"Yang dinamakan hukuman pasti akan selalu menyakitkan. Tapi dia punya cara sendiri untuk menjadikannya sesuatu yang manis. Penyembuh dan penawar rasa sakit itu."
∞Ziovan Albert Russell∞
*****
Hai guyssss... Author kembali bawa serta Zio&Rey nihh....
Hhh udah lama banget kan sejak terakhir up, maka dari itu aku saranin buat baca chap sebelumnya dulu....
Happy reading guys....***
"Aku tidak ingin membaginya dengan siapapun," bisik Ziovan dengan manisnya yang sukses membawa kembali senyuman di bibir Reyna. Gadis itu melihat sekilas Ziovan di sampingnya sebelum tertunduk dengan senyum tersipu.Manis, setiap kali melihat Reyna tersipu merupakan pemandangan yang manis bagi Ziovan. Entahlah, dia tak tahu bagaimana segala tentang gadis itu bisa mempengaruhinya begitu banyak.
"Kau tahu, Rey?!" Reyna baru mengangkat pandangan saat Ziovan bicara. Menoleh pada Ziovan yang tengah menatapnya.
"Karena hal inilah Jason sampai membuat rencana gila itu." Ziovan beralih melihat Jason sebelum melanjutkan. "Katanya, tidak akan menyenangkan jika hanya menjadikan ini sebagai kejutan untukmu." Kenangnya dengan senyuman tipis, begitu halnya Jason.
"Ya, karena untuk kejutan yang cukup besar, seseorang harus berjuang dulu sebelum mendapatkannya. Itu baru menyenangkan," sambung Jason dengan senyuman gembira sambil mengacak gemas rambut Reyna dalam rangkulan Ziovan.
Reyna merapikan rambutnya dengan cemberut. Sangat tidak suka tindakan Jason yang membuat rambutnya berantakan apalagi pendapat kakaknya itu.
Reyna refleks berhenti dan menoleh tak kala Ziovan ikut membantu merapikan rambutnya.
Untuk sesaat mereka hanya saling pandang sampai akhirnya Ziovan buka suara. "Untuk semua hal buruk yang telah kau alami dan rasakan, aku sungguh minta maaf!" Sesal Ziovan dan Reyna hanya diam menatapnya.
"Dengan menyetujuinya, aku sudah keterlaluan padamu," ungkap Ziovan mengingat ucapan Nensy. "Karenanya, kau boleh menghukumku."
Lama Reyna masih diam menatap Ziovan sampai dengan... "Bisakah aku menamparmu sekarang?" Dan balasan tak terduga lolos dari bibir Reyna membuat semua orang terkejut.
"Rey!" Reyna tak mengindahkan teguran Sofia, Jason bahkan James. Dia sibuk menatap Ziovan, menunggu jawaban pria itu.
Tak bisa dipungkiri jika Ziovan juga sama terkejutnya, tapi akhirnya dia malah tersenyum lembut. "Kau tidak akan cukup dengan itu."
"Benarkah?" tanya Reyna dan Ziovan mengangguk.
Reyna lantas beralih pada Melly. "Mom, ingat ucapan mom saat memelukku malam itu?" Melly hanya tersenyum menanggapi ucapan Reyna, ingat pasti apa yang dikatakannya malam itu.
"Bisakah aku melakukannya?" Lanjut Reyna.
"Tentu saja, sayang. Bukankah mom sudah mengatakannya dengan jelas malam itu?" balas Melly masih dengan senyuman.
Reyna ikut tersenyum mendengar kepastian itu dan beralih pada Ziovan. "Kau dengar, Zio?"
"Apa?" tanya Ziovan tak mengerti, sama seperti yang lain. Tapi sesaat kemudian dia kembali melanjutkan. "Lakukan! Lakukan seberapa banyakpun tamparan yang diperlukan sampai membuatmu puas! Aku tidak keberatan dan akan tetap berdiri di sini."
"Van, jangan gila!" protes Jason terkejut atas kesediaan Ziovan. Begitu halnya Reyna tapi itu tidak bertahan lama. "Kau yakin?"
Ziovan mencondongkan wajahnya pada Reyna, mempersilahkan gadis itu untuk menamparnya. "Ayo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You : After Married
RomancePart ke-2 dari story MDWY Kehidupan setelah pernikahan adalah babak baru dalam hidup yang jauh berbeda dari babak sebelumnya. Setiap hari menghabiskan waktu dengan orang yang sama, dengan kebiasaan baru, rutinitas baru, bahkan hal-hal mendasar tent...