"Separuh jiwaku serasa hilang, dia tak kunjung sadarkan diri seolah aku benar-benar akan kehilangannya"
∞Ziovan Albert Russell∞
*****
Happy reading guys...
***
Entah berapa lama Ziovan berjalan, dia bahkan tak sadar kapan badai salju itu berhenti. Yang terasa jelas kini dia telah sampai di jalur Snow Fun dan beberapa orang tergopoh keluar dari ruangan menghampirinya.Tak lagi mampu berdiri, Ziovan jatuh terduduk membawa Reyna bersamanya. Orang-orang bergegas menolong mereka dan membawa mereka ke dalam ruangan.
"Anyone, please save her!" Panik Ziovan tak beranjak dari sisi Reyna yang telah dibaringkan dengan selimut membungkus tubuh gadis itu.
Tak ia hiraukan orang-orang yang menyuruhnya berbaring, bahkan minuman hangat yang disodorkan pun ia abaikan. Hanya selimut yang ia terima itupun untuk menyelimuti Reyna.
Seorang petugas medis datang yang langsung memeriksa detak jantung Reyna. Ziovan menunggu dengan cemas sambil menggenggam tangan gadis itu yang masih sedingin tadi.
"How is she?"
"Her heart was still beating but weakly. Add another blanket and make her feel warm!"
2 selimut kembali menyelimuti gadis itu, seseorang bahkan membawa minyak kayu putih untuk dibalurkan di tangan dan kaki gadis itu.
"Please be careful her leg was sprained." Pinta Ziovan dan orang itu mengangguk mengerti.
Kecemasan tak beranjak sedikit pun dari wajah Ziovan, pria itu sibuk menggosok tangan Reyna yang tak kunjung sadarkan diri.
"Hey she is awake," ucap seseorang hingga Ziovan langsung melihat gadis itu yang baru saja membuka mata.
Seketika raut kelegaan terpampang di wajah Ziovan dengan senyum penuh syukur.
"Please give her a warm drink!" Pinta petugas medis pada orang-orang sekitar.
"Zio," ucap Reyna lirih dan berusaha bangun.
Dengan sigap Ziovan membantu Reyna bangun "Pelan-pelan, sayang!" katanya dan membawa gadis itu bersandar dalam pelukannya.
Memberikan minuman hangat pada Reyna, mata Ziovan tak lepas dari wajah gadis itu yang terlihat pucat pasi dengan bibir biru. Bahkan tubuh Reyna yang bersandar dalam pelukannya terasa lemah tak bertenaga.
"Feeling better now?" tanya petugas medis yang dijawab anggukan pelan Reyna.
"Okay, I'll check your feet," lanjutnya dan memeriksa pergelangan kaki Reyna yang terkilir.
"Is it bad?" tanya Ziovan khawatir, takut tindakannya tadi memperburuk kondisi kaki Reyna.
"Doesn't look like it's just a little sprained. I will correct its position and bandage it,"
Refleks Reyna mendongak menatap Ziovan dan menggeleng, enggan merasakan sakit saat pergelangan kakinya diputar seperti sebelumnya. Meski kini kakinya masih setengah mati rasa akibat kedinginan, tapi Reyna tahu rasa sakitnya akan tetap terasa.
Ziovan mengelus pipi Reyna dan tersenyum lembut, menenangkan. Dia lantas beralih pada petugas medis. "Please slow down!"
"Sure, sir"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With You : After Married
RomansaPart ke-2 dari story MDWY Kehidupan setelah pernikahan adalah babak baru dalam hidup yang jauh berbeda dari babak sebelumnya. Setiap hari menghabiskan waktu dengan orang yang sama, dengan kebiasaan baru, rutinitas baru, bahkan hal-hal mendasar tent...