44. we are familly

2.3K 300 89
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Joy pov

Aku sampai di unit Lisa. Ya untuk beberapa saat aku tinggal disini.

Aku merasakan sakit di perutku akibat tindakan kasar pria brengsek itu.

Aku tak tau apa yang ada dipikirannya, tapi dia benar benar jahat padaku. Harusnya jika memang dia tak ingin menganggapku tak apa, aku tak masalah. Tapi tidak untuk menyuruhku menggugurkannya itu tak akan pernah terjadi.

"Perlahan Joy.." Lisa membantuku untuk duduk di sofa.

"Aw! Lisa. Ini sakit" kataku meringis. Memang benar aku merasakan sakit di perutku. Aku tak tau apa ini, tapi ini tiba tiba dalam kehamilanku.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" Lisa bertanya panik padaku.

"A-aku tak tau.. perutku terasa keram" kataku.

"Sebentar" katanya dan aku tak tau apa yang dia lakukan.

Lisa pergi ke arah dapur entah untuk apa. Aku bersandar di sofa dan terus menahan rasa sakit yang aku derita sejak tadi.

Tak lama Lisa kembali dengan kantung hangat ditangannya. Dia duduk di sampingku dan segera membantuku untuk meletakan kantung hangat itu diperutku.

"Bagaiaman? Sudah enakan?" Tanyanya dan aku mengangguk. Itu memang benar, rasa sakit berkurang ketika Lisa meletakan kantung hangat itu.

"Biar aku pegang sendiri" kataku dan dia mengangguk dan melepaskan tangannya.

Aku menghembuskan nafasku keudara, tapi rasa sakit kembali datang.

"Aww!" Aku merintih. Lisa kembali membantuku untuk mengompresnya.

"Ada apa?" Dia bertanya kembali.

"Entahlah! Ini kembali sakit" kataku.

Lisa memegang perutku dan dia mencodongkan kepalanya ke perutku. Aku mengetikan dahiku bingung. "L-lisa.. apa yang ingin kau lakukan?" Aku bertanya ragu.

Dia mendongak dan tersenyum kearahku. "Aku akan mengajaknya bicara.." katanya dan aku tak tau apa maksudnya.

Dia kembali mengusap perutku. "Hey.. jangan sakiti ibumu seperti ini ok? Kasihan dia" katanya mengusap perutku menggunakan ibu jarinya. "Kau anak baik.. aku yakin ibumu akan bangga padamu nanti" katanya lagi.

Aku tak tau apa ini, tapi Lisa membuat detak jantungku berdebar seolah aku pertama kali merasakan sesuatu pada seseorang.

"Apa sudah enakan?" Tanyanya dan aku mengangguk reflek tetap menatapnya.

Dia tersenyum. "Aku sering melakukan ini pada Jennie ketika dia hamil dan meraskan keram diperutnya. Mengajak bayi kami bicara" katanya dan oh ya ampun! Jangan tersenyum seperti itu Lisa. Dia manis.

my parents from the star gen 3 (new journey) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang