𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂

DYTTMS

.

" Rapat selesai, kalian semua bisa keluar sekarang. "

Kim Taehyung menatap para tamunya dengan senyum tipis, membalas setiap sapaan dengan anggukan kecil lalu berbalik untuk melihat Jenni.

" Apakah jadwalku masih ada? "

Jenni, gadis itu menaikkan kaca mata nya yang sedikit merosot lalu melihat rincian jadwal yang telah dia atur di dalam tab nya itu kemudian berkata,
" Tidak ada, hanya tersisa satu dan itu jadwal makan malam bersama klien baru (?) kita? "

Taehyung terdiam, mencoba mengingat ingat dengan jelas apakah dia sebelumnya telah ada membuat janji makan malam dengan seorang klien?

" Baiklah. Jam dan dimana kamu kirim saja ke email ku. "

" Baik, kalau begitu saya permisi. "

Taehyung mengangguk saja, dia juga hendak pergi sebelum tangannya di cekal dari belakang. Taehyung menoleh dan memberikan raut datar.

" Apa? "

" Kita harus bicara. "

"..............."

Taehyung tidak menjawabnya tapi dia dengan sengaja membiarkan Changha yang terus menarik tangannya menuju ruangan di lantai bawah dari ini tang tak lain adalah ruang Lisa.

Mengetahui kemana dia akan dibawa, Taehyung sudah bersiap untuk berdebat kembali setelah berdebat di meja rapat.

Pintu di buka dengan cepat oleh Changha, membawa Taehyung masuk lalu tak lupa menutup pintunya. Di dalam ruangan minimalist tersebut sudah diisi dengan tiga orang termasuk Lisa sendiri.

Taehyung tidak menampilkan ekspresi apapun di wajahnya, dan sama sekali tidak peduli dengan Lisa yang saat ini masih menangis di kursi meja kerjanya. Wajah mengerikan.

" Untuk apa kau membawaku kesini? "

" Untuk apa? Taehyung, apakah kamu tidak ingin menjelaskan dengan benar kepada sepupu mu mengenai hal tadi? Dan apa maksudnya dengan pemutusan hubungan kotrak kerja kita!? "

Taehyung menyeringai ketika mendengar Changha yang berujar penuh dengan semangat seperti itu kepadanya. Dia bahkan dengan santai berdiri, bersandar di dinding lalu bersedekap dada dan tak lupa menampilkan senyum culas.

" Apa lagi yang harus ku perjelas? Bukankah apa yang di jelaskan di meja rapat sudah sangat jelas? "

" Kim Taehyung! Apakah ini bukti balas dendam mu kepada kami!? "

Seketika Taehyung menatap Changha dengan sorot mata tajam dan berkata tak kalah ganas.

" Balas dendam? Ini bahkan belum seberapa bagiku. "

" Kamu!! "

" Kalian berdua harus dengar! Aku disini tidaklah bodoh seperti yang kalian pikirkan! Aku memiliki mata dan telinga yang sehat! Aku tahu kalian tengah merencanakan sesuatu yang buruk untuk menjatuhkanku! "

Pandangan Taehyung pun jatuh ke wajah Lisa yang masih terisak, enggan menatapnya secara langsung.

" Lisa, apakah aku kurang baik padamu? Aku bahkan sudah memberimu tumpangan di rumah ku, memberimu pekerjaan bahkan merelakan hubunganku dengan Changha sebelumnya! Kenapa kamu masih saja tamak? "

" Tidak! Tae, tolong jangan katakan itu. A-aku... A-aku mengaku salah! "

" Cih! Setelah kedapatan korupsi uang ku sampai 47 milyar, kau baru ingin minta maaf? "