Part ke-2 dari story MDWY
Kehidupan setelah pernikahan adalah babak baru dalam hidup yang jauh berbeda dari babak sebelumnya.
Setiap hari menghabiskan waktu dengan orang yang sama, dengan kebiasaan baru, rutinitas baru, bahkan hal-hal mendasar tent...
"Tak disangka, segala tentangnya begitu menarik untuk diketahui. Dan aku baru sadar jika hanya sekelumit kecil tentangnya yang kutahu."
∞Reyna Stephanie Russell∞
**** Mau tahu segala hal menarik tentangku?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happyreading guys....
*** Setelah cekcok itu, tak ada pembicaraan apapun di antara Ziovan dan Reyna. Bahkan saat mereka menikmati fasilitas yang ada bersama, mereka saling diam.
Sudah lebih dari setengah jam Ziovan duduk berdampingan dengan Reyna, menyaksikan hiburan yang ditawarkan LCD TV layar sentuh di depan mereka.
Tempat duduk dengan kualitas terbaik, menjanjikan kenyamanan ekstra. Desain interior modern dengan nuansa monocrome didukung teknologi terbaru, tidak bisa diabaikan begitu saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meski dengan semua fasilitas itu, Ziovan masih mendapati raut wajah Reyna yang terlihat bosan. Beberapa kali gadis itu diam-diam menghela napas, hingga Ziovan terusik dan tidak bisa mengabaikannya.
"Kau bosan?" Ziovan angkat bicara hingga Reyna menoleh tanpa mengatakan apapun.
Ziovan tidak berharap akan mendapat jawaban Reyna, dia sadar situasi yang ada di antara mereka kini. Tapi cukup, dia tak tahan dengan semua kebungkaman ini.
Jika bukan Reyna, maka dia yang akan memperbaiki situasi, atau semuanya akan jadi lebih buruk lagi nanti. "Maaf, tidak seharusnya aku bereaksi seperti tadi."
"Apa? Kalian, kami? Yang benar saja?" Ziovan memejamkan mata, menyesali reaksinya yang salah.
"Kubilang cukup, Rey! Berarti cukup!" Dan seolah tak cukup dengan itu, dia sudah begitu keras pada Reyna.
Ziovan bergerak mengambil tangan Reyna dan membawanya dalam genggaman. "Aku tahu, kau hanya ingin mengatakan pendapatmu dan berusaha membuatku mengerti."
"Menikah itu artinya kita berbagi segala hal, apapun itu. Dan mungkin aku belum bisa berbagi yang lainnya denganmu, tapi untuk apa yang jadi milikku sekarang itu juga milikmu."
