96. first love

1.7K 237 47
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.


.
.

Beby POV

Kami berpakaian kembali, setelah kami bermain dengan cepat tadi. Kami perlu ingat bahwa kami bersama yang lainnya. Nanon mengingatkanku agar mereka tidak mengetahui bahwa kita baru saja bermain di ranjang.

Aku turun kebawah untuk mengambil air. Ya ampun! Tenggorokanku terasa kering karna permainan kami.

Aku mengambil air dan meminumnya.

Tak lama aku mendengar suara keramaian dari luar. Aku yakin mereka sudah kembali dari sungai. Nanon juga sudah turun dari atas.

Mereka datang bersamaan. Wajah Meraka tampak bahagia bermain di sungai.

Jennie mam dan Lisa mam datang bersama orang tuaku. musikal bersama Jennie mam. Yang lain? Ikut bergabung di belakang, termasuk teman teman kami.

"Uhh yeahh.. sepertinya ada yang bersenang senang ketika kami tidak ada?" Steve berkata menatap nanon dengan nakal. Aku menggeleng sambil terkekeh.

"Diam bitch!" Nanon berkata dan menendangnya. Mereka semua masuk kedalam untuk berganti pakaian.

Tak lama Jennie mam dan Lisa mam menghampiri kami. Dia bersama orang tuaku.

Orang tuaku tersenyum kearahku, dia masih berharap aku bicara pada neraka, terutama ayahku. Kepala dari kejahatan yang terjadi kemarin.

Aku masih ragu dan bahkan masih malas untuk menatapnya. Apa yang harus aku lakukan? Tapi ucapan nanon ada benarnya. Aku perlu berbicara padanya.

Sesuatu aku rasakan. Nanon menggenggam tanganku dan tersenyum meyakinkan kearahku. Dia meyakinkanku untuk bicara dengan ayahku. Aku menghela nafasku dan mengangguk kearahnya. Dia melepaskan tanganku dan akan mengambil musikal.

"Bicaralah" katanya dan Meraka meninggalkan kami.

------------------------

Jadi aku disini. Berbicara hanya berdua dengan ayahku. Entahlah! Aku merasa canggung dengan situasi ini.

"Beb...." Dia memanggilku dan aku tidak membuang wajahku. "Aku tau kesalahanku memang sangatlah fatal.. dan aku tau kau masih tidak bisa menerima maafku... Tapi aku menyesal... Aku menyesal karna telah melakukan itu padamu...." Katanya dan aku masih membuang wajahku. Setelah apa yang dia lakukan dan dia mudah meminta maaf?.

"Aku benar bodoh untuk berfikir tentang ego ku... Harusnya aku lebih memilih kebahagiaan mu daripada egoku" katanya dan aku masih pada pendirianku.

"Aku akan memaafkanmu... Tapi setelah itu aku mohon kau pergi dari sini dan jangan pernah temui aku. Kau tau? Aku sudah menikah dan memiliki anak disini. Aku bahagia dengan keluarga kecilku. Jadi, tolong jangan ganggu aku lagi" kataku. Aku tidak perduli tentang apapun, yang jelas aku hanya tidak ingin dia membuat kekacauan lagi.

"Ya.. aku akan... Terima kasih sudah mau memaafkanku..." Katanya menyesali itu.

"Tapi.... Apa kau ingin tau kenapa aku melakukan ini?" Dia berkata dan ya.. sejujurnya aku ingin mengetahuinya.

my parents from the star gen 3 (new journey) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang