"Kukira kau sudah terbuka padaku, kupikir semua berjalan dengan sangat baik. Tapi hanya dengan satu kenyataan itu. Kau membuatku seolah tak mengenalmu dan semua tentang kita tidaklah berjalan baik-baik saja."
∞Reyna Stephanie Russell∞
*****
Jangan lupa vote dan comment-nya guys, biar author tetap semangat lanjut dan bisa cepet up😍
Target kita kali ini, 22 vote dan 20 comment. Setelah memenuhi langsung auto di up. Jadi ayo tinggalin jejaknya yg banyak😄Happy reading guys....
***
Berlari menaiki undakan anak tangga, Reyna berharap semua ini hanya mimpi. Dia sungguh tak ingin itu terjadi, dia tak ingin merasakan kekecewaan yang teramat sangat ini kepada Ziovan.Air mata Reyna semakin deras tak terbendung, rasa sakit di hatinya sungguh menyesakkan dada. Dia tak tahu kemana kakinya melangkah dan dia tak peduli itu.
Sampai akhirnya langkahnya terhenti karena menabrak seseorang. Rasa dingin merembes menembus dressnya akibat tumpahan ice cream, meninggalkan noda coklat pada dress putihnya.
"Are you okay?" Pria yang bertabrakan dengan Reyna menanyakan keadaan gadis itu yang hampir terjengkal karena kejadian tadi.
"Oh my gosh, your clothes are dirty," katanya saat melihat noda pada dress gadis itu. "I am so sorry, miss,"
"Hey, you cry?" Pria itu terkejut mendapati gadis di depannya yang setengah menunduk dengan lumeran air mata di wajahnya.
Refleks Reyna menghapus sisa-sisa air matanya.
"Are you hurt?" selidik pria itu, khawatir jika insiden tadi telah melukai gadis itu.
"Oh no, i am okay," jawab Reyna, mengangkat pandangannya dan mendapati pria akhir 20-an yang cukup tampan, lebih tua dari Ziovan.
Ahh... Ziovan, mengingatnya membuat dada Reyna kembali sesak.
"Can you show me where the toilet is?" kata Reyna teringat noda pada dressnya yang harus segera ia bersihkan.
"Yes, of course. Follow me!"
Pria itu mengantar Reyna sampai di depan pintu toilet wanita. Tak lupa Reyna mengucapkan terima kasih sebelum masuk.
Reyna membersihkan noda pada dressnya di wastafel dengan setengah melamun. Dia masih tak percaya Ziovan bisa setega ini. Pria itu telah memiliki seorang putra, itu pun dengan mantan terindahnya.
Lalu bagaimana bisa hal sepenting itu tidak pernah Ziovan ceritakan padanya? Ya, memang pria itu pernah bilang tentang putra Irene, tapi tidak bilang itu putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You : After Married
RomancePart ke-2 dari story MDWY Kehidupan setelah pernikahan adalah babak baru dalam hidup yang jauh berbeda dari babak sebelumnya. Setiap hari menghabiskan waktu dengan orang yang sama, dengan kebiasaan baru, rutinitas baru, bahkan hal-hal mendasar tent...