PART 16

2.4K 180 5
                                    

HAPPY READING....
Jangan lupa kasih bintang-bintangnya yaakk....
Jangan lupa juga kasih komen buat masukan....

Siang ini Roland dibuat kesal oleh ulah Galang sahabatnya. Hanya karena Roland tidak bercerita tentang hubungannya dengan Gella. Dan Galang yang melihat sendiri Roland pergi bersama Gella segera mencari tahu kebenaran. Tapi walaupun sudah menunggu Roland kurang lebih 20 menit di ruang kerjanya, Galang justru hanya menunggui Roland yang masih sibuk memandangi layar komputer.

"Woii anjir gue nungguin nih...!!!" Seru Galang tidak sabar.

Sekilas Roland hanya melirik sahabatnya itu. Tapi tanpa memberi respon apapun Roland kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Land...!!!" Panggil Galang lagi.

"Apa sih..." Jawab Roland, dari nada suaranya seharusnya Galang tahu diri kalau Roland tidak ingin diganggu.

"Jawab dulu pertanyaan gue."

"Loe pacaran kan sama Gella...???" Tanya Galang lagi.

"Iya.." jawab Roland singkat, setelah sebelum-sebelumnya Roland tidak mengkonfirmasi apapun soal hubungannya dengan Gella kepada Galang.

"Puas loe...!!!"

"Kalau udah enggak ada urusan lagi sama gue loe pulang aja." Usir Roland secara terang-terangan.

"Brengsek...!!!" Kata Galang pelan.

"Apa...!!!" Seru Roland yang nyatanya laki-laki itu mendengar apa yang Galang katakan walaupun lirih.

"Dulu aja bilangnya enggak tertarik. Munafik loe...!!!!"

"Kapan...???" Tanya Roland.

"Sok lupa ingatan loe. Amnesia beneran nyahok loe..." Omel Galang padanya.

"Loe kenapa jam kantor berkeliaran di tempat gue...???" Tanya Roland. Dia memang sebenarnya sedang tidak ingin diganggu oleh Galang.

"Ya gara-gara loe. Loe pacaran sampai gue enggak tahu." Jawab Galang dengan lantang.

"Ini bukan masalah gede Lang, loe ninggalin kantor loe cuma demi masalah sesepele ini. Harusnya malu sama bokap loe..." Kata Roland yang kini fokus menatap Galang.

"Kerjaan gue lagi santai. Makanya gue langsung nyamperin loe kesini."

"Lagian bokap gue juga enggak masalah."

"Justru loe yang ngomel-ngomel." Kata Galang yang kini justru balas menatap tajam kearah sahabatnya.

"Benerin akhlak loe tuh, udah mau nikah masih gini-gini aja." Balas Roland.

"Ngurus perusahaan aja masih seenaknya gimana nanti mau ngurus anak orang." Lanjut Roland lagi. Menurutnya memang Galang masih semaunya sendiri menjalankan bisnis keluarganya.

"Iyaa deh, loe pokoknya yang paling perfect. Ngarti deh gue." Kata Galang. Sejak dulu dibandingkan dengan Roland membuat Galang sadar diri Roland memang selalu ada didepannya.

Roland hanya melirik sesaat kearah sahabatnya itu. Dia memutuskan berdiri dari kursi kerjanya. Untuk duduk bergabung bersama Galang di sifa yang berada tepat di depan meja kerjanya.

"Mau minum apa...???" Tanya Roland sembari dirinya juga mengambil minum untuk dirinya sendiri.

"Samain..." Jawab Galang saat Roland mengambil soft drink kemasan kaleng dari kulkas kecil yang ada didalam ruangannya. Yang Galang tahu setelah ini pasti akan ada perbincangan panjang antara dia dan Roland.

Bertahun-tahun berteman dengan Roland membuat Galang tahu kalau sahabatnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya serta menawarinya minum setelahnya pasti Roland akan bercerita hal penting kepadanya. Atau hanya sekedar membicarakan suatu hal yang menurut Galang memakan waktu.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang