DYTTMS

2.8K 415 13
                                    












Tak butuh waktu lama bagi sebuah pesawat khususnya jet pribadi dari Seoul untuk sampai di bandar udara Haneda di kota Tokyo, Jepang.

Dari bandara, mobil yang membawa Jungkook langsung menuju lokasi, yakni The University of Tokyo. Bangunan yang terkenal megah ini dan merupakan universitas yang termasuk dalam jejeran terbaik di dunia ini membuat banyak orang terkagum-kagum termasuk Taehyung sendiri.

" Heejin sekolah disini? "

" H'm! "

" Hebat! "

JungKook hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku Taehyung yang cukup menggemaskan baginya itu. Memikirkan sesuatu, " Apakah kau juga ingin berkuliah disini? "

Taehyung agak tercengang tapi kemudian menggeleng cepat. " Tidak! Bagaimana mungkin aku berkuliah disini dengan kondisiku seperti ini? "
Ujarnya yang jelas merujuk pada kondisi dirinya saat ini yang tengah mengandung.

" Kita bisa melakukan daring selama kau cuti. " Ujar Jungkook lagi seolah olah dia tidak kehilangan akal untuk menguji istrinya ini. Tapi Taehyung tetap menggeleng tidak setuju.

" Terimakasih, tapi sepertinya aku tetap tidak untuk itu. Aku merasa sudah lebih dari cukup untuk menjalani masa-masa pendidikan dulu. Meskipun tidak sehebat Heejin atupun dirimu, tapi aku sudah cukup puas. Sekarang...., Aku hanya ingin menikmati hidup dengan menjaga keluarga kecil kita? "

Mendengar ini hati JungKook pun menghangat. Dia sama sekali tidak pernah mempermasalahkan pendidikan Taehyung meskipun kategori untuk keluarga nya harus berpendidikan. Tapi kini Taehyung seolah olah baru saja membuka jalan baru untuknya. Mengusap kepala itu dengan sayang dan mencium pelipis nya dengan lembut.

" Ingin langsung menemui Heejin, atau kita pergi dulu ke apartemennya? "

" Sebaiknya kita menunggunya saja, Heejin mungkin saja masih belajar di kelas. "

JungKook hanya bergumam saja, sedikit melirik ke arah layar ponselnya lalu membuang muka ke samping.

.........

Apartemen pribadi milik Heejin berada di gedung ternama, jelas bukan sembarangan orang yang bisa tinggal disana. Sebenarnya tempat itu juga merupakan hadiah ulang tahun Heejin yang ke 18 dari Jungkook sendiri, karena memang impian gadis itu ingin melanjutkan kuliahnya di sana.

Taehyung duduk di sofa ruang tengah, TV otomatis menyala dan ada robot pembantu yang segera bergerak mendekat padanya. Suara otomatis khas robot itu terdengar, Taehyung tercengang dan JungKook terkekeh.

" Itu robot pertama buatan Heejin ketika selesai uji praktek dulu."

Sekali lagi Taehyung tercengang, sungguh tidak menyangka bahwa adik Jungkook ini memiliki bakat tertentu sebagai seorang gadis!

" Heejin akan segera kembali, aku akan memesan makanan. Apakah kamu ingin sesuatu yang khusus? "

Pipi Taehyung agak memerah karena pertanyaan ini, JungKook secara tidak langsung bertanya apakah dia mengalami ngidam tertentu saat ini.

" Aku.... Aku baik baik saja... Tapi, tapi jika boleh, bisakah ada jus lemon? "

Bibir JungKook agak memilin, meskipun ini agak berat, tapi karena ini juga merupakan permintaan istrinya yang sedang hamil anaknya. Maka...... " Baiklah."

JungKook segera berbalik, membawa posisi kursi roda elektromagnetik nya ke tepi kaca besar bertirai kelambu abu-abu awan. Memegang telepon dan berbicara beberapa kata sebelum memutar ke arah nomor kerja.

Taehyung di ruang tengah hanya memperhatikannya sesaat sebelum menoleh ke arah pintu depan yang terdengar cukup berisik. Jadi dia berinisiatif untuk pergi melihatnya.

Bagaimanapun juga, disini jelas berbeda di rumahnya di Korea, karena disini, Heejin dengan sengaja tidak menyiapkan pembantu selain robot pengasuh itu untuk menemaninya. Memang gadis mandiri!

Cklek!

Pintu terbuka-

" Untuk apa kau berada disini!? "

" Kita adalah sepupu, begitukah ajaran mu kepada keluarga? "

" Aku tidak pernah menganggap mu-

" Heejin?? "

Kedua gadis yang semula berdebat itu berhenti lalu menoleh dengan tatapan terkejut sekaligus.....

" Kakak ipar! " Heejin adalah orang yang pertama berseru bahagia, melupakan rasa marahnya untuk sesaat dan pergi untuk memeluk tubuh Taehyung yang dengan senang hati akan menyambutnya.

" Baru pulang? "

" Ya! Kakak ipar! Bagaimana bisa kau disini? Dengan siapa? Apakah Kak Jungkook juga ikut? Dimana dia? "

" JungKook ada di dalam-

" Minggir! "

Taehyung hampir tersingkir karena dorongan lancang dari gadis satunya itu yang mana membuat Heejin kembali berteriak marah. Menarik lengan gadis itu dan membawanya keluar pintu!

" Dasar nenek sihir!! Pergi dari apartemen ku! Aku tidak Sudi menerima mu disini!! "

" Heejin!! Aku sepupumu! Dan dosen itu juga sudah-

" Aku tidak peduli!-

" Ada apa ini? "

.......


Masih berada di depan pintu apartemen karena Heejin tampaknya benar-benar tidak akan membiarkan gadis itu, yang tak lain adalah Somi untuk memasuki kawasannya.

JungKook bergerak maju lalu berdiri di sisi Taehyung, Heejin dengan ganas masih memelototi Somi di ambang pintu.

Somi, yang melihat sosok Jungkook mau tak mau menjadi gugup, antara malu, sedih, marah dan takut.... Takut Jungkook masih akan marah padanya karena insiden terakhir kali di pesta itu.

JungKook sendiri, jelas masih menyimpan masalah itu di dalam hatinya. Somi hampir menyelakai Taehyung. Meskipun Somi adalah sepupunya (minor), tapi tetap saja Jungkook tidak akan terima bisa istrinya yang terluka, apalagi dia juga sedang hamil muda.

" Kak JungKook... A-aku disini karena aku mendapat tugas sebagai pertukaran pelajar. Jadi, karena kami adalah sepupu dan juga dosen tahu akan hal ini, jadi beliau memberitahu kami untuk-

" Jangan menyebut 'kami', karena aku tidak pernah menganggap mu sebagai bagian dariku."

Somi menahan geram karena Heejin tampak begitu melebih lebihkan pasal statusnya yang jelas berada di atasnya. Dia ingin marah, tapi jelas tidak bisa marah, karena dia ingin memperbaiki citranya di depan Jungkook. Jadi, jalan satu-satunya adalah memohon belas kasihan kepada Taehyung.

Meskipun dia tidak menyukai Taehyung karena telah merebut Jungkook darinya, tapi ini adalah kesepakatan yang cukup baik.

" K-Kak Taehyung? Bisakah-

" Jangan membawa nama Kakak ipar ku! Beraninya kau memanfaatkan nya? "

Heejin tanpa ampun kembali menyela, bahkan kalo ini lebih berani karena di iringi dengan dorongan tubuh sampai Somi benar-benar berada di koridor. Wajah Somi menghitam, dia tidak tahan untuk meledak saat ini, tapi JungKook.....

Taehyung hanya diam. Dia masih ingin menonton pertunjukan. Tapi Jungkook malah memotong adegan dengan sekali gunting.

" Adikku Heejin tidak menyukai orang asing di kediamannya. Meskipun kita adalah sepupu, tetap saja. Apalagi jangan kira aku sudah memaafkan mu atas kejadian di pesta malam itu."

" K-Kak Jungkook..?? " Mata Somi memerah. Tapi Jungkook tampaknya tidak memiliki belas kasihan.

" Di seberang ada hotel, kau bisa tinggal disana. Buat keterangan berapa lama kau akan tinggal disini, aku akan menyelesaikan akun untukmu."

Setelah itu JungKook memutar kursi roda nya kembali ke dalam apartemen. Heejin menyeringai, berbalik dan menutup pintu, membawa Taehyung masuk untuk berbincang-bincang dengannya.

Sedangkan Somi, dia marah besar, jelas tidak terima dengan penghinaan ini. Jadi dia segera berbalik setelah memakai dengan puas di depan pintu yang tertutup.



DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang