Chapter 41 - Fairyland

520 41 76
                                    

"Keindahan fairyland, kedatangan pangeran berkuda putih dan buaian harapan happily ever after dalam cerita dongeng sebelum tidur, pasti selalu menjadi impian indah masa kecil para gadis, tak terkecuali gadisku. Tapi bisakah aku yang jadi pangeran berkuda putih Reyna dan mewujudkan segala impian masa kecilnya?"

Ziovan Albert Russell

*****

Jangan lupa vote dan comment-nya guys, biar author tetap semangat lanjut dan bisa cepet up😍

Happy reading guys...

***
"Lembah air terjun yang sangat indah dan menyihir bagaikan di negeri dongeng. Tempat dimana tuan putri menanti pangeran berkuda putihnya datang." Tutup Reyna dengan penuh perasaan mendalam sambil memejamkan mata.

"Pangeran berkuda putih?" Ulang Ziovan pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

Refleks Reyna membuka mata dan mendapati Ziovan termenung, sibuk dengan dirinya sendiri.

"Kenapa rasanya seperti aku tidak asing dengan itu?" ungkap Ziovan menatap Reyna seolah kehilangan orientasi.

Tapi itu malah membuat Reyna tersenyum kecil, saat tahu itu yang tadi mengganggu pikiran Ziovan. "Jelas saja itu terdengar familiar, kebanyakan cerita dongeng menggunakan istilah itu."

"Bukan itu maksudku," sangkal Ziovan cepat dan kembali sibuk dengan dirinya sendiri. "Entahlah, hanya saja aku seperti merasa familiar dengannya tapi itu berkaitan denganmu."

"Hehh?" gumam Reyna terkejut sekaligus bingung.

"Ahh... ya, aku mengingatnya," kata Ziovan dan menatap intens Reyna. "Se-lalu menjadi pangeran berkuda putihnya Reyna, Van?" Lanjutnya dengan penuh senyum seakan ingin sekaligus menggoda Reyna.

"Ya, itu kan yang dikatakan tante Rose saat aku membawa kembali buket bunga pengantin dan memberikannya padamu di garden wedding party kita sore itu?" ungkap Ziovan penuh semangat seolah telah berhasil menyelesaikan teka-teki silang.

Sementara Reyna yang juga ingat hal itu, pipinya telah bersemu merah apalagi mendengar Ziovan yang mengulang ucapan tante Rose waktu itu dengan menatapnya intens tadi.

"Emm... ya, kurasa juga begitu," balas Reyna dengan tersipu malu dan mata yang berbinar, mengingat betapa berartinya istilah pangeran berkuda putih itu baginya di masa lalu hingga seringkali tante Rose bahkan yang lain menggodanya dengan itu, tak terkecuali waktu itu.

Ziovan tahu alasan pipi Reyna yang memerah dan senyuman tersipu malu gadis itu, tapi dia tak tahu kenapa terdapat binar kebahagiaan di mata Reyna saat ini. Bahkan binar itu semakin jelas saat Reyna tanpa sadar bergumam pangeran berkuda putih dengan wajah berseri-seri.

"Tunggu, apa mungkin... pangeran berkuda putih itu bagian dari impian masa kecilmu, Rey?" Tebak Ziovan ragu-ragu.

Namun dengan pasti, Reyna mengangguk."Eh-hemm... impian setiap gadis kecil lebih tepatnya."

"Waktu kecil, pasti ada saat dimana kami berharap kelak akan ada pangeran berkuda putih yang datang dan membawa kebahagiaan sama seperti dongeng sebelum tidur yang selalu kami dengar dan itu sering kali sampai terbawa mimpi. Sungguh impian masa kecil yang indah," kenang Reyna dengan penuh senyum begitu halnya Ziovan yang mendengarnya.

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang