DYTTMS

4.8K 584 42
                                    













Kim Taehyung saat ini tengah berdiri dengan canggung tepat di depan sebuah bangunan megah.

Itu sudah berlangsung hampir lima menit sejak ia keluar dari mobil tak kalah mewah yang ia tumpangi tadi.

Pintu utama besar bercat hitam legam terbuka, para maid berbaris dengan sangat rapi. Taehyung tertegun.

" Tuan? Tuan silahkan masuk, tidak baik berdiri lama lama di luar..... Cuaca buruk. "

Taehyung tersenyum kikuk, dengan langkah pelan memasuki rumah tersebut dengan iringan para maid tadi. Ia bagaikan pangeran yang baru saja di sambut ketika baru kembali ke istananya......

Seorang pelayan pria yang tadinya juga berangkat bersamanya sudah berdiri dua meter di depannya. Membacakan pidato dengan tab di tangan kiri dan earphone mini di telinga kanan. Gagah.

" Tuan, sesuai titah tuan Jeon, mulai saat ini anda di perkenankan untuk tinggal di mansion ini.
Semua layanan dapat anda akses sesuai hati, Mereka- para maid di sini akan dengan senang hati melayani anda.
Apabila tuan Kim memerlukan sesuatu, anda dapat menghubungi saya ataupun para pelayan ini. "

Taehyung masih berdiri dengan linglung.

Luka di tubuhnya tidak terlalu parah jadi, setelah dua hari menginap di rumah sakit, ia telah di perbolehkan untuk pulang.

Namun, sesuai kesepakatan yang telah ia bicarakan bersama Jungkook tempo hari, pria itupun menyetujui nya dengan memberikan layanan seperti saat ini.

" Tuan.... Apakah ada sesuatu hal yang ingin anda tanyakan? "

Taehyung berkedip, lalu berkata dengan sedikit ragu.
" Apakah tuan Jeon juga tinggal di sini? "

Yang di maksud tuan Jeon oleh Taehyung ini adalah Jeon Jungkook, sang pewaris utama Jeon.

Sang pelayan pria tadi, atau lebih akrab kita panggil dengan Felix itu sedikit mengerjab sebelum berkata dengan ramah.

" Tuan Jeon memang jarang tinggal di mansion ini, karena beliau adalah pewaris utama sekaligus orang yang sangat sibuk, ia lebih sering menghabiskan waktu di kantor ataupun Rumah Utama. "

Melihat keterdiaman Taehyung, Felix pun segera melanjutkan ucapannya.
" Namun tuan Jeon telah berpesan, tuan Kim tidak perlu ragu dengan segala hal ketika hidup di sini, karena tuan Jeon telah mengaturnya dengan baik. "

" Lalu..., kapan saya bisa bertemu dengannya? "

" Tuan Jeon juga berpesan, ada kemungkinan besok sore beliau akan mampir kemari untuk melihat anda. "

Taehyung terdiam, pipinya sedikit berdenyut ketika mendengar kata 'melihat' ini, karena kata ini bisa bersifat ambigu.

" Apakah masih ada keraguan tuan? "

" A-ah, tidak. Barang barangku-

" Oh, barang tuan Kim juga sudah kami tempatkan di kamar anda di lantai dua...... "









*





Taehyung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk tersebut.

Ini sangat nyaman. Lembut dan harum. Taehyung menyukainya.

Tanpa sadar matanya ia pejamkan dan ia tersenyum menawan.

Taehyung sudah berhasil memasuki sarang Jeon Jungkook. Tinggal memberi sedikit keyakinan pada pria itu untuk bisa bekerja sama, maka Taehyung dapat secara yakin bahwa ia bisa mengubah nasib hidupnya itu.

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang