Happy reading
Setelah menaiki Lift air, akhirnya Luffy, Nava, Nami, dan Ussop akhirnya sampai di pusat galangan kapal.
"Kita sampai! Ini kah pusat Water Seven, tempat di mana galangan kapal terbaik di dunia?!" Luffy dengan nada antusias berujar lantang.
"Seperti yang aku duga, tanah di sini lebih banyak," ungkap Ussop dengan mata berbinar-binar.
"Semuanya begitu besar," kata Luffy terkesima melihat bangunan di sekelilingnya.
"Aku tidak pernah melihat kota sebesar ini!" Ussop ikut terkagum.
"Begitu dilihat dari dekat, air mancur itu sangat besar ya," ujar Nami sambil memandangi air mancur besar di tengah-tengah kota Water Seven yang juga menjadi puncak tertinggi kota.
Ditengah kekaguman mereka saat melihat kota Water Seven, suara ramai datang dari depan galangan kapal. Banyak orang berkumpul di sana mengerumuni sesuatu.
"Mengapa ada banyak orang di sana?" Tanya Nava dengan wajah terheran.
"Ayo kita periksa!" Ajak Luffy. Yagara Bull nya melaju lebih dulu, mendekati galangan kapal untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Begitu bertanya pada warga sekitar, akhirnya Nava sedikit paham mengapa warga Water Seven terlihat begitu santai saat berhadapan dengan bajak laut.
"Oi ossan, apa yang terjadi?" Tanya Luffy pada seorang pak tua yang merupakan warga lokal Water Seven.
Sang pria tua pun menjawab. "Oh, ada para bajak laut yang membuat ulah di Dock no. 1," jelasnya. "Tapi, sudah pasti mereka telah dihajar oleh para tukang kayu terbaik kita. Para idiot itu sebaiknya berpikir dulu sebelum melakukan tindakan bodoh."
"Jadi tukang kayu bisa mengalahkan bajak laut?" Luffy terheran.
"Ah, kalian pasti wisatawan yang sedang berkunjung ya? Galley La Company memiliki pekerja yang dikagumi seluruh penduduk kota. Mereka kuat dan pemberani. Mereka adalah kebanggaan Water Seven."
"Eh, mereka sangat keren."
"Luffy, lebih baik kita menukar barang-barang ini dulu," ujar Nava melihat Ussop mulai kewalahan menenteng emas dipundaknya. Wajahnya terlihat pucat seperti akan pingsan padahal baru sebentar dia menenteng emas itu.
Nami pun setuju. "Kita bisa kembali lagi setelah menukarnya," tuturnya membujuk.
"Baiklah."
《☆》
Suasana disekitar kapal Merry Go begitu tenang sampai Fuza rasanya ingin menutup matanya kembali, lalu tertidur sangat lelap sampai Nava kembali ke kapal, tetapi kemudian muncul beberapa manusia yang menaiki kapal sambil membawa senjata tajam lalu mengepung Zoro yang tengah terlelap di deck kapal.
Dengan suara melengking, Fuza memekik. Sayapnya terentang di udara, lalu dengan beberapa kibasan kuat angin kencang menghempaskan beberapa orang asing dari atas kapal.
Sementara itu, Zoro yang terbangun melawan penyusup yang menghunuskan pedang kearahnya. Raut wajahnya berubah masam. Matanya memicing tajam melihat begitu banyak orang yang tak dia kenal di atas kapal Merry Go. "Siapa kalian ini?! Jawablah!"
Zoro bersiap mengeluarkan satu pedangnya lagi dan Fuza terbang rendah sebelum akhirnya bertengger dipinggir kapal, tepat di samping Zoro.
"Jawab katamu? Heh?" Para penyusup itu terlihat tertawa rendah, meremehkan Zoro dan Fuza seolah mereka bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan. "Zoro si pemburu bajak laut."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen [One Piece X Oc]
FanfictionSeorang gadis kecil telah berjanji akan bertemu kembali dengan bocah bertopi jerami itu saat mereka dewasa nanti. Rasa suka dan kagumnya pada bocah itu memberikannya tujuan dan perjalanan baru. Lantas bagaimana kisah perjalanannya di lautan yang lua...