Chapter 79 - Redeeming That Time

72 10 13
                                    

"Sesuatu yang tak bisa dikendalikan, itulah keadaan. Dan siapapun tak akan bisa mengulang waktu, meski terlampau ingin. Jika ada satu hal yang bisa dilakukan hanyalah dengan menebusnya. Memperbaiki keadaan saat itu, meski di waktu berbeda."

∞Ziovan Albert Russell∞

*****

Happy reading guys...

***
Berhubung tidak ada akomodasi bermalam di Aurora Village, maka Logan membawa mereka ke kabin berpemanas untuk menghabiskan malam.

Belum mengantuk padahal sudah lewat dari tengah malam, mereka putuskan untuk kembali melihat aurora di kursi teras sambil menyeruput segelas coklat panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum mengantuk padahal sudah lewat dari tengah malam, mereka putuskan untuk kembali melihat aurora di kursi teras sambil menyeruput segelas coklat panas.

Lama mereka hanya menyaksikan fenomena alam itu dalam diam. Reyna akhirnya beranjak berdiri, hendak membawa gelas yang isinya telah tandas.

Tangan Ziovan menahannya. Dengan lembut mengarahkannya untuk duduk di pangkuan. Ziovan lantas mengambil alih gelas dari tangan Reyna dan meletakkannya di meja.

Reyna hanya diam melihat, tanpa tahu maksud Ziovan dengan semua ini.

Ziovan sedikit mendongak, menatap wajah Reyna yang kini lebih tinggi di atasnya. Memperhatikan wajah cantik istrinya dengan senyuman. Ia lantas menepuk pelan keningnya dengan telunjuk.

"Apa?" tanya Reyna, tak mengerti dengan tingkah Ziovan yang seperti sebuah isyarat itu.

"Kening, kau masih punya hutang 1 ciuman," jawab Ziovan dengan senyuman yang menular pada Reyna.

Tak lantas memberikannya. Reyna mengusap pelan rambut Ziovan yang menikmatinya dengan mata terpejam, terbuai dalam belaian istrinya.

Sebuah ciuman lantas mendarat di kening Ziovan. Meski matanya masih terpejam, tapi ia bisa merasakan ketulusan dalam ciuman Reyna. Rupanya gadis itu sudah cukup belajar untuk tidak menciumnya secara kilat dan tanpa rasa sejak kali terakhir di Venice.

Senyum terus menghiasi bibir Ziovan. Bahkan semakin lebar saat membuka mata dan mendapati wajah penuh senyum Reyna yang begitu dekat, seusai menciumnya.

Ziovan mengulurkan tangannya, membelai lembut wajah Reyna. Awalnya Reyna menikmati itu hingga wajahnya masih penuh senyum. Tapi tidak lagi saat Ziovan terus melakukannya dengan tatapan yang tak lepas darinya.

Entah karena intensnya kedekatan serta kebisuan yang menyelimuti mereka atau tempat dan kesunyian malam yang membawa atmosfer berbeda, Reyna jadi merasakan sesuatu yang tak biasa.

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang