Chapter 16 - The Rules Of Husband And Wife

1.5K 81 26
                                    

"Yang aku miliki hanyalah milikku tapi apapun yang dia miliki menjadi milikku juga. Aturan bodoh siapa itu? Benar-benar tidak adil."

∞Reyna Stephanie Russell∞

*****

Happy reading guys....

***
Reyna membuka pintu kamar mandi selesai cuci muka dan Ziovan masih setia menunggunya di depan pintu.

"Sekarang bagaimana?" ucap Ziovan, wajahnya terlihat serius.

Reyna menatap horor Ziovan, sadar pria itu tak akan melepaskannya untuk hal tadi. Apapun itu, Ziovan pasti akan melakukan sesuatu tapi sialnya dia tidak tahu apa itu.

Ziovan terus menatap Reyna, tatapannya seolah mengandung intimidasi yang membuat Reyna gugup. Tapi Reyna berusaha tersenyum, barangkali itu bisa memperbaiki keadaan.

Namun itu tak berhasil. Mata Reyna mulai mengembara ke segala arah kecuali ke arah Ziovan sambil memikirkan cara agar dia bisa lepas dari semua ini.

Reyna telah bersiap kabur, tapi ternyata Ziovan sudah membaca pergerakannya hingga dengan mudah menangkapnya.

Tak cukup dengan itu, Ziovan mulai mengelitiki Reyna. "Ahh... Zio, ber-henti!" Reyna berusaha bicara di sela tawanya juga rasa geli yang ia rasakan.

Tak hanya tawa Reyna yang mengisi kabin pesawat pagi itu, tapi juga tawa penuh kemenangan Ziovan. "Siapa suruh menutup pintu tepat di depanku setelah mengakuinya?"

Larut dalam tawa, mereka seolah tak peduli apa yang akan dipikirkan para awak pesawat di luar tentang mereka. Karena pagi itu serasa hanya milik mereka.

Reyna berhasil melepaskan diri dari Ziovan dengan napas ngos-ngosan, sisa tawanya masih ada. Melihat Ziovan yang tersenyum penuh kemenangan, Reyna tak menduga balasan seperti itu yang diberikan Ziovan.

"Hohhh... tidak lagi. Aku tidak akan melakukannya, jika tahu balasannya akan seburuk ini," ungkap Reyna menyesal.

Tapi dengan senyuman yang hadir setelahnya, tak yakin akan hal itu. Dan Ziovan menyadarinya, Reyna hanya main-main. Tapi siapa peduli, toh dia juga tidak sedang serius.

Dan yang terjadi selanjutnya mereka tersenyum geli, mentertawakan ucapan Reyna yang telah mendramatisir keadaan.

"Sekarang," Reyna melangkah mendekat dan mengalungkan tangannya di leher Ziovan. "coba katakan padaku! Kita ada di langit mana?"

Ziovan balas melingkarkan tangannya di pinggang Reyna. "Asia selatan,"

"Apa itu artinya kita akan ke India?" selidik Reyna dan Ziovan menggeleng.

"Pakistan, Srilanka, Nepal?"

Setiap negara yang disebutkan Reyna, Ziovan selalu menjawabnya dengan gelengan. Dan kini Ziovan menikmati memperhatikan wajah cantik gadisnya yang sibuk berpikir.

"Atau mungkin... Maldives?" tebak Reyna antusias. Matanya dipenuhi binar harapan.

Ya, siapa yang tak ingin ke tempat yang dikatakan surga bagi para pecinta pantai dan kepulauan paling romantis di dunia itu. Terlebih lagi, menjadi favorit dan berada dalam urutan teratas tempat bulan madu yang wajib dikunjungi.

Namun seketika binar itu lenyap tak kala melihat Ziovan lagi-lagi menggeleng, hanya bedanya terdapat senyuman kecil di bibir Ziovan yang Reyna tak tahu apa alasannya.

"Eropa. Tujuan kita, langit Eropa."

Mata Reyna membulat sempurna, raut kekecewaan yang sempat merajai wajahnya seketika lenyap. Gadis itu menutup mulutnya tak menyangka.

My Destiny With You : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang