113. love for dada

1.5K 235 30
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Beby POV

3 Minggu kemudian

Sekarang, aku sedang berada di rumah sakit bersama Jennie mam. Yeah! Dia menemaniku untuk melakukan proses bayi kedua ku.

Aku sudah melakukan prosesnya beberapa waktu yang lalu. Dan kami datang kembali untuk konsultasi.

Setelah aku mengambil sel nanon secara diam diam, aku perlu menunggu untuk beberapa lama untuk pembuahan selnya. Dan yeah, meskipun begitu aku belum sepenuhnya lega karena aku belum mengetahui hasilnya.

Aku sangat gugup dan senang dalam satu waktu. Aku harap prosesnya akan benar berhasil.

Nanon masih tidak tau jika aku melakukan ini. Aku masih tidak memberitahunya dan melakukannya secara diam diam padanya. Aku akan memberitahunya ketika prosesnya berhasil, dengan begitu dia tidak akan memiliki pilihan lain selain menerimanya.

"Jadi... Seperti yang sudah aku jelaskan tadi.. kita hanya menunggu hasilnya dalam beberapa Minggu kedepan oh atau mungkin bisa saya lebih cepat dari prediksi kita!" katanya dan aku saling menatap dengan jennie mam.

"Oh yeah dokter.. kira kira berapa persen kemungkinan akan berhasil? Aku hanya ingin tau" Jennie mam berkata dan aku juga ingin tau.

"Oh kemungkinan berhasil akan besar. Mengingat dia juga sudah pernah melahirkan bukan? Ya tapi itu juga tidak menjamin semua akan berhasil. Kita berdoa saja untuk yang terbaik" katanya dan aku menghela nafasku kemudian menunduk.

Ya ampun! Aku benar benar gugup untuk hal ini.

Aku terus menggigit bibir bawahku dan memainkan buku jariku. Aku benar gugup guys.

Aku merasakan Jennie mam menyentuh bahuku dengan lembut.

"Tenang beb.. semua akan baik baik saja.. aku yakin" katanya dan aku mengangguk kearahnya. Dia terus menemaniku dan membimbingku dengan baik. Oh keuntungan memiliki mertua yang searah denganku.

Kami selesai berkonsultasi. Jennie mam mengantarkanku pulang kerumah.

Kami dalam perjalanan. Aku masih menatap keluar jendela. Aku memikirkan ini. Bagaimana jika prosesnya gagal? Aku benar gugup. Aku sangat menginginkan ini. Serius.

"Beb.." aku menoleh dan tersenyum kearah ibu mertuaku. Dia banyak menemaniku belakangan ini untuk melakukan prosesnya. "Tak apa.. jangan khawatir.. jika gagal itu tidak masalah.. kau bisa mencobanya lagi nanti" katanya dan aku menghela nafasku kemudian menatap kedepan.

"Tapi mam.. akan sulit lagi melakukannya.. apa perlu aku membius nanon lagi? Tidak mungkin kan" kataku dan dia tertawa.

"Tentu tidak beb.. kau sudah mendapatkan selnya begitu banyak kemarin. Itu sebabnya aku menyuruhmu untuk menyimpannya pada dokter. Ya, untuk berjaga jaga jika yang kali ini gagal dan kau tidak perlu membius anak itu lagi" katanya dan aku terkekeh. Oh ya ampun! Aku lupa akan hal itu.

"Yeah.. semoga saja ini berhasil.. aku sangat bersemangat untuk ini" kataku dan dia tersenyum lebar juga.

"Aku juga" katanya dan kami terkekeh. "Bagaimana sebelum pulang kita nikmati waktu kita? Untuk refreshing? Agar kau tak stres" katanya sejujurnya aku setuju. Tapi bagaimana dengan kedua bayiku? Aku tidak yakin meninggalkan bayi bayiku di unit.

my parents from the star gen 3 (new journey) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang