DYTTMS

3.7K 563 47
                                    

















Jeon Jungkook turun dari mobilnya, di bantu oleh Felix ke kursi roda elektromagnetik nya kemudian berputar posisi menghadap pintu utama.

Disana sudah terlihat sosok Taehyung yang berdiri dengan senyum manis menyambutnya begitu ceria.

" Kau kembali! "

JungKook mendekat, meraih tangan Taehyung lalu meremasnya sedikit.
" Istriku ingin aku pulang cepat, bagaimana mungkin aku menolak? "

Pipi Taehyung sedikit bersemu, matanya melirik ke samping, melihat dua maid yang membawa dua kotak di setiap tangannya.

Seakan mengerti arti lirikan matanya, Jeon Jungkook menariknya untuk masuk. " Ayo masuk, aku sudah membawakan kue sesuai pesanan mu"

" Benarkah?? "

" Tentu! "

Taehyung tidak sabar, dia segera membantu Jungkook membawa dirinya ke dalam, melihat tumpukan kotak kue yang sudah di buka satu persatu dengan berbagai gaya namun satu rasa membuat Taehyung merasa ngiler mendadak.

" Apakah..... Apakah aku boleh memakan semuanya? "

" Ya, asalkan itu tidak membuatmu sakit perut."

" Aku tidak akan sakit perut! "

Potongan pertama langsung Taehyung terima setelah maid itu memotongnya dan menyisihkannya ke atas piring kecil.

Tapi hari ini Taehyung sedang merasa sangat lapar, jadi dia tidak sabar untuk sekedar makan dengan sendok, oleh karena itu dia langsung meraih kue berkrim vanilla stroberi dengan tangan kosong, membiarkan beberapa suku kuku jarinya belepotan olehnya.

JungKook yang melihat itu geleng geleng kepala, meraih tisu ingin membantunya mengelap, tapi Taehyung mengelak, menolaknya dengan malas.

" Jangan lap, aku masing ingin makan seperti ini."

" Tapi tangan mu nanti kotor, sayang"

" Apa aku kotor?? "
Taehyung berhenti makan, menatap Jungkook dengan mata bulat seakan menunggu kepastian.

JungKook tersentak di dalam hati, sepertinya dia telah melakukan penyinggungan yang tersirat, oleh karena itu dia buru buru meluruskan.

" Tidak sama sekali,, lanjutkan makan mu, aku akan ke atas sebentar."

Taehyung menyipitkan matanya, lalu berkata, " Oke. " Setelah itu Jungkook pergi dengan helaan nafas lega.








........









Di lantai atas, Jeon Jungkook melonggarkan sedikit dasinya lalu menatap ke arah tablet nya yang menyala. Melepaskan jasnya dan meletakkan jam tangan di atas meja kemudian meraih tablet, membacanya dengan tenang.

Matanya sedikit menyipit, sudut mulutnya berkedut menahan tawa. Sedikit menggelengkan kepalanya dramatis.

Disana jelas tertera mengenai hubungan antara Changha dan Lisa, dari awal mereka menjalin hubungan sampai saat ini bahkan perselisihan gadis itu dengan Taehyung, termasuk perseteruan mengenai hak milik.

Tapi pada bagian lampiran bawah sekali, ada hal lain yang membuat sudut mata nya berkedut menahan sakit kepala.

" Bajingan ini....... "

Itu adalah bagian dimana keterangan mengenai Lisa yang tengah hamil saat ini, beberapa foto pertemuan nya di rumah sakit dan juga dengan Changha di sebuah taman sudah membuktikan nya, bahkan dengan rekaman audio itu lebih jelas lagi.

JungKook menghela nafas, meletakkan tablet di atas pangkuannya lalu menatap hamparan luar sana yang entah sejak kapan sudah menurunkan embun, tampaknya akan ada hujan di siang hari.

" Tidak ada gunanya......."




......





Keesokan harinya, Kim Taehyung sudah meminta izin kepada Jungkook bahwa dia ingin pergi berbelanja sebentar sehabis pulang dari kantor.

Semenjak Taehyung hamil, Jungkook dengan tegas melarangnya pulang sampai larut malam, cukup dengan pergi ke kantor, tapi tidak dengan lembur.

Taehyung untungnya setuju, jadi sekarang setelah jam kerjanya habis, dia buru buru berkemas, merapikan meja kerja lalu mengirim pesan pada Jungkook bahwa dia akan turun sekarang.

JungKook tidak bisa mengantarkannya, dia sedang ada pertemuan pribadi dengan rekan kerjanya yang baru datang dari Cina, jadi hanya bisa memantaunya dari cctv yang sudah terhubung dengan ponselnya sendiri.

Taehyung sudah sampai di parkiran bawah tanah, masuk ke dalam mobil mereka dan di bawa oleh supir pribadinya.

Di dalam mobil, Taehyung sedang melihat lihat daftar belanjaan yang akan dia beli nanti di supermarket langganannya.

" Nyonya, apakah kita akan langsung kembali? "

" Ah, pak Lee, aku ingin membeli sesuatu, bisakah kita berhenti sebentar di supermarket biasa? "

" Tentu nyonya! "

Pak Lee memutar kemudi setir ke jalur lain dengan cepat dan terampil, tidak butuh waktu lebih tujuh menit mereka pun sampai.

Awalnya pak Lee ingin ikut, tapi Taehyung menyuruhnya untuk tetap menunggu di mobil, dengan jaminan dia tidak akan lama, bila pun lama, pak Lee bisa langsung masuk mencarinya.

Taehyung masuk, mengubah arah ke arah daging, dia ingin mengambil daging ayam untuk buat sup lalu pergi ke bagian sayuran untuk mencari wortel dan kentang.

Ketika tengah memilih daun seledri, ada jemari lentik lain yang juga ikut membantunya memilah, Kim Taehyung berhenti lalu melirik ke sisinya.

Itu adalah seorang wanita kaya dan anggun, dia tidak setinggi dirinya namun wajahnya yang hanya namun tetap tegas adalah nilai plus yang lain.

Berdiri tegak, tegas tapi bergerak anggun. " Apakah ini cukup? "

Wanita itu berhenti memilah, lalu melirik ke arah daun seledri kemudian lada Taehyung dengan senyum anggun.

Taehyung terhenyak, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu tapi dia tidak tahu telah menjumpainya dimana.

" ...... Kim Taehyung? "

"..... Y-ya!? "

Wanita itu semakin memperlebar senyumannya, melipat kedua tangannya di depan perut, membawa tas kecil yang tak kalah saing harganya karena itu adalah merek Gucci Marmont mini, lalu berkata lembut.

" Bisa kita bicara? "

Taehyung tidak tahu siapa wanita sebenarnya jadi dia agak ragu untuk mengiyakan ajakan si wanita. Tapi wanita itu tidak tersinggung, dia tetap menunggu bahkan menambahkan kalimatnya dengan lembut pula.

" Hanya sebentar, aku butuh kepastian, lagipula aku masih Jeon."

Mendengar kata Jeon seketika membuat tubuh Taehyung membeku.



DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang