my parents from the star gen 3 (new journey)

125. your picture

1

2

3

Let's read my story'

.

.
.

Suga POV

Hari ini. Aku berencana pergi kerumah sakit untuk imunisasi anak anak. Aku perlu menemani istirku untuk membantunya.

Kami, selesai imunisasi dan untungnya anak anak ku bersikap baik. Ariana tidak menangis ketika dia akan di beri vitamin.

"Mommy.. aku ingin pipis" Justin berkata dan istriku segera memeriksanya.

"Ayo kita ke toilet" istirku berkata. Aku menggendong Ariana. "Sayang... Aku ke toilet dulu ok?" Katanya dan aku mengangguk. Dia membawa putra kami ke toilet.

Aku menggendong Ariana yang tampak cekikikan sekarang. Ya ampun! Seiring berjalannya waktu wajahnya benar mirip Yeri. Aku tidak mendapat bagian dari wajahnya.

Ponselku bergetar. Dan sebuah panggilan masuk telah kudapatkan. Aku mengambil ponselku dan duduk dikursi tunggu. Aku mengeceknya dan itu dari Lisa. oh bitch! Apa yang ingin dia lakukan? Kenapa dia menelponku?.

Aku mengangkatnya.

"Ya bitch? Ada apa? Kenapa kau menelponku?" Kataku.

"Yah Suga! Apa kau lupa? Kita memiliki pertemuan hari ini! Perusahaanmu ikut bodoh!" Katanya dan aku lupa soal itu. Ya ampun!.

"Tapi aku berada dirumah sakit.. aku perlu mengantar Yeri untuk imunisasi" kataku dan aku mendengar dia mendecak.

"Apa itu lama?"

"Maybe? Aku tidak tau" kataku.

Aku mengedarkan pandanganku untuk melihat anak dan istriku. Aku perlu memberitahunya segera pulang karna aku masih ada pekerjaan.

Tapi, sesuatu mengejutkan terjadi...

Aku melihat....

Nanon? Itu nanon?

Dengan siapa dia?

Tunggu!

Itu wanita lain dan bukan istrinya.

Woaw.. Meraka tampak akrab bersama dan...

Tunggu...

Bahkan nanon terkikik sambil mengusap perut wanita itu?

Hey hey hey..

Wanita itu hamil?

Sepertinya? Terlihat dari perutnya. Apa yang dilakukan bayi besar itu disini? Apa dia bersama istrinya? Kenapa dia bersama wanita lain?.

Aku perlu tau ini dan mematikan ponselku. "Lisa! Sudah dulu ok? Aku akan hubungimu lagi nanti.. sampai jumpa" kataku dan menutup panggilanku.

Mereka masih berbincang dan bahkan nanon terkekeh bersamanya.

Oh, aku punya ide. Aku akan menggoda anak itu dan mengajaknya kerja sama. Aku akan memotretnya dan kemudian menjadikan itu bahan ancaman untuknya.