1
2
3
Let's read my story'
.
.
.Author POV
Ini sudah 5 hari sejak Jennie dan Lisa memutuskan untuk menemani sang anak di Melbourne. Sejak 5 hari pula mereka melakukan banyak hal, ya walaupun Jennie dan Lisa masih perlu mengecek pekerjaan mereka di Korea. Itu terbengkalai karna mereka disini. Ada sedikit kekacauan di sana, dan mereka perlu menanganinya lewat ponsel.
Sementara itu...
Nanon, nayeon, dan Lia sekarang tengah berada di rumah sakit. Hari ini jadwal pengecekan nanon untuk kesekian kalinya.
"Dr Mark.. apa sudah ada kabar tentang pendonor sum sum tulang belakang untuk anakku?" Nayeon bertanya pada dr Mark.
Mereka meninggalkan rumah lebih pagi sebelum yang lain bangun, atau mereka akan bertanya tanya kemana mereka akan pergi. Untungnya nanon menjadi prioritas dr Mark saat ini, jadi itu memudahkannya.
Nanon tengah duduk di samping nayeon dan Lia. Dia tengah dilanda cemas saat ini dengan hasil pemeriksaan nya. Dia memainkan buku buku jarinya untuk menghilangkan rasa cemasnya.
"Maaf nayeon.. sangat disayangkan sekali bahwa.. aku belum mendapatkan pendonor yang cocok. Kalian perlu bersabar lebih lagi" katanya dan itu membuat nanon menghela nafasnya panjang dan tertunduk.
Nayeon tau sang anak sedang kahwatir, jadi dia menenangkannya dengan mengusap lembut bahunya dan memegang tangannya.
"Tapi kalian jangan kahwatir.. aku sudah meminta dari beberapa orang untuk mencarinya" katanya dan nayeon mengangguk tersenyum.
"Berapa lama aku bertahan?" Nanon bertanya dan nayeon tidak setuju itu. Itu akan memperburuk keadaan.
"Ah nanon itu_"
"Berapa lama aku bertahan dokter?!" Dia berkata dengan tegas, tak perduli nayeon melarangnya bertanya.
Nanon menatap dokternya tegas. Nayeon mengangguk pelan pada dr Mark untuk mengiyakan kata kata nanon.
Dr Mark menghela nafasnya sebentar. "dari hasil pemeriksaan yang ada, aku katakan sel kankermu belum berubah apapun. Kemungkinan untuk bertahan sekitar dua tahun lagi" katanya dan nanon menghela nafasnya dan kembali tertunduk.
"Jangan kahwatir.. itu hanya diagnosa kami.. kita tidak pernah tau apa yang terjadi kedepannya kan?" Katanya dan nanon menatap kembali dokternya.
"Aku mati begitu?" Katanya mendecih dan nayeon mengingatkan untuk tidak bicara seperti itu.
"Nanon..." Nayeon mengingatkan untuk tidak bicara yang aneh aneh.
"Apa? Itu benarkan? Dokter bilang itu hanya diagnosa.. bisa saja itu akan membunuhku secepatnya" katanya lebih dulu berpikiran negatif.
"Nanon.. tidak.. maksudku.. mungkin saja kau bisa sembuh dan_"
"Dan tidak ada harapan untukku? Sudah sejak satu bulan yang lalu kau mengatakan itu dokter.. tapi apa? Tak ada hasil apapun! Aku semakin parah" katanya mendecih. Nayeon dan Lia sama sama mengingatkannya untuk tenang dari segala emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my parents from the star gen 3 (new journey)
Fiksi Penggemarsetelah melewati masa sulit di gen kedua... kini keluarga manoban kembali dengan kisah baru bersama ketiga anak mereka... nanon Kim manoban yang kini bertumbuh semakin dewasa menjadi remaja kampus... menuruni bakat sang dada yang mempesona dan menar...