83. love my wife

1.9K 246 24
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Beby POV

Aku sekarang sedang berada di caffetaria bersama sooya. Tidak, aku tidak bersama nanon karna dia sedang berlatih basket untuk pertandingannya. Entahlah, beberapa Minggu belakangan ini dia sibuk dengan latihan basketnya. Aku membiarkannya selagi itu tidak mengurangi waktu dia bersamaku.

"Kalian tau? Oh ya ampun! Nanon ku.. dia terlihat kelelahan hari ini.." aku menoleh kebelakang dan melihat siapa yang menyebut nama istriku menjadi miliknya. God! Itu Ning ning.. bitch kampus.

"Wajahnya tampak lesuh hari ini. God! Aku merasa kasihan padanya" ning ning kembali berkata.

"Mungkin? Dia kelelahan karna menangani istrinya di rumah" kata yang lain dan aku memutar mataku sambil mendesis.

"Woah.. kau benar. Setauku.. selama nanon tinggal dengan orang tuanya, dia tidak pernah terlihat se lelah itu.. mungkin? Dia begitu karna istrinya membuatnya lelah" dia berkata lagi.

God! Aku sudah mengepalkan tanganku disini. Oh ya ampun! Kenapa dia bicara begitu? Seolah dia tau segala hal tentang istriku.

Sooya, menyentuh tanganku dan meyakinkanku untuk tenang.

"Sabar beb.. jangan dengarkan mereka" dia berkata dan aku mengangguk. Ya aku perlu memberi kesabaran ekstra.

"Oh ya ampun! Andai saja nanon menikah denganku... Aku bisa pastikan bahwa dia akan hidup jauh lebih enak dari apapun. Aku tidak akan membuatnya lelah, kecuali.. lelah di ranjang" katanya dan mereka tertawa.

Ok. Cukup! Aku muak mendengar ini.

Brak

Aku bangkit sambil menggebrak meja. Sooya akan menahanku tapi aku tidak perduli. Dia sudah kelewatan dengan bicara seperti itu.

Aku berbalik dan menghampiri meja mereka. Mereka terdiam dan menatapku dengan sinis.

Aku perlu menahan segala teriakan untuk bicara dengannya.

"Ekhem! Apa yang kau katakan barusan? Apa kau sedang membicarakan tentangku dan istriku?" Aku berkata dan lihat wanita jalang itu. Dia menantangku.

"Oh kau mendengarnya? Bagus! Jadi aku tidak perlu membicarakannya lagi denganmu" katanya dan kalian bisa melihat bukan? Bahwa dia benar benar seperti jalang.

"Dengar! Kau tak perlu mengatakan apapun padaku! Apa yang kau tau tentangku dan istriku huh?!" Aku berkata dan mendengus. Dia tertawa. Apa? Dia tertawa? Sungguh? Dia tertawa. Apa apaan ini! Dia benar mengujiku.

"Oh ya ampun beb.. kenapa aku sangat merasa kasihan padamu?. Ok, aku tidak tau bagaiman tentang kalian.. tapi.. aku hanya kasihan dengan nanon.. apa kau tidak lihat? Dia begitu kelelahan dan kesusahan dalam menanganimu" katanya dan aku melotot tajam kearahnya.

"Ck! Kenapa kau begitu kejam padanya huh?! Apa yang kau lakukan padanya sehingga dia terlihat begitu kelelahan. Oh aku kasihan pada orang tuanya yang sudah susah payah membuat anaknya bahagia dan sekarang? Anaknya menjadi kesulitan karna menangani orang seperti mu" katanya dan aku menunggu sampai dia selesai bicara.

my parents from the star gen 3 (new journey) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang