Chapter 51 - He is My Guardian Angel

137 15 51
                                    

"Tak hanya jadi malaikat pelindung yang mengamankanku dari segala hal buruk. Penjagaan, perhatian dan pemenuhan tanggung jawabnya, Ziovan merupakan gambaran nyata suami idaman para gadis. Dan jelas aku sangat beruntung memilikinya."

∞Reyna Stephanie Russell∞

*****

Happy reading guys...

***
Menjelang fajar mereka tiba di salah satu hotel di Jenewa. Henry sudah reservasi jadi mereka langsung diantar menuju kamar.

Dalam gendongan Ziovan, Reyna terperangah melihat balkon yang luas dengan tempat tidur luar ruangan dan suguhan pemandangan indah di depannya.

"Aku tahu yang kau pikirkan. Tapi tidak sekarang, Rey!" ucap Ziovan langsung dan membawa Reyna menuju tempat tidur dalam ruangan.

Kegembiraan Reyna menguap bersama Ziovan yang menurunkannya di atas ranjang. "Jika begitu kenapa ada di sana juga, padahal di sini sudah ada?"

"Kau ngedumel, Rey?"

"Tidak, aku hanya bertanya-tanya karena penasaran," sanggah Reyna hingga Ziovan tersenyum kecil, bisa saja gadis itu membalasnya.

"Memang sengaja aku minta Henry pesan tempat tidur tambahan di luar. Karena aku tahu benar bagaimana dirimu, kau tidak akan betah jika hanya di kamar dan melewatkan pemandangan indah di luar. Dan beginilah jadinya, kau masih bisa menikmati pemandangan sambil istirahat."

"Ide yang brilian bukan?" Lanjut Ziovan sambil menaikkan alisnya main-main lengkap dengan seringaian.

Reyna mendegus dengan tersenyum geli tapi sesaat kemudian melihat Ziovan dengan tatapan memohon. "Ke sana sekarang ya, Zio?!"

Seringaian Ziovan seketika lenyap tergantikan ekspresi serius dan menggelengkan kepala.

"Ya sudah, aku masih bisa jalan ke sana sendiri kok." Putus Reyna keras kepala.

Beranjak berdiri dengan satu kaki berbalut perban yang tak sepenuhnya menyentuh lantai dan mengambil botol infusnya yang tergantung.

"Nah kan, katanya janji tidak akan bantah, ngedumel, rewel dan merepotkanku?" Singgung Ziovan sambil memegangi lengan Reyna agar tubuh gadis itu tak oleng.

Reyna tersenyum tanpa dosa. "Aku ingin melihat sunrise dari sana."

Ziovan menghela napas pelan. "Pegang botol infusnya dengan benar!" katanya lalu menggendong gadis itu menuju balkon dan membaringkannya di tempat tidur luar ruangan, tak lupa menyelimutinya dengan selimut tebal.

Reyna tidak berhenti tersenyum senang, selalu saja dia berhasil membuat Ziovan luluh dan menuruti keinginannya.

Berbaring di samping Reyna, Ziovan tak pernah habis pikir tentang itu yang membuatnya terkadang kesal pada dirinya sendiri. Tapi setiap melihat kegembiraan Reyna, kekesalannya menguap hingga tanpa sadar mulai ikut tersenyum. Sungguh, pengaruh Reyna begitu besar pada dirinya.

"Merci beaucoup mari," ucapan terima kasih Reyna terdengar sangat manis, ditambah sebutan untuk dirinya sukses membawa senyuman lebih di bibir Ziovan.

Reyna kemudian fokus melihat ke depan, dengan antusias menunggu datangnya sunrise. Sedangkan Ziovan masih memperhatikan Reyna sampai cahaya orange menerpa wajah gadis itu dan memunculkan senyumnya.

"Zio," refleks Reyna menyentuh tangan Ziovan. Tahu apa maksudnya, Ziovan mengikuti arah pandang gadis itu.

Sungguh, menyambut sunrise tak pernah jadi semenyenangkan dan menakjubkan ini, kecuali bersama gadis itu.

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang