Adakah yang merindu dengan GELLA 🤎 ROLAND
Upnya sengaja malem biar menemani begadangnya kalian (bagi yang masih melek)
Jangan lupa kasih bintang-bintang bertaburan. Typo masih banyak jangan lupa kasih tanda kalau nemu.
Happy reading and enjoy 💖💖Gella tak habis fikir dengan segala kelakuan Roland. Tempo hari saat dirinya meminta Roland membawanya pergi naik motor laki-laki itu sama sekali tak keberatan. Bahkan laki-laki itu menepati janjinya saat Gella ingin dia membonceng motor matik. Dan hal yang membuat Gella geleng-geleng kepala adalah Roland yang sudah menunggu dirinya di depan rumah dengan motor matik 150cc berwarna hitam. Tak sampai disitu, plat motornya masih berwarna putih. Itu menandakan motor tersebut baru saja keluar dari dealer.
"Masuk dulu...!!!" Titah Gella setelah membuka pintu dan mendapati kekasihnya menggunakan sepatu, celana jeans panjang dan jaket kulit serta helm full face yang Gella tahu harganya tak main-main.
Roland menurut, helm yang sudah dia lepas tersebut dia letakkan diatas jok motor. Membereskan sedikit rambutnya yang berantakan untuk segera menemui kekasihnya yang berdiri diteras.
"Helmnya dibawa mas. Kalau hilang aku yang gila bukan kamu....!!!" Seru Gella saat tahu Roland berniat meninggalkan helm seharga 50 juta tersebut diatas motor. Dan lagi, laki-laki itu menuruti keinginan calon istrinya. Dia kembali menuju motor untuk membawa masuk helm hitam bertuliskan merk helm ternama.
"Enggak mau langsung jalan aja. Kamu udah siap gini..." Kata Roland mengikuti Gella masuk kedalam rumah. Dia mengamati Gella dari belakang. Kaki kekasihnya sudah dibalut celana jeans panjang. Kemeja jeans berwarna biru muda membalut pas tubuh rampingnya. Itu menandakan kekasihnya sudah bersiap dia ajak pergi jalan naik motor matik.
"Duduk dulu." Kata Gella yang terlebih dulu mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu. Roland lagi-lagi mengikuti keinginan Gella, dia letakkan terlebih dahulu helm ditangannya ke atas sofa yang kosong dan kemudian duduk rapat disamping Gella.
"Kamu mas astagfirullah...." Kata Gella begitu Roland sudah duduk disampingnya.
"Aku kenapa...!??"
"Motor tadi beli baru ya...!??" Tanya Gella.
"Iya." Jawab Roland singkat dan santai.
"Ya Allah mas, kamu enggak bisa ya lebih berhemat dikit aja." Pinta Gella.
"Asal kamu seneng."
"Enggak gitu cara nyenengin aku."
"Tapi kan kamu sendiri yang bilang kalau kamu mau dibonceng motor matik. Dan aku enggak ada motor matik. Makanya aku beli, biar bisa bawa kamu jalan naik motor matik." Jawab Roland membela diri.
"Ya tapi enggak perlu beli mas. Aku ada motor, motor yang biasanya dipakai mbak siti ke pasar. Jadi seharusnya kamu enggak perlu beli motor baru kalau bisa pakai motorku aja."
"Enggak apa-apa. Sekalian buat koleksi, jadi misal kamu pengen jalan naik motor enggak perlu susah." Lagi-lagi Roland sengan santainya seperti tak bersalah.
"Astaghfirullah..." Ucap Gella lirih sembari mengusap dahinya dengan jari-jari tangan kiri.
"Enggak habis fikir aku sama kamu mas...." Lanjutnya.
"Helm itu juga beli baru...!??" Tunjuk Gella pada helm berwarna hitam yang ada diatas kursi dekat Roland.
"Itu...!??" Tanya Roland balik.
"Enggak." Lanjutnya.
"Beneran...!!?" Selidik Gella sebab dia tak yakin dengan perkataan kekasihnya.
"Iya sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka atau Duka [ ON GOING ]
RomanceBaca cerita kedua ku yukk...!!!! . . . . Kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang mandiri. Rumah tangga kedua orang tuanya yang kandas justru membuat dirinya mampu menghadapi segala masalah yang menerpa tanpa mengeluh. Kisah percintaannya...