40. L and N

2.5K 294 20
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Author POV

Jennie, dan ketiga anaknya telah menyelesaikan makan malam mereka. Levin lebih banyak menangis karna dia masih merasakan sakit di lututnya. Jennie menenangkan Levin di kamar Levin.

Dia terus merengek di gendongan Jennie dan memangil nama Lisa. Seperti biasanya, ketika anak anaknya merasa sesuatu tak enak pada diri mereka pasti yang dicari adalah Lisa.

Mauren bersama nanon. Nanon mengerti bahwa kondisi saat ini tak memungkinkan, jadi dia inisiatif untuk membantu mommynya mengurus kedua adiknya.

"Mommy~~~ panggil dada~~" Levin terus merengek. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Jennie. Suhu tubuhnya panas dan Jennie menjadi cemas akan hal itu.

"Tapi dada sedang bekerja sayang..." Kata Jennie mulai mengayunkan tubuhnya untuk membuat Levin diam.

"Tapi aku ingin dada mommy~~" dia kembali merengek. Jennie mengusap punggungnya dan menangkannya.

"Ok kita akan telpon dada.. tapi berjanji untuk tidak mengatakan soal tadi ke dada ok? Mommy tidak ingin dada khawatir sementara dia jauh dari kita" kata Jennie dan Levin mengangguk.

Kemudian Jennie bergerak mengambil ponselnya. Dia mencari kontak Lisa dan akan membuat panggilan video. Panggilan tersambung dan mendapati Lisa disebrang sana dengan wajah yang sangat lelah.

"Hay hun... Aku baru saja selesai meeting.. ada apa? Apa kalian sudah makan malam?" Katanya hanya untuk memastikan keluarganya.

"Kami sudah makan malam.." kata Jennie dan Levin menatap layar ponsel sang ibu ketika dia mendengar suara Lisa dari ponsel ibunya.

"Dada~~~" dia mulai memanggil Lisa.

Lisa disebrang sana mengerutkan dahinya bingung. Tak biasanya Levin akan menangis seperti itu memanggilnya jika bukan sesuatu terjadi.

"Levin? Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis hm?" Lisa bertanya. Jennie mengarahkan layar ponselnya ke arah Levin. Levin kembali menangis seolah dia mengadu pada Lisa.

"Sudah diam.. atau mommy akan matikan ponselnya" kata Jennie berusaha mendiamkan anaknya.

Levin berhenti menangis meskipun dia masih terisak. "Dada~~~ cepat pulang~~~" Levin merengek. Dia sudah banyak menangis, suaranya hampir habis.

"Sayang... Dada akan pulang dalam seminggu... Dada masih memiliki pekerjaan.. ada apa denganmu? Apa sesuatu terjadi?" Tanya Lisa cukup khawatir. Karna anaknya tak biasanya seperti itu.

"Dada~~~ lututku sakit~~~ lututku berdarah karna terjatuh~~~" dia kembali berkata.

"Terjatuh? Oh ya ampun... Itu sebabnya kau berhati hati saat bermain Levin.." kata lisa dan Levin kembali menangis.

"Tidak! Bukan karna aku bermain dada~~~" dia membela diri.

"Lalu ada apa?" Lisa bertanya ingin tau.

my parents from the star gen 3 (new journey) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang