Happy reading
Water Seven adalah sebuah kota yang sangat berbeda dengan yang Nava pernah lihat sebelumnya. Kota yang berada di atas air itu hidup dengan cara yang unik dan bersatu dengan alam di sekitarnya.
"Pertama-tama kita akan pergi menemui pria bernama Iceberg dan memberinya surat dari Kokoro san. Kita akan mengandalkannya untuk memperbaiki kapal kita dan kita juga harus menemukan tempat untuk menukar emas dengan uang," jelas Nami.
Nava mengangguk setuju. Setelah membuat kereta kecil, emas yang mereka dapat di Skypiea dibawa oleh Luffy.
"Hati-hati ya, Nami san, Nava chan!" Sanji berujar sambil melambaikan tangannya ke arah kedua wanita itu.
Lambat laun mereka berjalan semakin jauh dari kapal Merry Go menuju pintu masuk kota Water Seven.
"Bukankah sebelumnya kita harus menukarkan emas dulu?" Tanya Ussop memastikan.
"Nande?" Tanya Luffy. "Ayo kita pergi ke galangan kapal."
"Tapi, membawa emas sebanyak ini membuatku gugup."
"Bukankah nilainya sama saja jika ditukar dengan uang?"
"Itu benar Luffy, tapi membawa barang sebanyak ini pasti akan menarik perhatian," sahut Nava.
Ussop mengangguk setuju. "Bagaimana jika kita di rampok," katanya was-was.
Nami juga setuju. "Itu benar, jika kita mengubahnya jadi uang, kita bisa membantu membawanya."
"Hah? Rasanya kata-katamu barusan ada durinya. Kesannya seperti tidak benar kalau aku yang membawanya," komplain Luffy.
Dengan senyum merekah di wajah, Nami berujar. "Ya, kau mungkin akan menjatuhkan atau menghilangkannya," ujar Nami terus terang.
"Itu bisa saja terjadi." Ussop pun setuju dengan ucapan Nami.
Luffy menggerutu lantaran tak terima. "Ada apa dengan kalian? Tidak kah kau percaya padaku?"
"Tidak!" Jawab Nami dan Ussop bersamaan.
"Ah, itu tadi menyakitkan! Aku berpikir bahwa aku tidak akan memaafkan itu." Luffy dengan wajah memelas menatap Nava yang berjalan di sampingnya. "Nava lihatlah yang mereka lakukan padaku," keluhnya.
Tanpa sadar kekehan kecil lolos dari bibirnya. Nava dengan senyum di wajah berujar dengan suaranya yang sedikit jahil. "Menurutku ucapan mereka tidak salah, Luffy," katanya.
Luffy merasa kecewa. Ternyata Nava juga berpikir begitu tentangnya. Bibirnya termanyun. Sepanjang jalan pria itu terus memalingkan wajahnya ke samping agar tidak menatap wajah Nava.
"Oh, apa sekarang kau sedang marah padaku, Luffy chan?"
Luffy hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Nava. Pria itu bahkan memilih pura-pura tidak sadar saat tangannya dicubit beberapa kali oleh gadis itu sampai mereka tiba di depan tempat menyewa Bull.
"Toko Bull dan menyewa Bull." Papan besar di atas kepala mereka membuat Nami, Ussop, Nava, dan Luffy bertanya-tanya.
"Apa yang bisa kita sewa disini?" Tanya Nami terheran.
"Apa itu Bull?" Tanya Luffy.
"Aku tidak tahu," sahut Ussop. "Bulldog mungkin?"
Luffy dengan acuh tak acuh melangkah ke depan. Dengan suara lantang dia berujar. "Permisi, aku mau menyewa Bull!"
"Pertama tanya dulu apa itu!" Pekik Ussop dan Nami bersamaan.
Seorang penjaga toko Bull menyambut dengan suara ramah. Koran yang tadinya sedang dia baca kini terlipat dengan rapih di atas mejanya, lalu dia berdiri menyambut Luffy, Nava, Nami, serta Ussop.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen [One Piece X Oc]
FanficSeorang gadis kecil telah berjanji akan bertemu kembali dengan bocah bertopi jerami itu saat mereka dewasa nanti. Rasa suka dan kagumnya pada bocah itu memberikannya tujuan dan perjalanan baru. Lantas bagaimana kisah perjalanannya di lautan yang lua...