PART 49

1.4K 138 7
                                    

Sudah up ya sayang-sayangku...
Jangan lupa bagi bintang-bintangnya
Happy reading and enjoy 💖💖💖

Roland melirik Gella yang duduk tenang disamping kirinya. Wanita itu menunduk sebab sibuk dengan ponselnya. Sama sekali tidak tahu bahwa suaminya sejak tadi memperhatikan segala gerak-gerik ya ia lakukan.

Mereka berdua baru saja tiba di bandara Juanda. Bukan untuk bulan madu seperti yang mereka rencanakan lusa lalu. Tapi demi menemui Tomy dan juga salah satu orang yang akan turut berinvestasi di mega proyek yang akan Roland kerjakan bersama Tomy dan orang yang belum Roland kenal itu. Mega proyek yang akan mengerjakan pembangunan kembali kebun binatang yang digadang-gadang oleh Roland dan Tomy sebagai kebun binatang terbesar di Jawa Timur.

Jadi mobil yang dikemudikan oleh orang kepercayaan Roland yaitu Ryan, kini sedang melaju ke hotel tempat mereka menginap. Hotel yang juga digunakan oleh Tomy dan istrinya menginap. Dihotel tersebut juga mereka akan mengadakan pertemuan dan membahas kelangsungan proyek mereka. Gella tak tahu sejak kapan Ryan sudah datang ke kota ini, tapi begitu mereka tiba nyatanya Ryan sendiri yang menjemput di bandara.

Semalam Ryan mendadak menghubungi Roland. Mengatakan bahwa Tomy membuat janji pertemuan untuk membahas kelangsungan proyek mereka. Juga Tomy akan memperkenalkan salah satu orang yang turut andil dalam proyek kali ini.

"Sayang...!??" Panggil Roland. Gella yang mendengar Roland memanggilnya segera mengalihkan pandangan. Meninggalkan ponsel dipangkuannya begitu saja.

"Kenapa...!??" Tanya Gella dengan lembut.

"Maaf ya rencana liburan kita batal." Ucap Roland penuh penyesalan.

Gella tersenyum, senyum yang sangat tulus Gella berikan untuk suaminya. Tangan kanan wanita itu mengusap lembut paha suaminya. Berharap dengan begitu perasaan bersalah Roland tak perlu berlalu begitu dalam.

"Enggak apa-apa mas. Ini kita juga liburan lho. Yaa meskipun harusnya kita ke Lombok tapi malah ke Surabaya. Enggak apa-apa, sama aja kok mas. Sama-sama ke luar kota." Jawab Gella.

Meskipun demikian Roland masih tidak tenang kalau istrinya akan kecewa. Terlebih ide pergi bulan madu juga tercetus olehnya. Akan tetapi justru Gella perlu mengikutinya bekerja.

"Aku janji, lain kali kalau ada waktu kita pergi liburan ke tempat manapun yang kamu mau." Tutur Roland sembari menangkap tangan kanan Gella dengan tangan kirinya. Menghentikan usapan tangan Gella agar bisa membuat telapak tangan lembut tersebut ada dalam genggamannya.

"Iya mas."

"Sabar yaa...!!!" Kata Roland yang kini genggaman tangannya pada telapak tangan Gella kian mengerat. Gella hanya perlu menganggukkan kepalanya saja. Setidaknya Gella tak terlalu kecewa karena gagal pergi bulan madu. Terlebih pergi bulan madu adalah keinginan suaminya, dan juga jangan lupa bahwa Gella adalah tipe perempuan yang tidak terlalu suka pergi berlibur. Baginya melepas penat hanya perlu beristirahat, tidak perlu berlibur seperti apa yang orang-orang katakan untuk refreshing.

"Nanti sampai hotel aku tinggal enggak apa-apa kan sayang...!??" Tanya Roland. Gella segera kembali menegakkan kepalanya. Padahal belum lama kepala itu bersamdar dibahu kokoh milik suaminya.

"Aku sama Tomy udah atur schedule untuk hari ini soalnya." Lanjut Roland menjelaskan. Melihat tatapan Gella yang sedikit kecewa membuat lelaki itu harus lebih berhati-hati merayu istrinya.

"Maaf ya, semua serba mendadak soalnya." Kata Roland lagi sebab Gella terlihat belum ingin mengatakan apapun.

"Hotel tempat kita menginap terhubung dengan mall bu, barangkali kalau bu Gella bosan bisa berjalan-jalan di area mall..." Sahut Ryan yang sejak tadi hanya fokus mengemudikan mobil.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang