DYTTMS

2.6K 431 29
                                    






Untuk terakhir kalinya Taehyung melihat sosok Lisa beserta bayinya sebelum peti putih gading itu benar benar di tutup, di dalam ruang berduka itu terdapat tiga peti mati, dua di antaranya adalah Changha dan ibunya, Somin.

Taehyung tidak ingin melihatnya, bukannya tidak ingin, hanya saja dia merasa hatinya begitu berat untuk melihat mereka terlebih lagi Changha, pria yang pernah singgah di hatinya untuk beberapa waktu lalu. Taehyung sama sekali tidak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini.

Dulu, dia mungkin akan sangat marah setiap kali melihat wajah mereka, karena dengan setiap melihat wajah itu, bayang bayang akan pengkhianatan itu akan selalu muncul di ingatan nya bahkan hingga saat ini dia sudah tiada.

Lisa, dia adalah sosok wanita yang humoris, dulu mereka saling bercanda dan bahkan hampir sering di sebut sebagai adik kakak yang sangat akur.....

Dan bayi itu..., Bayi tak berdosa itu..., Taehyung tidak tahu harus menyebutnya bagaimana. Bayi itu tak bersalah.... Dia bahkan mati dengan tidak sewajarnya... Bahkan, Taehyung masih sempat berpikir, meskipun Lisa dan Changha ataupun lainnya tidak menginginkannya, Taehyung siap untuk menjadi orangtua angkatnya. Bayi itu cantik, di raga tak bernyawa itu, dia masih sempat tersenyum di bibir tipisnya, Taehyung bisa tahu, bibir itu di ambil dari Changha....

Tanpa sadar Taehyung mengerutkan keningnya merasa ada yang tidak beres, dia sedikit memiringkan kepalanya menatap sosok JungKook yang kini tengah berbincang bincang dengan salah seorang di ujung saja. Yoongi.

Taehyung tidak tahu sejak kapan sepupu jauhnya itu bisa dekat dengan suaminya, bahkan seingat Taehyung, kedua pria itu belum sempat bertemu secara langsung dulunya... Tapi bagaimana dengan kini?

Sebelum sebelum ini, tepatnya sebelum dia sepenuhnya sadar, Taehyung seperti memimpikan sesuatu yang aneh. Itu seperti dia bisa melihat sosok JungKook yang jelas jauh berbeda dari yang saat ini telah bersamanya, tapi dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di belakangnya.

Taehyung duduk di kursi roda, dia di dampingi oleh Heejin dan di sisi Heejin ada JinSeo, Woong, Somi dan keluarga Jeon lainnya. Yeobin tengah berbicara pelan dengan salah satu pengurus, Mido dan asisten Ahn menjaga nenek Misun yang terlihat sedikit sembab, tentu saja, meskipun dia tidak menyukai Somin ataupun Changha, mereka tetaplah keluarga nya, keluarga inti yang telah tinggal di rumah utama ini untuk sekian tahunnya. Mereka semua memakai setelan seragam hitam yang glamor.

Yeobin, yang memakai pakaian hitam bahan katun hitam selutut dengan gaya rambut di sanggul acak terlihat anggun, dia tetap tenang dengan postur tubuh tegap seperti tidak terlihat berduka, tapi wajah pucatnya yang sengaja dia olesi bedak sedikit tebal mampu menyamarkan belangnya.

JungKook menoleh ke belakang dan tersenyum padanya, seketika Taehyung merasa sedikit linglung, JungKook yang dulu selalu bergerak dengan bantuan kursi roda elektromagnetik nya, kini dia sudah bisa berjalan sendiri dengan kedua kakinya, terlihat tegap dan mantap.

Dia berjalan dan berlutut di depan Taehyung yang duduk di kursi roda, dia belum di perbolehkan untuk bergerak lebih selain mengandalkan alat bantu untuk sementara waktu, mengambil tangan itu dan mengusapnya lembut.

" Apa yang kamu pikirkan? "

" Aku..... " Taehyung pelan pelan mengecilkan suaranya seperti kehilangan kekuatan. Mata kelam itu terus menatapnya dengan tenang, terus menunggu Taehyung untuk melanjutkan kalimatnya yang terpotong.

Tapi melihat Taehyung yang sepertinya tidak berniat berbicara, maka JungKook lebih dulu berbicara untuknya. " Tidak perlu sedih, aku akan mengurus semuanya termasuk pemakaman sepupu mu itu, dia akan di tempatkan di tempat yang layak."

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang