Taehyung tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur karena yang jelas dia terbangun itupun karena JungKook sendiri yang membangunkannya, mengatakan bahwa mereka harus segera bersiap-siap.
Diluar, langit tampak masih agak gelap, jelas perbedaan waktu yang sangat signifikan antara benua Asia dan Eropa, tidak heran jika mereka berangkat dari Jepang ketika hari sudah mendekati siang disini masih sangat begitu awal. Pagi.
Taehyung menatap linglung pada hamparan luas di depannya, ada banyak orang dan petugas berpatroli hilir mudik, saling mengejar tujuan masing-masing, tiba-tiba seseorang berseragam elit datang mendatangi mereka berdua.
Memberi hormat dan berkata ramah dengan menggunakan bahasa Korea namun aksen asing yang kental. Kaku.
" Selamat pagi tuan Jeon! Saya disini di tugaskan untuk menjemput anda."JungKook baru saja mengambil ponselnya dan mengangkat kepalanya ketika sosok itu berbicara dengannya dengan tenang. Mematikan kembali layar dan berbicara pelan pula, " Apakah Ibuku yang meminta mu? "
Sosok itupun tak tanggung-tanggung untuk berterus terang tanpa harus menyembunyikan kebenaran, dia dengan lugas berbicara, " Benar, nyonya Yeobin."
Dengan begitu JungKook tidak lagi ragu, dia mengangguk sekilas dan sosok itu dengan sigap mengambil kendali kursi roda elektromagnetik JungKook, membimbing mereka keluar dari bandara dengan mobil yang telah di sediakan. Taehyung hanya diam saja, ini negara asing, meskipun dulu Ayah dan ibunya sering membawanya bepergian, tapi negara ini belum pernah dia jejaki.
Di Amsterdam saat ini tengah memasuki musim hangat, musim yang sangat pas untuk pertumbuhan bunga tulip, meskipun demikian, tetap saja Taehyung harus menjaga dan melindungi dirinya sendiri agar tidak jatuh sakit dengan mudah, menjejali dirinya dengan lapisan kain yang hangat dan lembut adalah terpenting.
Sepanjang perjalanan Taehyung hanya diam, menatap keluar jendela dengan tatapan linglung, JungKook memperhatikan itu, oleh karena itu dia dengan lembut mengambil tangannya dan mengusapnya pelan.
" Apakah kamu masih mengantuk? "
Taehyung menoleh dan tersenyum canggung, dan menjawabnya dengan jujur, " Sedikit? Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kurasa akhir akhir ini aku semakin sering lelah dan terus mengantuk? "
" Tidak masalah, itu adalah hal yang normal bagi seorang ibu hamil terutama di usia mudanya, ibu ketiga sudah mewanti-wanti ku dengan ini."
Taehyung membuka mulutnya sedikit dan mengeluarkan suara 'ah' pelan, tapi tak benar-benar berniat berbicara. Melanjutkan. Dia hanya mengangguk pelan dan mencoba menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook dengan nyaman.
.............
JungKook sebenarnya sudah mempersiapkan tempat dimana mereka akan menginap, tapi tampaknya rencana ibunya agak berlainan dengan apa yang dia rencanakan. Dia tidak protes, hanya diam saja. Selain itu, tampaknya tempat dimana ibunya ini persiapan tidak buruk juga. Kondisinya juga sangat strategis.
Pelayanan yang di berikan sangat memuaskan mereka, si pengkoordinator terus berbicara di depan, menjelaskan satu persatu tanpa lelah, bahkan tak henti tersenyum ramah.
"-nyonya berkata, istri tuan memiliki keinginan untuk menikmati pemandangan bunga musim di negara ini, kebetulan tempat ini adalah yang sangat tepat! Dari balkon kamar tuan-tuan bisa langsung menikmati pemandangannya di setiap saat, bilapun tuan ingin pergi melihatnya secara langsung, itu tidak jauh, hanya membutuhkan waktu lima belas menit perjalanan kaki, kami juga menyediakan transportasi disini, itu akan mulai bekerja besok pagi di bawah kendali saya."
Taehyung menatap sekitarnya dengan tatapan puas dan penuh kekaguman, selagi petugas itu terus memberikan arahan yang jelas akan di dengar baik oleh JungKook maupun bawahannya, Taehyung sibuk memotret satu persatu momen disana dan menyimpannya di galeri, berniat untuk mencetaknya ketika mereka pulang nanti.
Kamar mereka pun terletak di paling atas dari bangunan tersebut, menggunakan lift adalah jalan tercepat. Di dalam ruangan terlihat sudah seperti rumah pribadi yang di lengkapi fasilitas terbaik. Yeobin benar-benar royal dan telah mempersiapkan semuanya dengan sangat baik untuk liburan anak dan menantunya itu. Meskipun Yeobin tidak sering berbicara dengannya, tapi Taehyung tahu wanita itu sangatlah pengertian.
Karena ini masih sangat awal untuk pergi tidur, Taehyung memutuskan untuk menikmati pemandangan luas perkebunan bunga Lili tulip dari teras balkon kamar mereka, di temani secangkir teh hangat dan beberapa cemilan kecil yang jelas sehat khusus untuknya. JungKook masih di dalam, dia tampaknya tadi kedatangan tamu dadakan dan perlu membicarakan beberapa hal seperti pekerjaan.
Tidak peduli saat ini mereka sedang berada dalam konsep liburan, tetap saja pekerjaan harus berjalan lancar, terlebih lagi perusahaan Jeon tidaklah kecil, ada begitu banyak mulut yang harus dia pertanggungjawabkan dan di beri makan olehnya dalam setiap saat.
Kursi yang dia duduki saat ini mirip seperti ayunan dan bisa menampung dua orang besar sekaligus, jadi Taehyung tidak perlu repot jika dia benar-benar akan tertidur setelah ini.
Usia kandungannya sudah akan memasuki trimester kedua kehamilan dan sudah ada banyak perubahan pada dirinya, pinggang nya tidak lagi kecil melainkan melebar sampai batas tertentu sesuai usianya, perut bawahnya yang menonjol pun juga terlihat jelas apalagi ketika memakai kaos santai, tubuhnya yang jauh lebih berisi karena selalu di jejali makanan sehat dan pipi nya yang ikut membulat.
Ketika JungKook selesai dengan urusannya, Taehyung baru saja tertidur di ayunan nya itu, dengan sinar mentari pagi yang hangat menerpa wajahnya, bibir merah muda itu sedikit mengerucut ke depan.
JungKook menatapnya dengan tenang tanpa menimbulkan suara sedikitpun, ada perasaan bahagia sekaligus sedih di hatinya. Dia bahagia karena Taehyung menjadi miliknya dan mencintainya dengan apa adanya, dan rasa kesedihan itu muncul karena fisiknya. Andaikan dia memiliki fisik normal, saat ini dia pasti sudah akan mengangkat tubuh itu dan memindahkannya ke dalam ranjang yang lebih lembut dan hangat. Sekarang, dia hanya bisa menunggu selagi memandangi nya dalam diam.
Matanya jatuh ke perut Taehyung yang tampak membulat, meletakkan tangannya di sana dengan lembut, dan berbisik pelan, " Jangan menyusahkan Ibu mu, tumbuhlah dengan sehat dan lahirlah dengan selamat, ayah menunggu mu."
DYTTMS
TBC
sᴀᴛᴜ ᴅᴜʟᴜ ʏᴀ, sᴏᴀʟɴʏᴀ ᴅɪǫɪ ʟᴀɢɪ ɴɢᴇᴊᴀʀ ᴛᴀʀɢᴇᴛ ʙᴜᴀᴛ ɴᴀᴍᴀᴛɪɴ ʏᴄᴍᴘ, ᴅᴀɴ ᴋᴀʏᴀᴋɴʏᴀ sᴀʙᴛᴜ ɪɴɪ, ʏᴄᴍᴘ ᴀᴋᴀɴ ʟᴀɴɢsᴜɴɢ ᴅɪ ᴛᴀᴍᴀᴛᴋᴀɴ!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂
Random_____𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂 (?) _____𝙳𝚘 𝚈𝚘𝚞 𝚃𝚑𝚒𝚗𝚔 𝙸𝚝 𝙼𝚢 𝚂𝚘𝚞𝚕 (?) _____@Diazoktafiqi _____Wallp: Pinterest _____BxB (BL) : Rebirth : Blind _____Book 3 setelah ™V'Queen & ÌTĘÁ!!! _____ Kim Taehyung adalah tokoh utama dalam cerita ini. Diman...