Chapter 60 - Fairytale Castle In Germany

91 10 30
                                    

"Tinggal di istana yang indah dan hidup bahagia bersama pangeran merupakan bagian favoritku. Dan seolah tak cukup dengan datang sebagai pangeran berkuda putihku, Ziovan mewujudkan kepingan lain impian masa kecilku."

Reyna Stephanie Russell

*****

Happy reading guys...

***
"Ayo!" Ziovan meraih tangan gadis itu.

"Pulang sekarang?" tanya Reyna dan Ziovan mengangguk.

"Naik itu?" tanya Reyna lagi saat Ziovan membawanya menuju kuda putih yang sejak tadi tenang dan sesekali makan rumput tanpa beranjak dari tempatnya.

"Eh-hem."

"Tapi gimana bisa?"

"Ada aku kan?" balas Ziovan santai, tahu apa yang jadi kegundahan gadis itu. Dengan satu gerakan, dia berhasil naik ke atas kuda dan mengulurkan tangannya pada Reyna. "Naikkan satu kakimu!"

Untuk sesaat, Reyna masih diam. Ragu sekaligus takut tapi Ziovan berhasil meyakinkannya. "Ayo sayang, tidak perlu takut."

Menggenggam tangan Ziovan dan menaikkan satu kakinya pada pijakan di pelana kuda, Ziovan berhasil membantunya naik dan duduk menyamping di depan pria itu.

Reyna terkejut sekaligus was-was saat pergerakannya tadi membuat kuda putih itu terusik.

"Oh-ho tenang champion horse!" Ziovan mengelus dan menepuk pelan leher kuda itu yang ajaibnya langsung tenang.

"Dinaiki gadis cantik, kau jadi salah tingkah ya," lanjut Ziovan yang sukses membuat Reyna blushing. "Zio,"

"Ayo pergi!" ucap Reyna dengan tersipu saat Ziovan malah tersenyum dan terus menatapnya.

"Sesuai perintahmu tuan putri," balas Ziovan di telinga Reyna dan mengarahkan kuda itu untuk berjalan.

Awalnya jalan biasa lalu kuda itu berlari dalam kecepatan normal saat Ziovan merapatkan kedua kakinya.

"Kau takut?" tanya Ziovan pelan tapi terdengar jelas oleh Reyna, akibat jarak mereka yang begitu dekat hingga tubuh mereka menempel bahkan bisa dibilang secara tidak langsung Ziovan memeluk gadis itu.

"Tidak, kan ada kamu," balas Reyna sambil tersenyum manis yang menular pada Ziovan.

"Mau lebih cepat dari ini?"

Reyna mengangguk pelan. "Sedikit."

Ziovan lantas memacu kuda putih itu untuk berlari sedikit lebih cepat keluar dari rimbunnya hutan.

"Sayang, maaf tidak bisa sepenuhnya mewujudkan impianmu."

"Masih tentang kupu-kupu dan pelangi?" sambung Reyna tapi Ziovan menggeleng. "Lalu?"

"Kau bermimpi tuan putri tinggal di tempat yang indah, tenang dan damai di dekat air terjun kan?"

Reyna mengangguk cepat. Ziovan lantas melanjutkan. "Sulit untuk menemukan tempat yang seperti itu, jadinya seperti ini."

"Aku mengerti, Zio. Tidak apa-apa, ini lebih dari cukup. Lagian kalo dipikir-pikir tempat yang pernah aku gambarkan itu hanya ada dalam cerita fantasy."

"Dan lagi, hutan ini tak seburuk itu, terlepas dari drama yang terjadi pastinya," ucap Reyna lebih lanjut lalu tersenyum konyol dan Ziovan tersenyum geli.

"Mungkin saja aku bisa menikmatinya, menyusuri hutan ini."

"Serius sayang?" selidik Ziovan.

"Tentunya dengan seseorang dan tidak sendiri," jawab Reyna dan lagi-lagi tersenyum konyol. Ziovan ikut tersenyum dan menggelengkan kepala pelan.

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang