Akhirnya bisa up juga, hehe..
Setelah beberapa hari sibuk jadi panitia nikahan sepupu.
Belum revisi ya, masih banyak typo.
Jangan lupa kasih bintang-bintang.
Happy reading and enjoySejak pagi wanita cantik itu mulai membereskan seluruh barang pribadinya. Memasukannya kedalam kardus packing berukuran tak terlalu besar. Sebab hari ini adalah hari terakhir Gella bekerja untuk keluarga pak Bachtiar.
Terlihat Gella yang kurang bersemangat tetap memaksakan diri untuk membereskan pekerjaannya sebelum meninggalkan kantor. Barang milik Gella tak banyak yang ia bawa pulang. Beberapa memang sengaja Gella tinggal untuk menjadi kenang-kenangan.
Seperti sandal jepit, mukena, bantal leher, dan juga bantal duduk yang selalu Gella gunakan. Sengaja ditinggal agar bisa dipakai yang lainnya.
Gella sudah serah terima tugas dengan Hana beberapa hari lalu. Semua klien yang biasanya Gella tangani juga sudah ia serahkan pada Hana. Apa saja tugas hana dan apa saja yang perlu Hana lakukan untuk membantu bu Ratna sudah Gella sampaikan semuanya.
Uang pesangon dari bosnya bahkan sudah Gella terima kemarin. Uang pesangon yang jumlahnya sangat besar dibandingkan karyawan resign lainnya. Bahkan uang tersebut masih bingung akan Gella apakan. Tidak mungkin untuk modal usaha, Roland pasti dengan tegas menentang keinginan Gella. Bahkan sudah Gella pastikan Roland tak akan membiarkan dirinya membali bekerja diperusahaan manapun.
Dering telepon kabel yang ada dimeja kerjanya mengalihkan sebentar perhatian Gella. Tanpa menunggu lama tangan perempuan itu meraih ganggang telepon tersebut.
"Selamat siang, dengan Gella ada yang bisa dibantu...!??"
"Siang bu Gege, ada tamu dibawah."
"Siapa Len...!??"
"Atas nama ibu Novy."
"Ohh, oke."
"Suruh tunggu dulu, setelah ini aku kebawah."
"Baik bu."
"Makasih ya Len."
"Sama-sama bu."
Gella meletakkan kembali ganggang telepon tersebut ditempat semula. Tangan kiri yang dilingkari jam tangan mahal tersebut tak langsung melepaskan ganggang telepon begitu saja. Masih menggenggam, tapi tak terlalu erat.
Yang Gella lirik sekarang adalah Hana. Perempuan berambut sepundak itu terlihat masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Lebih tepatnya melanjutkan pekerjaan Gella yang memang sudah diserahkan dan kini menjadi tanggung jawabnya.
"Han." Panggil Gella.
"Iya bu..!??" Hana segera memutar kepalanya demi bisa melihat wanita yang memanggilnya.
"Aku ada tamu, aku tinggal ke bawah bentar ya."
"Iya bu."
"Nanti kalau bu Ratna cari bilang aja aku lagi handle customer." Pamit Gella. Bosnya sedang meeting dengan tim editor yang mengerjakan iklan terbaru mereka.
"Baik bu."
Saat tiba dibawah Gella sudah bisa melihat keberadaan Novy. Wanita itu datang tak hanya sendiri. Tentu saja ada Galang juga yang ikut bersama Novy.
"Nunggu lama yaa...!??" Sapa Gella begitu sudah berada dihadapan Novy dan Galang.
"Enggak Ge, santai aja." Kata Galang.
Kedatangan mereka berdua tentu saja berkaitan dengan cincin pernikahan. Calon pengantin tersebut memang bersemangat mengurus sendiri sesuatu yang berhubungan antara mereka. Seperti cincin pernikahan dan juga kostum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka atau Duka [ ON GOING ]
RomanceBaca cerita kedua ku yukk...!!!! . . . . Kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang mandiri. Rumah tangga kedua orang tuanya yang kandas justru membuat dirinya mampu menghadapi segala masalah yang menerpa tanpa mengeluh. Kisah percintaannya...