Chapter 62 - Like An Angel

95 7 20
                                    

"Tak hanya jadi seorang tuan putri, dia membuatku merasakan sesuatu layaknya bidadari."

Reyna Stephanie Russell

*****

Happy reading guys...

***
Terbangun di ranjang, Reyna terganggu dengan sinar matahari yang menyusup masuk dari jendela yang tirainya dibuka 2 maid.

"Guten Morgen Prinzessin," ucap mereka bersamaan.

"Auch einen guten Morgen," balas Reyna dan melihat sekeliling.

Jelas ini bukan kamar semalam, ranjang king size mewah dengan kombinasi biru muda dan abu-abu serta emas pada ornamennya senada dengan tirai, meja rias serta 1 set kursi bahkan dekorasi kamar yang didominasi warna biru, abu-abu, emas dan cream.

Jelas ini bukan kamar semalam, ranjang king size mewah dengan kombinasi biru muda dan abu-abu serta emas pada ornamennya senada dengan tirai, meja rias serta 1 set kursi bahkan dekorasi kamar yang didominasi warna biru, abu-abu, emas dan cream

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reyna ingat mereka menyaksikan langit malam bertabur bintang dengan tiduran di greenhouse. Entah kapan ia terlelap hingga tak tahu saat Ziovan memindahkannya kemari.

Zio? Batin Reyna seketika sadar Ziovan tak ada di sampingnya dan menanyakannya pada maid.

"Prinz wartet zum Frühstück auf dich, Prinzessin," jawab maid, memberitahu bahwa Ziovan telah menunggunya untuk breakfast.

Sejenak Reyna termenung. Jika diingat-ingat setibanya mereka di Jerman, Ziovan sering sekali ilang-ilangan. Bahkan sekarang saat seharusnya pria itu ada di sisinya dan selalu menyambutnya ketika bangun.

Sekali lagi Ziovan membiarkan orang lain menjadi yang pertama mengucapkan selamat pagi padanya, setelah kemarin Fynn mendahului pria itu. Tapi tentu saja yang ini tidak termasuk ciuman selamat pagi.

"Komm, wir helfen dir beim Duschen," ucapan maid menyadarkan Reyna.

"Es ist nicht nötig," tolak Reyna dan turun dari ranjang yang langsung disambut maid dengan memakaikannya sandal santai berbulu. Lagi-lagi Reyna merasa jadi seorang tuan putri jika begini.

"Aber Prinzessin." Kedua maid itu mengikuti Reyna menuju kamar mandi.

"Thanks, but I can clean up myself," balas Reyna hingga refleks menggunakan bahasa inggris saat maid itu seolah bersikeras ingin membantunya mandi.

"Of course princess, but that's not the place."

"Then where is it?" tanya Reyna, jika bukan di kamar mandi lalu dimana dia harus membersihkan dirinya?

"Follow us!" ucap salah satu maid.

Kedua maid itu membawa Reyna menuju satu tempat yang terhubung langsung dengan kamar melalui pembatas kaca layaknya balkon.

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang