"Berawal dari rencana yang tak begitu kusetujui, aku melihat kepeduliannya padaku."
∞Ziovan Albert Russell∞
*****
Happy reading guys....
***
"Apa aku perlu berputar atau kau yang mau memutarku untuk melihat setiap inci dan mencari tahu apakah aku baik-baik saja atau tidak?" kata Ziovan dengan seringaian."Zio...." keluh Reyna dan menurunkan tangan Ziovan yang menangkup wajahnya, hanya untuk tertunduk menyembunyikan semburat merah yang datang tanpa diundang. "Tidak seperti itu juga."
Tersenyum tipis, Ziovan sedikit membungkuk untuk menatap lekat-lekat wajah Reyna. "Lalu seperti apa?"
Reyna mengangkat pandangannya menatap wajah Ziovan yang kini sejajar dengannya, sedang menyunggihkan senyuman menggoda. "Katakan!" tuntut Ziovan.
"Seperti a-" Belum sempat Ziovan menyelesaikan ucapannya saat tiba-tiba kedua tangan Reyna melingkari lehernya, sekali lagi gadis itu memeluknya.
Untuk sejenak Ziovan terpaku sampai akhirnya senyuman muncul di bibirnya yang bertambah lebar saat matanya terarah pada sosok yang berdiri tak jauh di depannya. Bersama dengan itu Ziovan merengkuh tubuh Reyna, membalas pelukan gadis itu.
"Untuk sekali saja, beritahu aku dengan jelas jika kau memang baik-baik saja!" Reyna semakin mengeratkan pelukannya, seolah tak ingin kehilangan Ziovan dalam pelukannya.
"Katakan padaku bahwa ini memang nyata dan bukan halusinasiku!" Suara Reyna sarat akan ketakutan saat mengatakan kata terakhirnya, dia sungguh tak mengharapkan hal itu.
Ziovan mencium sekilas rambut Reyna, memberikan sedikit ketenangan pada gadis itu. "Apa yang kau katakan?"
"Aku di sini, membalas pelukanmu. Tidakkah kau merasakan pelukanku ini dan menyadari jika itu nyata?"
Kata-kata Ziovan bagaikan angin segar yang begitu melegakan hingga tanpa sadar Reyna menghela napas lega saat berhasil merasakan pelukan Ziovan yang memang nyata adanya.
Reyna memejamkan mata tanpa mengendorkan pelukannya, menikmati berada dalam pelukan pria itu.
"Katakan dengan jelas, jika kau benar baik-baik saja!" Meski Reyna telah cukup tenang, dia masih tak bisa menyembunyikan kekhawatiran dalam suaranya.
"Bukankah kau sudah lihat__"
"Katakan dengan jelas, kumohon!"
"Aku baik-baik saja." Hanya 4 kata sederhana tapi itu telah membuat Reyna lega luar biasa.
Reyna masih memejamkan mata tapi kini dengan ketenangan dalam dirinya. Rasanya terbayar lunas kekhawatiran, kecemasan, penyesalan, rasa bersalah dan apa saja yang sempat ia rasakan untuk Ziovan hanya dengan kebenaran pria itu baik-baik saja.
"Tidak jatuh, terluka ataupun berdarah. Aku baik-baik saja," lanjut Ziovan hingga Reyna langsung membuka matanya menyadari sesuatu.
"Tunggu!" Reyna mengurai pelukannya hanya agar bisa menatap Ziovan saat ia bicara. "Jika kau baik-baik saja, lalu apa yang aku dengar tadi?"
Mendapati Ziovan hanya diam menatapnya, Reyna memperjelasnya. "Teriakanmu dan suara benda jatuh itu, aku yakin mendengarnya tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You : After Married
RomancePart ke-2 dari story MDWY Kehidupan setelah pernikahan adalah babak baru dalam hidup yang jauh berbeda dari babak sebelumnya. Setiap hari menghabiskan waktu dengan orang yang sama, dengan kebiasaan baru, rutinitas baru, bahkan hal-hal mendasar tent...