"Aku memang tidak tahu apa yang terjadi. Karena satu-satunya hal yang aku tahu adalah kenyataan jika aku sangat mengkhawatirkannya."
∞Reyna Stephanie Russell∞
*****
Happy reading guys....
***
Hampir sampai di ujung tangga teratas, Reyna menggapai pagar pembatas untuk menghentikan laju larinya dan berhasil. Langkahnya terhenti di ujung tangga teratas, napasnya terengah setelah berlari melewati 4 kamar yang menguras tenaga.Dan tiba-tiba gelap, Reyna tak bisa melihat apapun, bahkan untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana. Dia tak sempat melihatnya, karena sesuatu telah menghalangi pandangannya.
Kecemasan Reyna seolah menguap bersama terikatnya sehelai kain yang menutupi matanya. Zio... itu membawa senyuman di bibirnya, akhirnya tahu taktik apa yang kini digunakan Ziovan.
"Zio, kau tidak perlu menutup mataku seperti ini," kata Reyna tanpa berusaha menggagalkan usaha pria itu. "Sungguh, kau tidak bisa menutupi rencanamu dengan ini."
Ada apa dengannya? Tidak mendapatkan jawaban Ziovan, Reyna sedikit heran.
Apa dia terkejut mendapatiku yang tahu soal ini hingga tidak bisa menjawabku? Pemikiran itu membuat Reyna tersenyum kecil. Dan lebih dari itu, dia tak bisa membayangkan bagaimana wajah masam bahkan frustasi Ziovan setelah tahu rencananya telah ia ketahui.
"Dan keputusanku masih sama. Walau sekeras apapun usahamu, aku tetap tidak akan ikut denganmu ke kantor."
"Jadi lebih baik kau-" Ucapan Reyna terhenti saat Ziovan menyentuh tangannya.
Bukan, ini bukan sentuhan Ziovan. Reyna tertegun dengan kenyataan itu.
"Bagaimana, kau sudah membereskan semuanya?"
Reyna terkejut dan dibuat tercengang saat hal itu diperkuat dengan suara bariton seorang pria di belakangnya, yang sama sekali bukan Ziovan seperti dugaannya.
Suara langkah kaki seseorang terdengar berjalan mendekat. Tiba-tiba orang itu meraih satu tangan Reyna, membawanya ke belakang dan menyatukannya dengan tangan Reyna yang lain dalam kekangan pria di belakang gadis itu.
"Siapa kalian? Kenapa kalian mengikat tanganku?" Panik Reyna. Pikirannya tak henti mempertanyakan apa yang sedang terjadi.
Reyna berusaha meloloskan tangannya tapi nihil. Bahkan tak satupun dari mereka yang menjawabnya. "Jawab aku! Siapa kalian?"
"Diam!!" bentak salah satu dari mereka membuat Reyna bungkam.
"Semuanya sudah kubereskan, tinggal dia," ucap yang lain, suaranya terdengar berat dan kaku menjawab pria bersuara bariton. Dan Reyna sama sekali tak mengenal kedua suara itu.
Apa? Apa maksudnya dengan membereskan?
Di dalam kebingungan, tiba-tiba suara teriakan Ziovan, suara sesuatu yang jatuh setelah itu disusul benda jatuh lainnya terngiang-ngiang di telinga Reyna. Serta kenyataan Ziovan tidak ada di sini bersamanya membuat kekhawatirannya pada suaminya itu kembali.
"Zio...." gumam Reyna saat sadar akan kemungkinan itu.
"Apa yang telah kalian lakukan pada suamiku?" sergah Reyna.
"Jalan!"
"Apa yang kalian lakukan padanya?" tuntut Reyna tak gentar.
"Haruskah aku bungkam mulutnya juga agar dia diam?" Suara bariton terdengar menahan kekesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You : After Married
RomancePart ke-2 dari story MDWY Kehidupan setelah pernikahan adalah babak baru dalam hidup yang jauh berbeda dari babak sebelumnya. Setiap hari menghabiskan waktu dengan orang yang sama, dengan kebiasaan baru, rutinitas baru, bahkan hal-hal mendasar tent...