45. you my love

2.3K 308 72
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.


.
.

Jennie POV

Aku tengah membereskan sisa makan malam kami. Hari ini Lisa tidak makan malam bersama kami karna dia masih bersama Joy.

Oh ya ampun! Ucapan hanbin masih terbayangkan oleh Ku. Benarkah apa yang dia katakan?, Apakah aku perlu bertanya pada Lisa?. Seharusnya.

Aku selesai membereskan sisa makan malam. Aku naik keatas dan akan memeriksa anak anakku. Aku melihat nanon mengurus keduanya dengan baik. Mereka tertidur.

Aku kembali ke kamar untuk mengganti pakaianku. Aku pergi kekamar mandi untuk membasuh tubuhku sebentar agar lebih nyaman.

Setelah selesai berganti pakaian aku bercermin di meja rias untuk memakai skincare rutinku.

Pintu kamar ku terbuka dan itu Lisa yang baru saja tiba. "aku pulang" dia berkata. Aku menoleh sebentar dan melanjutkan pemakaian skincare ku.

Dia meletakan tas dan mantelnya ditempatnya. Oh ya ampun! Apa dia masih dalam marahnya? Dia bahkan tidak menghampiriku dan menciumku.

"Apa anak anak sudah tidur?" Dia bertanya.

"Sudah" kataku singkat dan dia hanya menjawab 'oh'. Oh ya ampun! Serius hanya itu?.

Aku menatapnya. "Kamu sudah makan?" Tanyaku hanya untuk memastikan.

"Sudah tadi bersama Joy" katanya mengambil handuk untuk mandi.

Apa? Jadi dia melewatkan makan malam hanya untuk makan malam bersama Joy?. Oh ya ampun! Kenapa aku menjadi cemas seperti ini.

Lisa pergi kekamar mandi untuk mandi. Aku harus menunggunya beberapa saat agar aku bisa bicara dengannya.

Aku pergi ke lemari pakaian kami untuk mengambil pakaiannya untuk dia ganti.

Beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar mandi. Pandangan kami bertemu. Aku memberikan pakaiannya agar dia bisa memakainya.

"Terima kasih" katanya kemudian mengambil pakaiannya dan menggantinya menjauhi ku. Oh ya ampun! Ada apa dengannya?.

Aku mengikuti pergerakannya yang kini sedang membelakangi ku. Aku berdiri menghampirinya dan mengambil handuk darinya untuk dirapihkan.

"Bagaimana dengan Joy?" Aku bertanya basa basi.

"Dia baik baik saja. Meskipun dia sering mengalami keram di perutnya" katanya tanpa menatapku.

"Oh dia mengalami keram? Itu sebabnya kau datang membantunya?" Kataku dan dia menatapku dengan kerutan di dahinya.

"Ya. Bukankah aku sudah bilang tadi?" Katanya dan well dia mengatakan itu. Tapi aku masih merasa janggal dengan ini.

"Well! Itu benar. Tapi kurasa kau tak perlu melakukan itu. Maksudku menemuinya dan membantunya seperti kau adalah pasangannya" kataku dan aku merasakan dia menatapku dengan heran.

"Apa maksudmu? Kenapa kau bicara begitu?" Dia bertanya padaku.

Aku melipat tanganku di dada dan menatapnya. "Maksduku.. mulai sekarang berhenti membantunya. Kau bisa membantunya sewajarnya. tidak perlu berperan sebagai suaminya ya kan?" Aku berkata dan itu benar kan?.

my parents from the star gen 3 (new journey) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang