Selamat berhari rabu sayang-sayangku...
Sebelum baca jangan lupa kasih bintang-bintangnya....
Happy reading and enjoy...Malang tak dapat ditolak dan mujur tak bisa diminta. Gella yang memang sudah berencana untuk hadir diacara keluarga Dito terpaksa menggagalkan rencananya. Mbak Siti asisten rumah tangganya menghubungi Gella sore ini, mengatakan kalau dirinya diserempet mobil saat ingin membeli teh dan gula di minimarket yang jaraknya 1,5km dari rumah Gella. Gella yang kala itu masih di toko segera membereskan pekerjaannya dan menuju klinik dimana mbak Siti mendapat perawatan.
Mbak Siti ditolong bapak-bapak ojek online yang. Ditemani hingga keluarganya tiba. Gella tak masalah motornya rusak, yang terpenting bagi Gella adalah keselamatan mbak Siti. Bahkan mobil yang menyerempet mbak Siti justru melarikan diri bukannya menolong atau setidaknya mengantar kerumah sakit.
"Mbak...!!!" Seru Gella mendekati ranjang UGD klinik yang jaraknya tak begitu jauh dari rumahnya.
"Mbak Ge." Kata Siti yang masih berbaring di ranjang. Banyak luka lecet di tangan serta kaki wanita itu. Bagian sebelah kiri dagu janda 1 anak itu sampai dijahit sebab lukanya dalam.
"Mbak kerumah sakit aja ya...!!!" Usul Gella yang ingin mengetahui parah atau tidaknya kondisi mbak Siti.
"Ibu mohon maaf, saya permisi mau jalan lagi." Kata laki-laki dengan jaket berwarna hijau yang sudah membantu mbak Siti mendapatkan perawatan.
"Bapak, terimakasih banyak." Gella merogoh tasnya berniat memberikan ucapan terimakasih pada laki-laki paruh baya dihadapannya.
"Ibu insyaallah saya ikhlas. Tidak perlu." Tolaknya dengan sangat halus dan sopan.
"Bapak tidak apa-apa, terima saja." Paksa Gella sembari lebih mendekatkan lagi 2 lembar uang seratus ribu.
"Tidak bu, saya ikhlas bantu kok."
Gella mengalah, meski dipaksapun pasti tetap akan di tolak. Kemudian Gella berkata, "Terimakasih banyak atas bantuannya ya pak....???"
"Sama-sama bu, saya permisi."
"Cepet sembuh mbak."
"Makasih ya pak." Sahut mbak Siti.
"Mbak, aku ketemu dokter jaga dulu ya.." kata Gella. Dia perlu mengetahui kondisi mbak Siti oleh orang yang menanganinya.
Gella duduk tenang diseberang dokter jaga UGD klinik tersebut.
"Insyaallah tidak ada luka serius bu, dan tadi sudah saya cek juga bahwa semua anggota gerak pasien bisa digerakkan. Cuma yang agak parah memang yang luka jahit. Selebihnya hanya luka lecet."
"Bener dok, tapi yang saya takutkan ada luka dalam dok." Tutur Gella mengungkapkan kekhawatirannya.
"Iya bu pasien juga bisa dibawa pulang, tapi jika memang ibu ingin pemeriksaan lebih lanjut enggak apa-apa dibawa ke rumah sakit saja."
"Ohh gitu ya dok. Makasih ya dok."
"Iya ibu sama-sama." Jawab sopan dokter muda berjenis kelamin laki-laki itu.
Ketika Gella kembali menemui mbak Siti wanita itu meminta Gella untuk membawanya pulang saja. Dia hanya ingin beristirahat di kamarnya yang ada dirumah Gella.
"Mbak kita kerumah sakit aja yaa...!!!" Pinta Gella, dia benar-benar tak bisa tenang sebelum tahu secara menyeluruh kondisi mbak Siti.
"Enggak usah mbak Ge, enggak apa-apa kok. Cuma ya ini aja sih yang udah mulai kerasa banget perih-perihnya." Kata Siti menolak ajakan Gella sembari menunjuk luka ditangan dan kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka atau Duka [ ON GOING ]
RomanceBaca cerita kedua ku yukk...!!!! . . . . Kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang mandiri. Rumah tangga kedua orang tuanya yang kandas justru membuat dirinya mampu menghadapi segala masalah yang menerpa tanpa mengeluh. Kisah percintaannya...