Chapter 24 - About Trust And Demand

2.7K 81 66
                                    

"Kepercayaan dan permintaan adalah dua kata berbeda, tak sama arti bahkan mungkin jarang ada dalam satu jalan dan bersinggungan. Tapi betapa bodohnya aku yang meminta kepercayaan itu darinya. Padahal nyatanya, tanpa permintaanku dia sudah memberikan kepercayaan itu."

Ziovan Albert Russell

*****

Happy reading guys....

***
Setelah beberapa kali memilih belokan dan melalui lorong-lorong kecil, mereka akhirnya bertemu penjual souvenir yang menjual berbagai topeng khas Venice.

Topeng-topeng lucu dengan hiasan yang keren dan kece menarik perhatian mereka hingga berhenti untuk melihat-lihat.

Reyna mengamati keindahan topeng di tangannya, saat seseorang menepuk pundaknya. Berbalik, Reyna terlonjak kaget mendapati topeng yang cukup seram terpampang di depannya. "Astaga!"

Menurunkan topeng itu dari wajahnya, Ziovan tertawa geli melihat Reyna. "Kau terkejut?"

Kesal, refleks Reyna memukul Ziovan beberapa kali. "Ihhh... Zio!"

"Maaf-maaf!" kata Ziovan dengan menghalau pukulan Reyna masih dengan senyuman geli.

Berhenti memukul Ziovan, Reyna tersenyum sambil menggeleng akan sikap suaminya yang suka sekali mengusilinya itu.

Teringat akan topeng di tangannya, Reyna lantas menunjukkannya pada Ziovan. "Bagaimana, bagus tidak?"

"Luar biasa cantik." Komentar Ziovan dengan senyuman hingga Reyna mengernyitkan dahi. Cantik? Bukankah seharusnya kata indah lebih tepat?

Tapi sesaat kemudian senyum muncul di bibir Reyna, tahu apa alasannya saat sadar topeng itu tepat di samping wajahnya. "Yang ini apa yang ini?"

"Dua-duanya," jawab Ziovan riang hingga semburat merah muncul di pipi Reyna.

Aneh memang, padahal tadi dia yang ingin menggoda Ziovan dengan menanyakannya, tapi kenapa dia yang jadi dibuat memerah karena jawabannya.

"Ini sangat bagus kan?" Kini giliran Ziovan yang minta pendapat Reyna atas topeng yang baru ia ambil.

"Coba pakai!" Perintah Reyna dan Ziovan langsung memakainya.

"Eee... lepaskan!" Lanjut Reyna sesaat kemudian dan Ziovan juga menurutinya. Karena itulah ide jail muncul di kepala Reyna dan memunculkan seringaian di bibirnya. "Pakai lagi!"

Belum juga mendengar pendapat Reyna, Ziovan menghela napas pelan dan dengan ogah-ogahan memakai topeng itu lagi.

Reyna berusaha keras menahan senyum geli. "Emm... kurasa kau jauh lebih tampan dengan topeng itu." Meski akhirnya itu tak berhasil ia lakukan.

"Apa??" sergah Ziovan refleks menurunkan topeng dari wajahnya dan menatap tak percaya Reyna yang larut dalam tawanya, puas mengusilinya.

Pada akhirnya Ziovan hanya bisa menggeleng dengan senyuman, tak pernah bisa hanya sekedar kesal pada gadis itu. Apalagi jika sudah menyangkut kegembiraan Reyna, dia tak lagi berdaya meski itu telah merugikannya sekalipun.

Tanpa sengaja Ziovan melihat tanda panah yang menunjukkan jalan ke Rialto Bridge tak jauh di samping Reyna.

"Rey, coba lihat itu!" kata Ziovan dan refleks Reyna mengikuti arah pandangnya. "Kita berhasil keluar." Lanjutnya dengan senyuman.

Senyum juga muncul di bibir Reyna, tapi perlahan pudar saat mendapati tanda panah lain di sisi jalan. "Tapi bagaimana dengan yang itu? Tanda yang sama tapi dengan arah yang berlawanan."

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang