Ini sudah siang dan JungKook termenung di dalam ruangannya, di depannya ada rantang makanan yang dia bawa dari rumah atas usulan Taehyung tadi.
Tatapan matanya sedikit sayu, bibirnya mengerucut. Hatinya sedikit masam, dia seketika merasa cukup menyesal karena sudah mengabaikan Taehyung dua hari ini. Bahkan Taehyung pun selalu bersikap baik padanya.
Meskipun........
Mengambil mangkuk itu dan menyuap ke mulutnya sendiri dengan senyum getir. Memakannya sampai habis.
Selesai makan, JungKook secara pribadi membersihkan semuanya sendirian, setelah itulah sosok Samuel masuk dengan laporan kerjanya, meletakkan di atas meja kerja lalu menatap Jungkook yang masih terlihat agak lain di matanya.
" Tuan Jeon, apakah terjadi sesuatu? "
JungKook menatap Samuel dengan agak linglung, " Apakah.... Apakah menurutmu aku terlalu kejam selama ini? "
" H-ha? "
" Menurutmu, hadiah apa yang bagus untuk ku berikan kepada istriku? "
" Hadiah untuk Nyonya? " Samuel bergumam pelan, lalu berbicara dengan hati-hati. " Tuan, Nyonya saat ini sedang hamil muda, memberikan hadiah untuk bayi mungkin terlalu jauh dari waktunya, tapi saya rasa memberikan tiket liburan adalah yang terbaik? "
" Tiket? "
" Ya, apakah itu pergi berbelanja atau menonton, atau bahkan pergi berlibur, itu juga bagus. "
"............."
" Tuan, Nyonya sedang hamil muda, saya rasa tidak ada salahnya membawanya pergi berjalan-jalan menikmati suasana baru, mungkin itu bisa mengurangkan rasa stres nya juga membantunya meningkatkan semangat? "
JungKook mengetuk ujung pena ke atas meja, lalu menatap Samuel lagi,
" Kalau begitu aku akan merepotkan mu untuk menyiapkan tiket terbaik untukku."" Baik Tuan! Tuan tenang saja, saya akan mempersiapkan semuanya dengan baik, tiket itu malam ini akan ada di tangan anda."
..........
JungKook kembali ketika itu sudah melewati jam makan malam, itu berarti dia telah terlambat dari biasanya lagi.
Taehyung masih menunggu di ruang tengah dengan Felix yang selalu dengan setia berdiri di belakangnya, menemaninya.
Tidak ada siapa siapa di rumah, sang nenek telah berpesan, bahwa untuk satu Minggu ke depan dia akan pergi mengunjungi sanak saudaranya di China sekaligus berdoa di kuil lereng gunung untuk panjatkan doa demi calon cicitnya kelak. Jelas hati Taehyung kian tersentuh dibuatnya.
Mido tidak bisa kembali, masih ada jadwal operasi tengah malam ini, Heejin jelas telah kembali ke Jepang, dia tidak bisa meninggalkan studinya terlalu lama disini. Untuk Yeobin, wanita super sibuk itu bahkan siang tadi sudah terbang ke Italia untuk mengelola bisnis barunya.
Sedangkan untuk Somin jangan tanya, Taehyung pun juga tidak akan peduli. Mungkin dia pergi mengunjungi putra dan menantunya?
" Nyonya, apa sebaiknya anda menunggu tuan di dalam kamar saja? Anda bisa sekalian beristirahat? "
" Tidak, aku akan tetap menunggunya, mungkin sebentar lagi dia akan sampai? "
Felix merasa agak tertekan, bukannya dia kelelahan karena terlalu lama berdiri, hanya saja dia merasa tidak berdaya ketika melihat Taehyung yang begitu gigih sejak tadi menunggu Jungkook kembali... Padahal dia sendiri juga terlihat sudah kelelahan dan mengantuk.....
Taehyung meminum kembali tehnya yang tersisa sedikit, menatap jam di ponsel, itu sudah hampir pukul sepuluh malam, meskipun matanya dan tubuhnya sudah sangat lelah, dia masih ingin menunggu suaminya kembali.
Tempat ketika Taehyung meletakkan ponselnya di atas meja, suara mobil memasuki teras pun terdengar, para pelayan pun buru-buru berdiri dan berbaris rapi di sepanjang pintu utama, menyambutnya dengan sangat baik.
Pintu terbuka, sosok JungKook muncul dengan raut wajah agak terkejut kala mendapati Taehyung yang rupanya belum tidur dan bahkan masih setia menunggunya disini?
JungKook tidak mengira hal itu akan terjadi, ini sudah cukup malam, dan semula dia mengira Taehyung pasti juga sudah tidur, jadi dia tidak perlu mengirim pesan ke rumah, selagi itu dia memang sejak sore tidak memegang ponselnya, dibiarkan mati begitu saja di saku jas.
" Kenapa kau belum tidur? "
" Aku menunggumu."
Hati JungKook segera menghangat ketika mendengarnya, tapi segera dia merasa bersalah karena hal tertentu. Melirik ke arah Felix yang juga menampilkan raut wajah tak berdaya, tak perlu bicara, JungKook segera tahu alasannya.
Taehyung keras kepala.
" Apa kau sudah makan? "
" Sudah. Ayo ke atas, kau harus segera istirahat."
Mereka memasuki lift, Samuel pergi ke belakang area dapur di ikuti oleh Felix.
" Hei, katakan padaku, apa yang terjadi dengan tuan? Kenapa kalian kembali begitu lambat? Tidak tahukah nyonya begitu keras kepala menunggunya? "
Felix mulai berceloteh dengan panjang lebar mengenai penderitaan Taehyung di rumah.
Samuel tak langsung menjawabnya, dia mengambil yogurt beku di kulkas dan memakannya, mengeluarkan tablet lalu menunjukkan nya kepada Felix.
" Bos bertanya sesuatu padaku, dan aku melakukan ini, selagi itu dia juga sengaja lembur untuk menghabiskan seluruh pekerjaan yang mungkin akan memerlukan dirinya beberapa hari ke depan."
Felix menatap tablet itu dan seketika mengerti, dia merasa ikut bahagia sekarang.
" Felix, apa kau punya sesuatu untukku makan? Aku lapar."
Mendengar ini Felix pun mendengus tanpa sadar lalu bertanya dengan bodoh, " Bukannya seharusnya kau juga sudah makan dengan Tuan? "
Samuel menghela nafas pelan, menyeka tangannya dengan tisu,
" Sebenarnya kami belum makan, Tuan sengaja mengatakan begitu karena dia tidak ingin membuat nyonya lebih lama lagi menunggunya, bukankah kau juga lihat nyonya dan dirinya seperti apa? "" Aku mengerti. Kalau begitu tunggu sebentar, aku akan panaskan sup iga nya."
" Bagus."
..........
Di lantai atas, JungKook langsung mengganti bajunya, dia tidak perlu mandi karena sebelum kembali tadi di kantor, dia sudah lebih dulu mandi disana. Taehyung menolongnya mengganti pakaian, dia tidak lagi malu malu, toh buat apa malu, lagipula mereka juga sudah pernah buka-bukaan dan bahkan sudah menghasilkan bayi di perutnya.
" Taehyung."
Taehyung menatapnya, menunggu apa yang akan JungKook katakan padanya.
JungKook menjilat bibirnya terlebih dahulu, meremat tangan Taehyung dengan lembut.
" Sejak awal kita menikah sampai sekarang, aku ingat belum pernah membawa mu kemana mana......"
" JungKook...."
" Meskipun ini mungkin terlambat, tapi ayo kita pergi honeymoon, ah tidak, anggap saja ini liburan kita? Bagaimana dengan Paris? Dubai? Atau Swiss? Kau bisa memilih kemanapun yang kau inginkan? "
Hidung Taehyung memerah, merasa tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini, dia pun berinisiatif untuk memeluknya lebih dulu dan berbisik serak.
" Kemanapun, asalkan itu bersama mu, aku tidak masalah."
DYTTMS
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂
Random_____𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂 (?) _____𝙳𝚘 𝚈𝚘𝚞 𝚃𝚑𝚒𝚗𝚔 𝙸𝚝 𝙼𝚢 𝚂𝚘𝚞𝚕 (?) _____@Diazoktafiqi _____Wallp: Pinterest _____BxB (BL) : Rebirth : Blind _____Book 3 setelah ™V'Queen & ÌTĘÁ!!! _____ Kim Taehyung adalah tokoh utama dalam cerita ini. Diman...