Chapter 82 - Start Opening Up

75 12 4
                                    

"Dalam hubungan ini kita akan melalui langkah demi langkah yang wajar, seperti katanya dulu. Mulai membuka diri dan membiarkannya masuk ke ranah pribadi, termasuk dalam poin dan itu butuh keberanian."

∞Reyna Stephanie Russell∞

*****

Happy reading guys....

***
Setelah puas naik kereta luncur anjing selama 30 menit, mereka lantas meluncur dengan mobil yang disiapkan Logan di tempat pemberhentian menuju ke salah satu restoran untuk makan siang.

Dari saat itu Logan tidak lagi bersama mereka, jadilah kini Ziovan mengemudikan mobil sendiri dengan tujuan entah kemana.

"Rey, ambil kotak di kursi belakang!"

"Sekalian paper bag nya!" tambah Ziovan dan menghentikan mobil.

Berhasil mengambil kedua benda itu, Reyna dikejutkan dengan Ziovan yang sudah melepas pakaian musim dinginnya yang berlapis dan kini tengah melepas long john-nya juga.

"Kamu ngapain?" sergah Reyna terkejut dan refleks mengalihkan pandangan, tak ingin melihat Ziovan bertelanjang dada.

Tak kunjung ada jawaban Ziovan, membuat Reyna masih bertahan di posisinya dengan pikiran yang macam-macam.

Dia mau apa sih? Nggak ngerasa dingin apa? Apa ini waktu yang tepat untuk pamer perut six packnya? Dan ngapain juga dia berhenti di sini sih? Jangan bilang....

Reyna tak bisa meneruskan pikirannya saat sadar dimana mereka sekarang. Tempat ini jauh dari pemukiman dan hanya ada hamparan salju sejauh mata memandang.

Dengan ekor matanya, Reyna berusaha melirik Ziovan dan beringsut menjauh saat tahu Ziovan mendekatinya. Tapi ia kalah sigap dari Ziovan yang langsung menahan lengannya.

Refleks Reyna memejamkan mata saat jarak mereka begitu dekat. Lama tak ada pergerakan dari Ziovan tapi Reyna tahu mereka masih sedekat tadi. Meski entah apa yang dilakukan Ziovan sekarang, Reyna tak tahu.

"Rey,"

"Hmm??" gumam Reyna tanpa berani membuka mata.

"Lepas!" kata Ziovan. Seketika mata Reyna terbuka bahkan membulat sempurna menatap Ziovan.

Apa dia sudah gila? Yang benar saja dia mau aku lepas baju?

Ziovan mengarahkan pandangan ke arah dekapan Reyna. Refleks Reyna mengikutinya, satu tangan Ziovan memegang paper bag yang tanpa sadar telah ia dekap erat-erat.

Detik itu juga Reyna menyadari maksud kata 'lepas' yang diucapkan Ziovan, seketika Reyna melepaskan paper bag itu hingga Ziovan bisa mengambilnya dengan mudah.

Bodoh... apa yang kau pikirkan sih, Rey? Rutuk dewi batin Reyna dan melihat Ziovan yang kini tengah memakai kemeja tanpa menganggap berarti reaksi konyolnya tadi. Jika iya, maka sudah pasti Reyna akan malu sekali.

Sadar sedang diperhatikan, Ziovan lantas menoleh. Benar saja Reyna tengah fokus padanya dan masih mengabaikan kotak di pangkuannya. "Buka kotak itu!"

Buru-buru Reyna membuka kotak persegi itu dan mengernyitkan dahi saat melihat isinya. "Gaun pengantin, buat apa?"

"Coba lihat dulu gaunnya!"

"Ini..." ucap Reyna menggantung, mendapati gaun yang terasa tidak asing untuknya. Gaun pengantin A-line lengan panjang, serupa dengan milik putri Kate Middleton hanya saja ini versi simplenya.

"Gaun yang ada di butik malam itu," sambung Ziovan membenarkan hingga Reyna langsung melihatnya. "Kau menyukainya kan?"

Tanpa sadar Reyna mengangguk, dia memang langsung jatuh hati saat melihat gaun itu di butik Paris ketika mereka bersiap untuk dinner romantis. Modelnya yang simple tapi memikat membuat Reyna tak bisa mengalihkan pandangan, mungkin Ziovan menyadari itu.

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang