Selamat bermalam minggu sayang-sayangku....
Masih ada banyak typo ya, mohon maaf...
Jangan lupa kasih bintang-bintang...
Happy reading and enjoyGella dengan tenang duduk dikursi penumpang. Mobil yang dikendarai pak Sigit sedang menuju rumah Jana siang ini. Jalanan siang itu juga bisa dibilang lumayan padat tapi tak macet. Setelah 4 hari berturut-turut wanita itu ikut suaminya bekerja, hari ini Gella memutuskan untuk tidak ikut suaminya. Dan gejala terserang pusing tiba-tiba saat menaiki lift masih menyerang wanita itu, meskipun gejalanya ringan tidak seperti saat hari pertama wanita itu ikut ke kantor suaminya. Gella yang masih mengalami gejala tersebut tak mengatakan pada suaminya. Jadi sepengetahuan Roland istrinya baik-baik saja.
"Bu Gella saya tinggal Jum'atan ya !??" Pamit pak Sigit sebelum Gella turun dari mobil.
"Iya pak."
"Saya Jum'atan di masjid yang didepan komplek tadi bu."
"Oke pak."
Setelah istri bosnya masuk kedalam rumah barulah pak Sigit melajukan mobil Gella menuju masjid terdekat. Masjid yang jaraknya lumayan dekat dari perumahan Jana.
"Ma !!!" Seru Gella saat ada didepan pintu yang terbuka. Biasanya Jana sudah menunggu anaknya diteras, atau di ruang tamu. Tapi siang ini tumben Jana tidak melakukan itu.
"Assalamualaikum mama !!!" Seru Gella lagi masih berdiri didepan pintu.
'Wa'alaikumsalam.' sahut suara dari dalam rumah. Baru setelahnya Jana berjalan tergopoh-gopoh dari arah dalam untuk menemui anaknya.
"Maaf Ge, mama enggak denger." Kata wanita itu menjelaskan situasinya saat tangannya sedang disalimi oleh Gella.
"Sibuk ya !??" Tanya Gella sembari ia dan mamanya berjalan mendekati sofa untuk mendudukan diri agar berbincang dengan santai.
"Ya Alhamdulillah, omset mama lumayan sih 2 bulan terakhir."
"Alhamdulillah." Jawab Gella ikut senang.
"Sopir kamu mana !??" Tanya Jana sebab tak menemukan mobil anaknya diteras.
"Pas Sigit baru pergi Jum'atan ma."
"Ohh, iya."
"Yang bantu mama ada berapa orang sih, kok didalam kayak rame banget !??" Tanya Gella. Wanita itu tak pernah masuk sampai bagian belakang rumah mamanya jika bertamu. Rasa sungkan masih ada dalam benak Gella jika datang kerumah itu.
"Ada 4 orang."
"Semalam juga Siti disini bantuin mama prepare." Lanjut Jana.
"Aku masuk lihat kedalam ya ma !??" Tanya Gella mohon ijin untuk masuk lebih jauh rumah ibunya.
Ayah tirinya memang pergi bekerja dari pagi hingga sore hari. Sehingga Gella jarang bertemu Tyo jika sedang berkunjung. Sejak menikah mamanya memang sudah tak lagi mengeluh padanya masalah ekonomi. Selain Jana kini memiliki pemasukan ibu 2 anak itu juga dipastikan mendapatkan uang bulanan dari suaminya.
"Iya masuk aja."
Jana tetap pada tempatnya, pandangannya mengamati Gella yang berjalan masuk menuju dapur tempat orang-orang bekerja. Semakin jauh Gella melangkah semakin jeli juga pandangan Jana menelisik. Satu hal yang mencuri perhatian Jana, yaitu penampilan anak perempuannya.
Tak lama terlihat Gella kembali keluar menemui ibunya. Setelah sebelumnya dia menyapa dan berkenalan dengan orang-orang yang membantu ibunya.
Bagian dapur rumah Jana yang tak terlalu luas, serta harus diisi 3 kompor dan penggorengan besar terlihat sesak menurut Gella. Ditambah ada 4 orang lain yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka atau Duka [ ON GOING ]
RomanceBaca cerita kedua ku yukk...!!!! . . . . Kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang mandiri. Rumah tangga kedua orang tuanya yang kandas justru membuat dirinya mampu menghadapi segala masalah yang menerpa tanpa mengeluh. Kisah percintaannya...