"Terkadang kepedulian seseorang hanya dapat dilihat setelah terjadinya sesuatu yang tak terduga. "
∞Ziovan Albert Russell∞
*****
Happy reading guys....
***
Ting... bunyi lift tanda mereka sampai di lantai tujuan, tak membuat perhatian Reyna teralihkan. Gadis itu masih sibuk dengan rasa penyesalan juga bersalahnya pada Ziovan dan tak henti memohon pada tuhan untuk menjaga suaminya itu.
Pintu lift terbuka, angin segar berhembus menerpa wajah Reyna dan menerbangkan helaian rambutnya yang tergerai hingga perhatian gadis itu teralihkan.
Namun belum sempat Reyna bertanya ada dimana dia, kedua pria itu kembali memegangi lengannya dan mengarahkannya keluar.
Hembusan angin yang lebih kencang langsung menyambut Reyna saat gadis itu melangkah keluar lift.
Sunyi, Reyna tak mendengar suara apapun selain suara hembusan angin, kicauan burung dan detak jantungnya yang berdegup cepat mulai dipenuhi ketakutan atas apa yang akan terjadi padanya.
"Kalian membawaku kemana?" Tak ada jawaban. Tapi satu hal yang pasti, mereka masih mengarahkan Reyna untuk terus berjalan.
"Berhenti!" Perintah suara bariton dan seketika Reyna tak lagi merasakan kedua tangan yang sempat memegangi lengannya.
Campur aduk, itulah yang dirasakan Reyna. Belum sempat kecemasannya pada Ziovan berkurang barang sedikit saja, kini dia dibuat cemas dengan apa yang akan terjadi pada dirinya.
Reyna merasakan seseorang mulai membuka ikatan penutup matanya. Silau, kesan itulah yang pertama kali didapat Reyna setelah penutup itu tersingkir hingga membuatnya mengerjapkan mata, berusaha terbiasa dengan cahaya setelah lama dalam kegelapan.
Tak dapat dipercaya, entah nyata atau dia yang berhalusinasi. Saat Reyna berhasil terbiasa dengan cahaya itu, bagaimana bisa matanya telah menangkap sosok Ziovan yang berdiri tak jauh di depannya?
"Zio...." gumam Reyna, suaranya sarat akan ketidakpercayaan tapi kelegaan juga tak bisa dipungkiri terdapat di dalamnya.
Terlepas dari itu nyata atau hanya halusinasi, Reyna sudah begitu senang hingga langsung menghambur menuju sosok Ziovan tanpa membiarkan pria di belakangnya melepas ikatan tangannya juga.
"Zio, kau baik-baik saja kan?" Kecemasan dan kekhawatiran mendalam terlihat jelas bukan hanya di wajah Reyna tapi juga dalam sorot matanya yang menatap Ziovan.
Tanpa menjawab sedikit saja pertanyaan Reyna, Ziovan malah mengulurkan tangannya ke belakang Reyna dan melepas ikatan yang masih membelenggu tangan gadis itu.
Reyna tak melepaskan pandangannya sedikitpun dari Ziovan yang menatapnya. Gadis itu masih tidak bisa mempercayai penglihatannya. Rasanya hampir mustahil melihat pria itu ada di depannya sekarang.
"Zio, ini benar kau kan?" Suara Reyna penuh pengharapan, matanya mulai terisi binar menatap Ziovan, tak menyangka.
Dan hanya dengan anggukan, binar itu semakin terlihat jelas di mata Reyna. Tanpa perlu diundang senyuman penuh kelegaan muncul di bibir gadis itu sampai rasanya Reyna ingin menangis untuk meluapkan rasa bahagianya.
Lain halnya dengan Reyna yang begitu bahagia bisa bertemu dengannya, Ziovan malah menatap gadis di depannya dengan pandangan yang tak dapat dimengerti bahkan untuk Reyna sekalipun.
Namun akhirnya Reyna tahu apa penyebabnya setelah Ziovan berhasil melepas ikatan yang membelenggu tangannya lalu menghapus sisa-sisa air matanya.
Reyna tahu Ziovan tak menyukai itu, tapi lebih dari itu Reyna tak punya ruang untuk memikirkannya saat pikirannya kembali dipenuhi kekhawatiran pada Ziovan, penyebab air matanya yang jatuh.
Tanpa pikir panjang Reyna langsung memeluk Ziovan, melingkari leher pria itu dengan erat. "Kau tidak apa-apa kan?"
Ziovan terpaku, tak menduga hal itu dari Reyna. Tapi dia bisa merasakan kekhawatiran yang mendalam dari pelukan gadis itu. Dan kecemasan dalam suaranya, Ziovan masih mampu menangkapnya dengan baik.
"Tadi aku mendengar teriakanmu, suara benda jatuh dan benda lainnya setelah itu." Reyna semakin mengeratkan pelukannya dan suaranya terdengar bergetar saat kembali bicara. "Kau baik-baik saja kan, Zio?"
"Ya," Reyna langsung melepaskan pelukannya dan menatap Ziovan lekat-lekat, tak membiarkan pria itu untuk sekedar membalas pelukannya tadi atau melanjutkan ucapannya.
"Kau benar tidak apa kan?" Sorot mata Reyna masih menunjukkan kekhawatiran yang sama, tak berkurang sedikitpun.
"Kau tidak jatuh," Reyna melihat Ziovan dari atas sampai bawah, mencari tahu adanya luka di tubuh pria itu. "Terluka, berdarah dan-" Ucapan Reyna terhenti karena Ziovan menangkup wajahnya untuk menatap pria itu.
"Hey, aku baik-baik saja!" kata Ziovan meyakinkan dengan menatap tepat di mata Reyna.
"Kau bersungguh-sungguh?" selidik Reyna. Keraguan terlihat jelas di mata Reyna bahkan setelah Ziovan mengangguk sekalipun.
"Kau tidak apa?" Ziovan mendegus dengan senyuman ke arah lain saat lagi-lagi Reyna masih menanyakan hal yang sama, belum juga puas dengan kepastian yang telah ia berikan.
Ziovan kembali melihat wajah Reyna dalam tangkupan tangannya, hanya memandang istrinya itu tanpa mengatakan apapun. Perlahan senyuman muncul di bibir Ziovan mengingat bagaimana cemas, khawatir bahkan betapa pedulinya Reyna padanya.
"Apa aku perlu berputar atau kau yang mau memutarku untuk melihat setiap inci dan mencari tahu apakah aku baik-baik saja atau tidak?" kata Ziovan dengan seringaian.
"Zio..." Keluh Reyna dan menurunkan tangan Ziovan yang menangkup wajahnya, hanya untuk tertunduk menyembunyikan semburat merah yang datang tanpa diundang. "Tidak seperti itu juga."
Tbc....
***
Sabtu, 07 Juli 2018| 23:54 (06/07/18. 06:14)Hai guyssss.... sebelumnya author mau minta maaf dulu karena pernah janji bakalan up jam 6/7 malam tadi, ehhh malah molor kelewat jauh hhhh... maafken ya!!!
Niat hati sih pengen rampungin sebelum itu biar bisa tepat janji, ehh banyak halangannya ternyata. Dan untuk kenapa chap ini terkesan dikit banget maafken sekali lagi! Ini semua author lakukan agar kalian nggak kecewa dan ngerasa diphp-in.
Dan lebih dari itu, seperti yang udah author bilang dalam postingan sebelumnya, karena hari ini hari spesial jadi biar sedikit author tetep up.
Coba' tebak hari spesial apa ini!!!
Seperti tepat di tanggal ini juga di tahun kemarin, author posting chapter spesial pernikahan Zio&Rey, kali ini author juga pengen kasih yang spesial buat kalian. Tapi apa mau dikata, niat hati pengen up next chap 4 story ehhh malah cuma 2 itupun belum rampung. Ya sudahlah😅😅
Dan sumpah, ini mah belum rampung tapi kejar target makanya kayak gini. Tapi cukup kan mengobati rasa khawatir kalian ke Zio?
Ya, meski belum menjawab pertanyaan kalian tentang apa yang terjadi sih tapi setidaknya kalian tahu Zio baik-baik aja.
Coret-coret di kolom komentar please!!!
Oke, target kita kali ini....
25 Vote Dan 40 Comment
Makasih....
Always Love You All....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You : After Married
RomantizmPart ke-2 dari story MDWY Kehidupan setelah pernikahan adalah babak baru dalam hidup yang jauh berbeda dari babak sebelumnya. Setiap hari menghabiskan waktu dengan orang yang sama, dengan kebiasaan baru, rutinitas baru, bahkan hal-hal mendasar tent...