my parents from the star gen 3 (new journey)

57. not fine

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Seulgi POV

Flashback on 10 tahun lalu

Aku dan Suga baru saja pulang setelah kami menikmati, ya bar. Ini pesta lajangku sebelum aku dan irene menikah.

Kami dalam keadaan normal setengah mabuk, tapi kami masih bisa untuk pulang. Teman temanku yang lain sudah lebih dulu pulang. Lisa? Dia lebih awal pulang karna Jennie sudah memarahinya dan katanya nanon merengek agar dadanya pulang.

"Kau akan menikah.. dan kau akan mati seperti Lisa" idiot ini berbicara.

"Mungkin? Tapi akan menyenangkan karna aku akan berhubungan sex dengannya setiap hari" kataku dan kami tertawa.

Hari sudah dalam tengah malam. Tak banyak kendaraan berlalu lalang disini sampai....

Brukkk

Mobil yang ku kendarai oleng karna sebuah truk menghantam mobil lain dan mobil itu mengenai beberapa mobil lainnya. Mobilku termasuk menjadi korban. Tidak, kami tidak terluka parah. Hanya dahiku yang mengeluarkan darah sedikit, Suga juga.

"A-aww! Shhh" aku meringis memegangi kepalaku. Aku menyentuh dahiku dan ya darah segar mengalir dari pelipis kananku.

"Yah! Dasar sialan! Seharusnya jangan menyetir jika mengantuk!" Suga merutuk.

Aku melihat keluar dimana mobil yang terhantam cukup parah disana.

Aku membulatkan mataku ketika aku melihat seorang anak berada di dalam mobil itu.

"Shit!" Aku mendesis dan keluar dari mobil. Aku segera menghampirinya dan menyelamatkan anak itu. Aku bersusah payah untuk menyelamatkannya. Aku melihat ke kursi pengemudi bahwa seorang wanita di kursi pengemudi, dia pingsan entah atau mati?.

Aku memecahkan kaca mobilnya dan segera membuka pintu mobilnya. Aku mengambil anak itu dan membawanya keluar dari dalam mobil. Aku membawanya jauh dari tempat dimana mobil itu mengalami kecelakaan. Aku membuka jaketku dan memakaikannya padanya. Suga membantuku.

Aku menoleh kebelakang dan ingin menyelematkan wanita itu. Aku akan mendekatinya sampai...

Dwaaarrrr

Mobilnya meledak dan terbakar. Aku terpental tak jauh dari tempat itu. Aku menangkis tubuhku sendiri.

Perlahan aku melihat kebelakang ketika aku tak lagi mendengar suara ledakan. Mataku membulat dan aku tak percaya ini. Mobilnya benar benar terbakar sebelum aku sempat menyelematkan wanita yang ada didalamnya.

Mataku hampir memecahkan tangisan. Kenapa aku pengecut tidak bisa menyelamatkannya?.

Aku terduduk lemas, melihat kejadian ini.