DYTTMS

3K 369 5
                                    







Sudah seperempat jam berlalu dari awal ciuman lembut kini mulai memanas dan penuh tuntutan di setiap gerakannya. Taehyung memejamkan matanya erat-erat, di atasnya, JungKook seperti seekor serigala yang tengah menikmati hidangannya sedikit demi sedikit setelah sekian lama berpuasa. Dia tidak ingin semua momen ini cepat berlalu, oleh karena itu dia lebih suka menikmatinya perlahan seraya menyiksa mangsanya, maka itu adalah hal terbaik yang pernah ia lakukan. Menurutnya.

Taehyung awalnya bisa mengimbanginya dan mampu bertahan hingga saat ini, namun jika terus di lakukan seperti ini, dia mungkin akan di temukan malam ini juga mati karena kehabisan nafas akibat kalah berciuman......

Kening Taehyung mulai berkerut dan kedua alisnya hampir menyatu, dia berusaha mendorong JungKook untuk memberikannya ruang bernafas. JungKook menurutinya, tapi tidak sampai tiga detik dia kembali mengambil kembali ciuman itu, namun kalo ini tidak selama yang tadi, karena matanya yang gelap mengkilap jahil, dengan senyum seringai dia berbisik di sela-sela ciumannya.

" Bernafaslah dari hidung mu sayang~"

" Akhh~~ "

Taehyung melotot, tapi sedetik kemudian dia malah mengerang karena JungKook dengan sengaja menggigit bibir bawahnya, tepat kedua bilah bibir itu terbuka, lidah JungKook meledak masuk, mengabsen satu persatu anggota di dalam mulutnya begitu sensual.

Erangan demi erangan keluar di sela-sela bibir Taehyung ketika lidah panas dan sedikit kasar itu menyentuh langit-langit mulutnya.

Puas bermain di area bibir, JungKook melepaskannya dan turun ke area leher, Taehyung mendongak, memberikan akses lebih kepada JungKook untuk bermain disana. Tidak bisa di pungkiri dia juga sangat menantikan hal seperti ini sejak lama. Dulu, ketika JungKook masih lumpuh, dialah yang mengambil alih untuk lebih aktif dalam segala hal mencari kenikmatan dan mendalami setiap perasaan itu. Kini, JungKook telah kembali normal, tentu saja dia melepaskan dirinya agar bisa sepenuhnya di miliki oleh JungKook seorang.

JungKook dengan tekun memberikan satu persatu tanda di sepanjang garis leher tersebut, meninggalkan ruan merah dan mungkin akan berubah warna keunguan besok paginya. Meskipun agak perih tetapi sensasi lain tidak bisa di pungkiri membuat Taehyung merasa puas.

Terus turun ke bawah, tulang selangka tidak di lewatkan untuk di beri tanda yang sama, baju Taehyung sudah lama di lepaskan, itu terjadi ketika mereka masih dalam proses berciuman di awalan tadi, kini Taehyung sudah telanjang bulat sedangkan Jungkook masih menyisakan celana hitamnya yang sudah dia lepaskan Gasper serta resleting nya. Seksi.

JungKook berhenti sejenak di area dada, menghisap salah satu puting dan lainnya di pelintir gemas, dia sedikit mendongak untuk melihat raut wajah Taehyung yang terlihat sangat putus asa.

" Akh! J-jangan di gigithhh ahhh....! "

Bukannya menurut, sebaliknya JungKook malah semakin mengerahkan giginya untuk menahan puting yang kini sudah merah bengkak itu, benar-benar seperti bayi nakal yang baru saja tumbuh gigi, dengan gusi gatal akan melampiaskan rasa kegelisahan nya dengan menggigit puting ibunya, itulah JungKook.

Taehyung yang ikut gemas dan geram dengan kelakuan pria itu pun segera menjambak rambut hitamnya hingga kusut.

JungKook melepaskannya, dada itu kini merah bengkak, mengkilap karena air liur JungKook yang tertinggal disana terlihat menambah nafsunya ke puncak teratas. Tapi bukan itu yang kini menarik perhatian JungKook, melainkan garis horizontal yang tak seberapa panjangnya itu tepat di bagian kiri bawah pusar Taehyung, mengusapnya lembut dengan bisikan pelan.

" Kamu sudah berjuang untuk melahirkan bayi kita, aku sangat bersyukur untuk itu."

Taehyung yang masih merasakan terbawa arus nafsu tidak begitu menghiraukan apa yang JungKook ucapkan, tapi dia setidaknya tahu apa yang pria itu maksud dengan perkataan nya barusan, jadi dia dengan susah payah sedikit mengangkat tangannya, meletakkannya di atas punggung tangan Jungkook yang juga masu mengusap bekas jahitan operasi nya itu.

" Itu sudah merupakan tanggung jawab ku untuk membawa malaikat kita ke dunia, dia berhak untuk hidup untuk kita." Ujarnya dengan diiringi senyum lembut.

JungKook bergumam, dia perlahan membungkuk, mengecup bekas luka operasi yang sudah sepenuhnya kering itu, tapi dokter masih memperingatkan mereka, khususnya Taehyung untuk tidak melakukan aktivitas lebih dan juga angkat beban berat melebihi batas nya.

Jadi, meskipun nafsu JungKook sudah sangat membumbung tinggi hingga dia merasa sangat ingin menelan istrinya itu ke perutnya sendiri, dia tetap tidak ingin istrinya itu terluka, JungKook menarik nafas dan memejamkan matanya sambil terus mengecup perut itu dengan lembut, menenangkan emosinya yang tengah berlomba lomba untuk menggapai kegelisahan di hatinya.

" Aku akan bermain lembut kali ini, karena aku tidak ingin kamu terluka. Dan aku akan memakai pengaman."

Taehyung tersenyum tak berdaya, tentu saja, bayinya masih terlalu kecil untuk mendapatkan adik lagi, meskipun itu belum tentu berhasil, tapi setidaknya pencegahan awal memang lebih baik daripada nanti benar-benar terjadi. JungKook pun juga berpikir demikian, dia agaknya akan menunggu sampai bayinya cukup besar untuk menerima seorang adik nantinya.

JungKook dengan cekatan mengambil bungkusan kecil dari balik laci, merobeknya dengan gigi dan memasangnya lapisan tipis lembut itu ke batang penisnya sebelum benar-benar menghadapi Taehyung yang rupanya sudah sangat merah merona.

JungKook terkekeh, dia tidak tahu kalau sejak awal Taehyung akan memperhatikan kegiatan kecilnya barusan.

" Kenapa? Kagum? Bukankah kamu juga sudah pernah melihatnya? Bahkan kamu juga pernah merasakan nya dua kali bukan? "

" Kamu! Kamu mesum!! "

JungKook tertawa, tapi meski begitu dia tetap mengangkat kedua kaki Taehyung untuk di tekuk di sekitar pinggang nya, dan mempersiapkan tempat mereka bersatu nanti dengan jarinya terlebih dahulu yang telah dia lumuri dengan cairan lubrikasi yang entah sejak kapan pula pria itu dapatkan tadinya.

JungKook memasukkan dua jari sekaligus, Taehyung yang tidak terbiasa tentu saja mengerutkan keningnya tidak nyaman dan dia bahkan juga ikut bergerak sedikit gelisah, tapi JungKook kembali membungkuk untuk memberikannya ciuman penenang.

" Jangan takut, aku hanya ingin mempersiapkan mu terlebih dahulu, kita sudah cukup lama tidak melakukannya, takutnya kamu akan merasakan sakit nantinya seperti awal kita melakukan dulu."

Mendengar ini agaknya Taehyung sedikit tertegun, dia tentu ingat ketika pertama kali memberikan tubuhnya kepada JungKook kala itu. Itupun dialah yang berinisiatif untuk melakukan nya, JungKook tidak banyak membantu, dan oleh karena itu rasa sakit ketika pertama kali di buka akan terasa cukup menyengat, mengingatnya saja rasanya tidak mau di kenang, tapi kali kedua dulu rasanya sudah jauh lebih baik, dan kini, dia pun percaya rasanya tidak akan jauh berbeda meskipun mereka sudah lama tidak melakukannya, ini bagaikan dia kembali seperti perjaka dulunya.

Dan karena hal ini pula Taehyung sampai tidak sadar bahwa tiga jari telah berselancar sejauh ini dan JungKook pun juga sudah mempersiapkan penisnya tepat di depan lubang tersebut.

Ketika lubang telah selesai di siapkan, JungKook maju untuk masuk, baru bagian kepala, dan Taehyung segera terbangun dari khayalan nya, dia sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat wajah JungKook dengan raut terkejutnya.

JungKook dengan tenang, mengusap pipinya, " Tenang, rileks kan tubuh mu atau itu akan sakit. Percaya padaku, Ok? "

Meskipun rasanya cukup tidak nyaman, tapi dia tetap mengangguk untuk mempercayainya. JungKook menghela nafas, kembali berusaha untuk masuk hingga seluruh batang penisnya benar-benar masuk ke dalam dan Taehyung maupun dia sama sama mengeluarkan erangan lega.

JungKook kali ini menggapai kedua tangan Taehyung dan mereka saling berpegangan tangan, menatap mata satu sama lain lalu tersenyum.

" Taehyung, aku mencintaimu."

Pengakuan tiba tiba seperti ini sungguh membuat Taehyung tidak bisa berkata-kata, dia hanya tersenyum, ingin menjawab Taehyung tidak sempat karena JungKook sudah lebih dulu bergerak di tubuhnya, mengambil ciuman panas dan berkata samar di telinganya.

" Tidak peduli apa jawab mu, aku akan tetap mencintaimu, dan kamu juga akan tetap milikku, milik Jeon Jungkook Madara. "




DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang