PART 21

1.9K 140 12
                                    

Hai-hai, selamat berkamis malam sayang-sayangku...🥰🥰
Semoga masih ada yang nungguin up cerita ini ya, hehehhh🤭
Jangan lupa kasih bintang banyak-banyak..🤗
Happy reading.....!!!!

Gella sudah rapi, bahkan jika dia mau dia bisa berangkat bekerja sekarang juga. Tapi dengan tegas Gella tetap bertahan. Menunggu hingga Ettan selesai minum obat paginya. Dan saat ini bocah remaja itu sedang menghabiskan makan paginya. Mbak Rini sudah datang untuk menggantikan Gella menjaga Ettan.

"Udah mbak.." kata Ettan meletakkan sendok kembali keatas nampan.

"Dikit lagi habis lho Tan..." Kata Gella sembari memandangi nasi lembek yang baru Ettan makan setengah porsi.

"Enggak enak mbak, serius." Keluhnya.

"Enggak ada rasanya ini makanan." tunjuk Ettan pada nasi dan lauk yang tersusun rapi pada wadah dihadapannya.

"Kamu belum boleh makan macem-macem dulu sementara." Kata Gella dengan lembut.

"Ya tapi kan ini udah berkurang." Kata Ettan tetap ingin menyudahi makan paginya.

"5 sendok lagi." Jawab Gella melakukan penawaran.

"Enggak mbak."

"4 sendok lagi." Gella juga tak mau mengalah begitu saja.

"Udah mbak."

"4 sendok lagi atau nanti malam di jaga sama om Egi." Ucap Gella tegas. Hal itu mampu membuat Ettan tak berkutik. Segera dia menghabiskan 3 sendok lagi seperti apa yang Gella perintahkan.

"Udah mbak." Lapor Ettan pada Gella. Buru-buru Rini memindahkan meja menjauh dari ranjang Ettan.

"Obatnya mas." Kata Rini menyerahkan 3 butir obat dan air putih pada Ettan. Dan tanpa dipaksa bocah itu segera menelan pil satu persatu.

"Mami telfon nih." Kata Gella saat ponsel di saku blazer-nya berdering.

"Iya bu."

"Ettan gimana Ge...???"

"Sudah membaik bu. Bu Ratna enggak perlu khawatir."

"Coba kasih telfonnya ke Ettan Ge."

"Iya bu." Segera Gella menyerahkan ponselnya. Tanpa berkata-kata Ettan tahu kalau maminya ingin mengibrol dengan dirinya.

"Apa mi...!??"

"...."

"Udah kok, ini barusan juga selesai minum obat."

"...."

"Makan gado-gado."

"...."

"Ya Om Liam yang pesen. Aku sama soya cuma ikut makan aja."

"...."

"Iya mi iya..."

"...."

"Ya mana aku tahu mi. Aku ke meja makan udah di pindah di piring kok tinggal makan aja. Aku juga mana tahu kalau sambal kacangnya ada campuran kacang mede."

"...."

"Ada mbak Rini sama mbak Gege."

"...."

"Iya mamiiiiiiiii....!!!!!"

"...."

"Nih mbak, mami mau ngomong." Kata Ettan menyerahkan kembali handphone Gella.

"Iya bu...???"

"Ge tolong jaga Ettan yaa...???"

"Iya bu, bu Ratna enggak usah khawatir. Ettan jadi tanggung jawabku selama bu Ratna di Bali." Kata Gella tulus. Baginya Ettan dan juga Soya sudah seperti adiknya sendiri.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang