PART 47

1.7K 134 5
                                    

Jangan lupa kasih votenya ya sayang-sayangku 🥰🥰
Happy reading and enjoy

Roland kembali tergagap saat dirinya membuka mata dan tak menemukan keberadaan istrinya lagi. Sudah jam 8 pagi dan salahkan Roland yang tidur terlalu lelap. Gella paham suaminya lelah. Bahkan hal tersebut juga sama dirasakan olehnya. Tanpa menunggu lagi Roland segera terbangun dari posisi berbaringnya. Menggunakan kembali kaos polos yang semalam ia tanggalkan sebelum tidur.

"Yaaaaannnggggg...!!!" Seru Roland.

Tapi memang kondisi kamar hanya ada dirinya saja.

"Sayang...!!!" Kata Roland sembari mengetuk pintu kamar mandi.

"Yangg...!!!" Saat Roland menekan engsel pintu ternyata pintu kamar mandi tersebut tidak terkunci. Juga tidak ada istrinya disana.

"Loh Ge...!!!"

"Gella...!!!" Roland panik luar biasa. Gella pergi tanpa pamit dan bahkan dia tidak tahu keberadaan istrinya.

Roland segera mencari keberadaan ponselnya untuk berniat menghubungi Gella. Segera lelaki itu mendial nomor yang ia simpan menjadi salah satu kontak diponselnya. Roland kian panik saat menemukan ponsel istrinya berdering dan berada dibawah bantal.

"Ya Allah Ge, kemana sih pagi-pagi gini...!!!" Roland berkacak pinggang dengan tangan kirinya. Sebab tangan kanannya masih memegangi ponsel.

Sembari berjalan menuju jendela Roland  kembali menempelkan ponsel ditelinganya. Sekarang yang dia hubungi adalah Novy.

"Halo Nov, Gella ada sama lo enggak...!!??" Tanya Roland setelah panggilannya tersambung.

"Enggak Land, gue sama Galang udah check out dari jam 6 pagi. Lo lupa ya pagi ini gue ada meeting sama orang marketing."

"Ohh, ya udah makasih."

"Oke."

Roland menghela nafas pasrah. Mengulangi berkali-kali menarik nafas panjang dan mengeluarkan perlahan. Lelaki itu mengira Gella ada bersama Novy.

"Gini banget punya istri suka ngilang-ngilang." Kata Roland yang terduduk lemas dikursi terdekatnya. Tapi tak lama lelaki itu segera beranjak. Tujuannya adalah menghubungi resepsionis untuk mencari keberadaan istrinya.

"Tolong cari tahu keberadaan istri saya...!!!!" Titah Roland tak terbantahkan begitu panggilannya sudah dijawab oleh petugas yang bertugas pagi ini.

"Baik pak." Jawab petugas tersebut patuh.

Sembari menunggu kabar Roland duduk dipinggir ranjang. Menyugar rambutnya beberapa kali dengan tangan lalu kemudian memijat pangkal hidungnya pelan. Panik karena istrinya menghilang membuat kepalanya pening. Terlebih serangan paniknya datang setelah dia membuka mata bangun dari tidurnya.

Kurang lebih 10 menit ponsel disamping berdering. Roland melirik sekilas nama yang muncul dilayar yang menyala tersebut. Setelah nama manager hotel menjadi pemangil segera Roland menggeser kekanan ikon hijau untuk menyambungkan panggilan. Sebab Roland tahu pasti panggilan tersebut berkaitan dengan keberadaan istrinya.

"Iya pak Adit, bagaimana....???" Jawab Roland dengan suara yang terdengar sangat tegas.

"Saat ini bu Gella sedang berjalan-jalan di area sekitar hotel pak. Ditemani sekretaris saya."

Jawaban yang Roland dengar seketika menguapkan rasa paniknya. Setidaknya istrinya aman dan ada orang kepercayaan yang membuat rasa khawatirnya juga menghilang.

"Makasih pak Adit. Tolong beri tahu bu Ninik saya akan menemui istri saya di restoran setelah ini."

"Baik pak, akan saya sampaikan."

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang