Chapter 48 - Not Enough To Protect Her

172 21 20
                                    

"Luka sekecil apapun itu, aku tak ingin terjadi padanya. Tapi harap dan ucap saja tak cukup, tindakan nyata harus sejalan. Dan kini aku merasa gagal, tak cukup mampu melindunginya."

∞Ziovan Albert Russell∞

*****

Happy reading guys...

***

Ziovan bergegas membalik tubuh gadis itu dan membawanya ke pangkuan. "Rey-Rey... kau tidak apa-apa sayang? Buka matamu!" kata Ziovan sambil mengguncang pelan tubuh Reyna dan menyingkirkan butiran salju di wajahnya.

Kekhawatiran sepenuhnya memenuhi diri Ziovan apalagi Reyna tak kunjung meresponnya.

"Auwh..." rintih Reyna setelah sadarkan diri.

"Apa yang sakit?" kejar Ziovan penuh kekhawatiran dan Reyna memegang kepalanya.

Baru di saat Ziovan menyingkirkan helaian rambut Reyna dari kening gadis itu, dia tahu penyebabnya dan shock mendapati kening Reyna berdarah. "Kau berdarah, sayang."

Refleks Ziovan merogoh saku celananya dan mengeluarkan sapu tangan dari sana. Dengan hati-hati dia menyeka darah segar yang mengalir sambil meniup pelan kening Reyna yang terdapat sedikit robekan.

Gadis itu meringis menahan perih, meski hanya robekan kecil tapi darahnya tak kunjung berhenti hingga Ziovan harus sedikit menekan lukanya dengan sapu tangan.

"Katakan, di bagian mana saja yang sakit?!"

"Aku tidak apa-apa, Zio." Reyna berusaha bangun dan duduk dengan benar dibantu Ziovan. "Ayo luruskan kakimu!"

"Auwwhh..."

"Kenapa?"

"Sepertinya kakiku terkilir."

"Apa sangat sakit?"

"Lumayan," jawab Reyna tak ingin menambah kekhawatiran di wajah Ziovan.

"Jangan disentuh." Cegahnya saat Ziovan akan memeriksa kakinya.

"Baiklah, aku tidak akan menyentuhnya." Mengurungkan niatnya memeriksa kaki Reyna, Ziovan mengedarkan pandangan ke sekeliling dan sadar mereka telah jauh keluar dari lintasan yang seharusnya.

"Sepertinya kita terlalu jauh meluncur dan akan butuh waktu untuk sampai ke atas. Apa kau sanggup menahannya? Jika tidak, aku akan coba-"

"Apa yang akan kau lakukan?" sela Reyna.

"Rey, percayalah padaku. Temanku pernah mengajariku mengatasi hal semacam ini. Meski aku tak yakin bisa melakukannya dengan baik, tapi aku akan mencobanya dan berusaha sebaik mungkin. Oke?"

Meski tak begitu yakin Ziovan bisa melakukannya, tapi akhirnya Reyna mengangguk.

"Baiklah, mungkin akan terasa sakit tapi hanya sebentar. Jadi tahan ya!"

Reyna kembali mengangguk dan Ziovan mulai mengambil kakinya. "Pelan-pelan, Zio."

"Aakhhh... Zio," jerit Reyna kesakitan saat Ziovan memutar pergelangan kakinya.

"Sudah sayang, sudah." Ziovan berusaha menenangkan Reyna. Meski tak dapat dipungkiri terdapat kecemasan di wajah Ziovan, takut apa yang barusan dilakukannya malah akan memperburuk kondisi kaki Reyna.

Namun apalah daya, dia tak punya pilihan lain. Jika saja mereka tidak sedang di pegunungan salju maka Ziovan akan pilih mengompres kaki Reyna saja, tapi mengingat kondisi sekitar rasanya itu bukan pilihan yang tepat.

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang