126. cinta 123

1.5K 230 86
                                    

1

2

3

Let's read story'

.
.
.

Author POV

5 bulan kemudian

"Kandunganku sudah menginjak usia sembilan bulan nanon.. ini sudah waktunya aku memikirkan kelahiran ku" Bona, berkata.

Mereka, kini tengah berada di sebuah restoran. Mereka tengah berbincang mengenai sesuatu hal.

Sudah sejak 9 bulan mereka bersama terus menerus. Mereka masih menjaga ini dari semua orang tentang yang terjadi sebenarnya.

"Aku perlu memikirkan bagaimana dengan anak anakku" Bona berkata lagi dan nanon menundukan wajahnya.

Nanon menghela nafasnya dan kemudian kembali menatap Bona. "Ya aku mengerti.. tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang karna beby juga sedang hamil besar.. kau tau? Aku tidak ingin membuatnya setress dan terjadi sesuatu dengan bayi kami" katanya dan Bona mendecih.

"Dan kau tidak memikirkan tentangku? Aku juga hamil nanon.. aku juga sedang hamil besar" katanya dan nanon menatapnya.

"Aku tau.. tapi apa yang bisa aku lakukan? Aku tidak bisa melakukan apapun sekarang" katanya.

Mereka masih dalam perdebatan yang sama.

Sementara itu..

Disatu sisi lain..

Jennie, baru saja tiba di sebuah restoran yang tak jauh dari perusahaannya. Dia akan bertemu dengan salah satu client nya disana. Clientnya meminta untuk mengadakan meeting di restoran dan sekaligus untuk makan siang.

Jennie keluar dari mobil dan membawa tasnya Masuk kedalam. Dia mencari tempat dan clientnya. Segera, setelah dia menemukannya dia pergi menghampirinya.

"Maaf aku terlambat.." katanya sopan dan clientnya juga melakukan hal yang sama.

Mereka berbincang mengenai bisnis dan ya untuk investasi di perusahaan Jennie.

"Aku tertarik.. kita bisa bekerja sama jika begitu" katanya dan Jennie tersenyum lebar.

Mereka berbincang satu sama lain sambil meminum secangkir kopi yang mereka pesan.

Saat mereka berbincang sesuatu menganggu pemandangan Jennie. Dia terdiam dan menatap sesuatu yang menjadi pusat perhatiannya itu.

Itu anaknya.. dengan... Seorang wanita? Hamil? Wanita hamil! perutnya membesar dan Jennie bisa menduga bahwa dia sedang hamil.

Seketika Jennie membulatkan matanya dan mengerutkan dahinya ketika dia melihat sang anak bahkan tampak dengan wanita itu. Bukan! Dia yakin itu bukan istirnya! Dia mengenal persis menantunya. Sial! Jennie perlu mencari tau.

"Ah maaf.. apa semua sudah selesai? Jika sudah aku harus pergi.. karna aku memiliki urusan lain" katanya dan client nya tersenyum.

"Tentu. Kami juga harus pergi sekarang. Terima kasih untuk kerja samanya" dia berkata dan mereka saling berjabat tangan dan bercipika cipiki. Jennie masih sesekali menatap sang anak disana.

my parents from the star gen 3 (new journey) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang