Chapter 14 - Smartest Persuader Ever

1.6K 85 16
                                    

"Tipe gadis yang mudah dibujuk, itu jelas bukan aku. Terkecuali saat dengannya, sebab dia selalu punya cara tersendiri hingga aku tidak bisa mengabaikannya."

Reyna Stephanie Russell

*****

Happy reading guys....

***
Helikopter mendarat pada helipad di suatu tempat yang Reyna tidak tahu dimana, sampai dengan dia akan keluar.

Langit telah gelap tapi dengan pencahayaan yang lebih dari kata cukup, dia bisa melihat sebuah private jet yang telah menanti tak jauh di depan sana.

Reyna tertegun sampai Ziovan meraih tangannya untuk membantunya keluar. Melangkah turun, Reyna tak mendapat pijakan yang tepat hingga kehilangan keseimbangan dan tanpa sengaja mendorong Ziovan jatuh bersamanya.

"Mr. Russell!" Darren tergopoh menghampiri Ziovan dan Reyna tapi terhenti di tengah jalan saat melihat mereka terpaku di tempat. Dia lalu mengisyaratkan Brad dan Frank yang melihat ke bawah untuk kembali terbang.

Reyna tepat di atas Ziovan, sepenuhnya menindih pria itu. Jarak yang mereka punya hanyalah tangan Reyna di dada bidang Ziovan. Mata mereka seolah terkunci, terfokus pada wajah mereka yang begitu dekat.

Seolah berada dalam dunia mereka sendiri, baik Ziovan maupun Reyna seperti tidak mendengar suara baling-baling helikopter di dekat mereka yang sungguh memekakkan telinga.

Baling-baling semakin cepat berputar membawa hembusan angin di sekitarnya, hingga mampu menerbangkan helai rambut Reyna.

Ziovan tak berkedip menatap Reyna. Tepat di atasnya, istrinya itu terlihat luar biasa cantik dengan helaian rambutnya yang berkibar.

Tak jarang helaian rambut Reyna menghalangi pandangannya, tapi Reyna seolah tak terganggu dan terus menatap Ziovan.

Hembusan angin juga membuat rambut Ziovan berkibar dengan berantakan. Tapi itu tak mengurangi pesona dalam dirinya melainkan semakin memperlihatkan bagaimana luar biasanya pesona itu hingga Reyna tak bisa melepaskan pandangan dari Ziovan.

Helikopter terangkat naik meninggalkan landasan, sedikit banyak telah mengurangi hembusan angin serta efek yang ditimbulkan. Meski begitu Ziovan tak bisa berhenti mengagumi bagaimana aura kecantikan Reyna yang tak tertahankan walau gadis itu membelakangi cahaya sekalipun.

Darren menuju tempat Ziovan dan Reyna saat helikopter telah pergi. "Anda baik-baik saja, ma'am?"

"Oh ya ampun...." Reyna tersadar dan bergegas bangkit dari atas Ziovan dengan bantuan tangan Darren yang terulur.

Berhasil membantu Reyna berdiri, Darren beralih pada Ziovan dan mengulurkan tangannya. "Sir,"

Ziovan mengangkat tangannya seolah mengatakan 'tidak perlu' dan bergegas berdiri. Reyna melirik tidak enak pada Ziovan atas kejadian tadi dan mengucapkan 'maaf' tanpa suara.

Ziovan menanggapi dengan senyuman menenangkan, sebelum perhatiannya teralihkan pada Darren. "Saya tidak tahu jika anda membutuhkan Brad dan Frank, saya pikir anda akan menerbangkannya sendiri."

"Apa ada masalah, sir?"

Sesaat Ziovan terdiam, mengingat apa yang jadi alasannya hingga butuh Brad dan Frank. "Tidak, aku hanya sedang tidak ingin melakukannya sendiri."

"Apa semuanya sudah siap?"

"Ya, sir. Sesuai keinginan anda."

"Kerja bagus," puji Ziovan dan meraih tangan Reyna, menggandengnya pergi. "Terima kasih, Darren."

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang