" Untukmu."
" Huh? "
Kedua kelopak mata Taehyung terbuka, berkedip lucu, bulu matanya yang lentik berkibar seperti sayap kupu-kupu di atas air danau. Cantik.
Taehyung masih tidak bereaksi lebih selain tatapan matanya yang linglung kepada sosok yang kini dengan santai menarik kursi di depannya dan duduk begitu saja tanpa permisi dulu padanya.
" Hallo, apa kabar Taehyung? "
" Tuan Kim-
" Wooseok, panggil aku begitu, kita tidak sedang berada dalam lingkup pekerjaan bukan? "
"..............."
Taehyung segera menetralkan raut wajahnya menjadi biasa biasa saja, bahkan dengan enggan meletakkan sendok eskrim nya di dalam cangkir cantik itu. Melihat tindakan bahkan tatapan tak bersemangat di wajah Taehyung, Wooseok pun mencoba bertanya lagi, sama sekali tidak menghilangkan jejak semangatnya.
" Sebelumnya aku minta maaf karena tidak bisa menghadiri acara pestamu kemarin, sejujurnya aku juga sedikit terkejut ketika tahu kau rupanya adalah mitra hukum Jeon Jungkook, dan bahkan saat ini kau juga tengah hamil? Berapa bulan usianya? "
" Sepuluh Minggu."
'ah' Wooseok membuka mulutnya dan mengangguk kecil, tatapan matanya menyipit, masih dengan senyum lebarnya, sedikit mendorong kotak kado berwarna pink cantik itu ke depan Taehyung.
" Aku tidak tahu apa yang kau suka, jadi aku hanya memilih acak untukmu dan ku harap kau suka dengan itu."
Tatapan mata Taehyung jatuh pada kado di depannya, sebenarnya dia agak enggan untuk menerimanya, tapi disini dia ingat bahwasanya Kim Wooseok ini adalah mitra kerja suaminya, apakah tidak sopan untuk menolaknya?
Jadi dia hanya bisa tersenyum tipis, sedikit menarik ke sisi sampingnya dan berkata pelan, " Terimakasih."
Senyum di wajah Wooseok semakin merekah, bahkan dia kini dengan berani memajukan tubuhnya ke depan dan bersandar penuh pada meja tersebut, Taehyung tentu saja mundur dan memilih bersandar pada kursinya sendiri untuk mencoba menjaga jarak sebaik mungkin dari pria di depannya ini.
" Jadi, sekarang coba kau ceritakan padaku, bagaimana awalnya kau bisa bersama JungKook, karena setahuku dia tidak pernah dekat dengan seseorang sebelumnya? "
".......... Apakah itu harus? "
" Hahaha~ Taehyung, sebenarnya aku tidak ingin ikut campur dengan urusan keluarga mu, tapi bukankah kau seharusnya tahu konsekuensi bila sudah bergabung dengan keluarga Jeon? "
"..........."
" Keluarga ku dan keluarga Jeon sama sama keluarga besar di kota ini, bahkan kami juga menjadi pesaing sejak leluhur sebelumnya. Sejauh yang ku tahu, Jeon ini belum pernah menerima seorang menantu laki laki sebagai pendamping kepala keluarga, dan ini bisa di katakan sebagai pertama kalinya mereka melakukannya dan itu jatuh padamu yang kebetulan menikah dengan JungKook yang juga merupakan kepala keluarga Jeon era ini. "
" Apa maksud tujuan mu membicarakan hal ini denganku? " Mata Taehyung menyipit, dia mulai merasa tidak senang saat ini, tangannya bahkan tanpa sadar di letakkan di atas perutnya.
Wooseok tersenyum miring, mundur lalu bersandar pada kursinya dalam posisi bersedekap dada. Suasana di restoran itu seketika hening, karena tanpa Taehyung sadari hanya tersisa mereka berdua saat ini yang berada di dalamnya. Dia curiga ini adalah ulah Wooseok, tapi dia masih cukup aman, setidaknya bila terjadi sesuatu padanya, para pengawalnya diluar pintu itu pasti tidak akan tinggal diam.
" Jangan takut, aku tidak akan macam-macam padamu, bagaimana mungkin aku memprovokasi nyonya Jeon? Aku belum siap mati di tangan suami mu, aku hanya ingin mengobrol santai saja denganmu? "
" Aku tidak berminat." Sanggah Taehyung cepat, dia bahkan segera bangkit hendak pergi dari sana, tapi siapa yang tahu bahwa Wooseok tidak akan mudah melepaskannya begitu saja? Bahkan dia dengan berani menggapai tangan Taehyung untuk tetap diam di posisinya.
" Lepas! "
" Kenapa terburu-buru? Kita belum selesai mengobrol, bahkan eskrim mu juga belum habis? Atau kau mau-
" Tidak butuh! "
" Taehyung......."
Taehyung menggeram marah, tapi Wooseok tetap tidak mau melepaskan tangannya, jadi dia dengan berat hati kembali duduk di kursinya, Wooseok tersenyum lebar tapi Taehyung mendengus marah.
" Apa mau mu! "
" Jangan marah~ Kau tahu, seorang ibu hamil di larang untuk marah marah.... "
" Bukan urusanmu! "
" Hahahaha!! Oh astaga! Andaikan saja aku yang lebih dulu bertemu dengan mu sebelum Jungkook ataupun Changha itu, aku pasti sudah membuat mu hamil anak kelima ku! "
"......!!! "
Tawa Wooseok berhenti, dia tahu Taehyung tidak akan pernah menanggapi nya selain menahan amarahnya. Meskipun dia sangat suka ketika melihat raut wajah merahnya karena menahan amarah, tapi Wooseok masih punya hati untuk tidak mengambil resiko bila terjadi sesuatu padanya, terlebih lagi pada janin kecil itu.
" Betapa beruntungnya Jungkook dapat memiliki mu. Tapi sayangnya keberuntungan mu tidak sebaik JungKook...."
"............." Mata Taehyung semakin menyipit.
" Tentu saja, bagaimana tidak? JungKook berhasil mendapatkan mu sebagai istri yang cantik, pengertian, bahkan berpengetahuan luas. Tapi kau? Hidup dan tinggal di lingkungan Jeon itu tidaklah mudah, aku tahu itu, mereka penuh dengan segudang aturan, membatasi sana sini, bahkan-
" Mereka tidak seperti itu! "
" Mereka ya! Apa kau pernah lihat bagaimana posisi ibunya Changha di rumah itu? Tidak bebas. Karena apa? Karena mereka tidak menyukainya. Tapi itu jelas berbeda denganmu, meskipun kau menantu pria pertama disana, kau hamil bayi mereka, dan mendapat pengakuan sah terlebih dahulu, bagaimana jika tidak? Mereka pasti akan mencampakkan-
" Diam! Jangan pernah menghina keluarga ku! "
" Taehyung, kau salah paham, aku tidak menghina, aku berkata tentang fakta. Jangan pikir aku tidak tahu bagaimana seluk beluk kehidupan mu sebelumnya. "
Tubuh Taehyung bergetar, dia sungguh sudah sangat muak untuk berlama lama disini.
" Sebagai pria yang baik, aku hanya bisa memperingatkan mu untuk terus berhati-hati, mereka bukanlah orang yang baik, bisa saja suatu saat ketika bayi itu lahir, mereka akan segera mengambilnya dan membuang mu seperti sampah plastik setelah isinya habis dimakan. "
" Diam!! "
" JungKook tampan, dia kaya dan punya segalanya, kecacatan kakinya bukankah penghalang baginya untuk bisa mendapatkan wanita cantik diluar sana lagi, menikah tentu saja-
PLAK!!!
" Kau bajingan!! "
Wooseok terdiam, Taehyung berdiri dengan tubuh dan tangan bergetar, menatap wajah Wooseok dengan jijik.
" JungKook tidak seperti yang kau bicarakan!! "
BRAK!!!
" Nyonya!!! "
Enam pengawal berseragam segera masuk mengepung Wooseok, dua di antaranya segera membantu Taehyung untuk segera pergi dari sana.
" Nyonya, apa kau baik-baik saja!? "
" Aku .... Aku baik-baik saja. Tolong, tolong jangan beritahu JungKook, bahwa aku.... Bahwa kami bertemu saat ini. Biarkan aku yang bicara sendiri padanya."
"......... Baik." Para pengawalnya itu dengan sangat hati-hati membawa dan membimbing Taehyung untuk bisa masuk lalu duduk dengan nyaman di dalam mobil mereka, tak membuang waktu, mereka pun segera pergi dari sana, tanpa di sadari bahwa ada seseorang yang diam diam membidik kameranya ke arah mereka sejak awal.
DYTTMS
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂
Random_____𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂 (?) _____𝙳𝚘 𝚈𝚘𝚞 𝚃𝚑𝚒𝚗𝚔 𝙸𝚝 𝙼𝚢 𝚂𝚘𝚞𝚕 (?) _____@Diazoktafiqi _____Wallp: Pinterest _____BxB (BL) : Rebirth : Blind _____Book 3 setelah ™V'Queen & ÌTĘÁ!!! _____ Kim Taehyung adalah tokoh utama dalam cerita ini. Diman...