PART 18

2.2K 144 7
                                    

Happy reading sayang-sayangku...
Selamat berhari kamis untuk semuanya !!!
Jangan lupa kasih bintang-bintang bertaburan 😘
Typo masih ada dimana-mana, boleh banget nih dikasih tanda 😘

Hembusan angin yang semilir ditambah gerakan awan yang saling beriringan menambah indah suasana pagi nan hangat dirumah keluarga Bachtiar. Tanggal merah yang jatuh pada akhir pekan ini membuat mereka semua yang sedang duduk dimeja makan dengan santai saling bercerita. Tidak perlu terburu-buru karena dikejar waktu sekolah atau bekerja.

"Mami jangan lupa oleh-oleh yang Ettan minta." Kata remaja ABG itu kepada ibunya.

"Mami enggak kepasar Tan. Aneh-aneh aja kamu minta." Jawab si nyonya.

"Minta apa emangnya...???" Berakhir dengan suaminya ikut turun tangan. Kebiasaan anak keduanya serta istrinya selalu begitu. Mempeributkan sesuatu yang sepele.

"Salak Bali." Jawab Ratna singkat.

"Beli salak enggak perlu dipasar kali mbak. Banyak tuh yang jual begituan dipinggir jalan." Adik iparnya ikut menambahi. Yang ada difikiran Ratna adalah dia perlu pergi ke pasar untuk membeli buah tersebut.

"Tuh, bener kata om Liam." Tambah Ettan karena merasa ada yang membelanya.

"Iyaa deh iyaa. Besok mami beliin. Sekarung." Kata Ratna jengkel.

"Sekarung doang...!!!" Seru Ettan.

"Kalau sama papi dibeliin sekebonnya." Lanjutnya percaya diri. Membuat Bachtiar menggelengkan kepala karena tidak habis fikir dengan kelakuan anak keduanya.

"Adek mau apa...???" Tanya Bachtiar pada anak terakhir. Karena sejak tadi Soya banyak diam.

"Enggak pi. Enggak ada yang menarik." Jawab si bungsu. Entah memang Soya tidak pernah meminta apapun saat orang tuanya pergi keluar kota atau luar negeri. Baginya orang tuanya kembali dengan selamat adalah yang utama.

"Tuh Soya aja enggak banyak maunya." Kata Ratna pada anak keduanya.

"Alah mami beliin apa pun pas pulang juga pasti Soya mau kok..." Jawab Ettan tidak terima dibilang banyak maunya.

"Iya kan dek...???" Tanya Ettan mencari pembelaan. Tapi memang Soya seperti itu. Oleh-oleh apapun yang dibawakan pasti dia suka.

"Nah apa Ettan bilang..." Kata Ettan bangga setelah Soya menaik turunkan alisnya sebagai jawaban dari pertanyaannya. Membuat ibunya melirik kearah lain karena dia kalah berdebat dengan anaknya.

"Gella suruh nginep sini aja mbak...!!!" Kata Liam bersemangat.

"Enggak ada...!!!" Jawab Ratna cepat. Dia sudah tahu isi kepala adik iparnya.

"Kan sekalian jagain anak-anak." Kata Liam masih belum menyerah.

"Ada kamu kalau kamu lupa." Sanggah Ratna.

"Kalau Gella mau enggak apa-apa mi." Kata Bachtiar.

"Enggak boleh. Mulai nanti malam sampai besok jangan ada yang ganggu Gella." Kata Ratna lantang.

"Termasuk kamu Jul." Tuding Ratna pada adik iparnya, tatapannya bahkan tajam menusuk.

"Emang kenapa mi...???" Tanya Soya.

"Denger kata mami. Mbak Gege besok mau ke Medan ada acara pernikahan. Berangkat nanti malam. Jadi mami minta sama kalian jangan ganggu mbak Gege." Kata Ratna tertuju pada anak keduanya. Dan bahkan dengan sengaja Ratna mengatakan hal itu dengan lantang didepan Liam.

"Nikahan siapa mi...???" Tanya Bachtiar penasaran.

"Emang saudaranya Gella ada yang disana...???" Lanjutnya.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang