my parents from the star gen 3 (new journey)

38. just help

1

2

3

Let's read my story

.
.
.

Lisa POV

Aku selesai mengantarkan Jennie ke perusahaannya. Beberapa hari yang lalu istriku terganggu oleh ulah seseorang yang membuat nya ketakutan. Aku sudah memberikan penjagaan agar siapapun tak masuk untuk mencelakai keluargaku.

Aku dalam perjalanan santai ku menuju perusahaanku.

Tapi sesuatu mengangguku di perjalanan ketika aku akan pergi ke perusahaan.

Aku berhenti dan menepikan mobilku. Aku membuka kaca mobilku dan memanggil orang itu.

"Joy?" Panggilku dan dia menoleh.

Joy. Dalam mata yang sembab dan berantakan. Aku melihatnya dari atas sampai bawah dan ya dia seperti orang yang tak beraturan. Dia membawa tas, mau kemana dia?.

"Kau mau kemana?" Tanyaku dan dia hanya menunduk. Ku pikir dia dalam masalah?. "Masuklah! Biar aku antar" kataku dan dia menatapku.

Sekarang aku sedang dalam perjalanan bersama Joy. Dia diam sejak tadi dan tak mengatakan apapun dia akan kemana.

"Joy? Katakan padaku kau ingin kemana? Agar aku mengantarmu" kataku dan dia menghapus air matanya kemudian menggeleng.

"Aku tak tau Lisa.. aku Tidak punya tujuan" katanya dan itu membuatku bingung.

"Oh apa kau pergi dari rumah?" Tanyaku dan dia mengangguk.

"Aku bertengkar pada orang tuaku... Aku akan meminta pertanggung jawaban pada laki laki itu tapi dia menolaknya dan memilih untuk meninggalkanku.. sekarang aku tak tau mau kemana Lisa..." Katanya kemudian kembali terisak.

Aku mengusap bahunya lembut untuk menenangkannya. "Joy sudahlah... Apa kau ingin aku mengantarmu kerumah Wendy? Agar kau bisa tinggal disana" kataku dan dia menggeleng.

"Tidak. Aku malu Lisa" katanya dan oh ya ampun! Itu benar. Kenapa aku tak berfikir itu?.

"Lalu? Bagaimana?" Kataku dan dia menggeleng pasrah.

"Tak apa Lisa... Kau bisa turunkan aku disini... Jika kau sibuk.. biarkan aku berjalan saja sendirian" katanya dan apa aku tega? Tentu tidak.

"Tidak Joy! Kau perlu ingat kau juga sedang hamil.. jadi? Jangan sampai melelahkan mu" kataku.

Aku terus mengingat apa yang perlu aku lakukan.

Ah aku punya ide.

"Oh begini saja... Bagaimana jika untuk sementara waktu kau tinggal di unitku? Kebetulan sudah lama unitku tak ada yang menempati.. jadi? Bagaimana jika kau disana?" Kataku dan dia menatapku.

"Apa itu tidak apa apa untukmu? Bagaimana dengan jennie?" Tanyanya dan aku tersenyum.

"Aku akan mengatakannya pada Jennie setelah ini.. jangan khawatir" kataku dan dia mengangguk kemudian tersenyum.