Chapter 42 - Her Promise

483 33 32
                                    

"I will not leave you, serangkai kata sederhana itu. Ucapnya dalam pelukanku, seketika membawa pergi segala gundah dan ketakutanku hingga sirna tak berbekas tersapu janjinya."

Ziovan Albert Russell

*****

Jangan lupa vote dan comment-nya guys, biar author tetap semangat lanjut dan bisa cepet up😍

Happy reading guys...

***
Lama Ziovan baru berhenti mencium kening Reyna. Menjauhkan wajahnya, dia menatap wajah cantik istrinya yang baru membuka mata dan akhirnya saling tatap.

Semilir angin menerbangkan helaian rambut gadis itu dan menghalangi pandangannya. Dengan lembut Ziovan merapikannya dengan sebelah tangan.

Tanpa sengaja mata Reyna menangkap sosok Henry yang tersenyum memperhatikan mereka. Refleks Reyna berdehem pelan dan menurunkan sebelah tangan Ziovan dari wajahnya.

Menoleh ke belakang, Ziovan akhirnya tahu penyebab tingkah istrinya barusan. "Henry, you have come?"

"Yes, sir. It was a few minutes ago."

Ziovan beralih pada Reyna yang setengah tertunduk menyembunyikan wajahnya yang blushing. Dan dia sangat tahu apa penyebabnya.

"Can we go now, sir?"

"Sure," jawab Ziovan dan berdiri diikuti Reyna.

"I sent the car here to continue the trip to make it shorter,"

"Good job, Henry." Puji Ziovan dan beralih pada Reyna, akan menggandeng tangan gadis itu. Tapi Reyna menautkan kedua tangannya seolah mengisyaratkan tak ingin digandeng.

Ziovan tersenyum, dengan sopan mengangsurkan tangan, mempersilahkan Reyna. "Ayo!" katanya dan membiarkan gadis itu berjalan lebih dulu.

"This way please, ma'am!" kata Henry, menunjukkan jalan ke mobil.

Selama di mobil Reyna hanya diam melihat ke luar jendela, tak enak pada Henry yang tadi menyaksikan kedekatannya dengan Ziovan dan mungkin telah jadi penonton sejak Ziovan mencium keningnya.

Mengingat hal itu membuat pipinya memanas, meski Henry tak menunjukkan sikap yang berbeda.

Ziovan duduk tenang di samping Reyna, membiarkan saja gadis itu. Yang entah menikmati pemandangan atau sedang menghindarinya agar tak menunjukkan kedekatan mereka lagi di depan Henry, dia tak masalah dengan itu. Ziovan akan menghargai setiap privasi yang diinginkan Reyna.

Awalnya Reyna tak begitu memperhatikan pemandangan, terlalu sibuk dengan rasa tidak nyamannya karena kejadian itu. Bahkan dia enggan bertanya tentang tujuan mereka sekarang, meski penasaran.

Hingga akhirnya pemandangan cable car yang melintas di depan air terjun menarik perhatian Reyna dan mulai menikmati pemandangan yang ada.

Bahkan ia refleks menyentuh tangan Ziovan saat melihat keindahan hamparan bunga chrysant kuning di halaman sebuah rumah. "Zio, lihat itu!"

 "Zio, lihat itu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang