PART 52

1.3K 141 5
                                    

Selamat bermalam minggu sayang-sayangku...
Happy reading and enjoy 💖💖
Jangan lupa kasih bintang-bintangnya
Belum revisi yaa, kalau typo kasih tanda aja

Wanita itu tertegun. Menelisik dengan teliti kemeja kerja yang ia gantungkan dalam hanger. Menyentuh lembut permukaan pakaiannya lalu menghembuskan nafas pasrah.

Tak menunggu lama Gella segera mengenakan pakaian lain untuk bekerja hari ini. Segera mungkin Gella menata penampilannya, memasukan ujung kemejanya kedalam rok spannya. Gella menyambar hanger yang ada kemeja kerja berwarna pink muda miliknya. Masih menggunakan sandal rumahan Gella segera keluar dari kamar yang ia tempati dengan Roland.

"Mak Ni...!!!" Panggil Gella pada perempuan yang sedang sibuk mengepel lantai depan kamar Gella.

Wanita yang rambutnya digelung sebesar kepalan tangan orang dewasa ala wanita sepuh kampung itu segera menghentikan pekerjaannya begitu mendengar namanya dipanggil oleh si nyonya. "Iya bu." Jawabnya.

"Mak, yang bertugas nyuci baju siapa !?" Tanya Gella.

Sebelum menjawab mak Ni memandangi Gella yang berdiri dihadapannya dengan membawa hanger yang tentunya ada baju Gella.

"Mbak Endang bu."

"Terus mbak Endang dimana sekarang...!??" Tanya Gella.

"Ada di bagian belakang bu. Lagi nyuci kayanya."

"Mak Ni bisa ikut saya sebentar...!??"

"Iya bu.." wanita itu segera meminggirkan pel dan juga pel berisi cairan pembersih khusus marmer.

"Tolong anter saya ketemu mbak Endang ya...!!!" Pinta Gella dengan sopan.

Wanita itu berjalan terlebih dahulu menunjukkan jalan menemui mbak Endang. Gella belum pernah menginjakkan kaki di area belakang tempat para ART melakukan tugas. Seperti mencuci, menjemur pakaian, menyetrika dan lain sebagainya.

Gella memang melihat hanya ada mbak Endang diarea tempat mencuci. Terlihat wanita itu masih sibuk mengeluarkan seprei dari pengering.

"Mbak Endang..." Panggil Gella.

"Iya bu." Segera wanita yang merasa namanya dipanggil itu mendekat kearah Gella. Tidak mungkin dia membiarkan majikannya masuk kedalam tempat untuknya bekerja.

"Maaf ya mbak, mbak Endang yang nyuci baju saya kan...!??" Tanya Gella dengan lembut.

"Iya bu, apa apa...!??" Wanita itu sudah was-was sewaktu melihat apa yang ada ditangan majikannya.

"Gini mbak jadi beberapa bajuku kondisinya jadi begini." Gella mengangkat tak terlalu tinggi hanger ditangannya. Endang juga mengamati baju Gella.

"Dicuci pakai mesin ya mbak..!??" Tanya Gella dengan hati-hati.

"Iya bu." Jawab wanita itu pelan.

"Mbak Endang lain kali kalau cuci pakaian kerjaku yang bahannya begini jangan masuk mesin cuci ya...!??" Pinta Gella.

"Iya bu."

"Terus nyuci pakaian dengan bahan yang seperti ini juga enggak bisa pakai detergen sembarangan mbak. Besok saya beliin deterjen khusus untuk yang bahan begini."

"Maaf ya mbak agak merepotkan, tolong nyucinya dikucek aja. Dikucek biasa jangan enggak perlu terlalu pakai tenaga, tapi jangan direndam dulu sebelum dicuci. Terus jangan diperes kencang-kencang, meresnya biasa aja enggak apa-apa agak basah."

"Baik bu."

"Jemurnya jangan langsung dibawah terik matahari mbak, taruh ditempat yang teduh aja." Gella masih dengan tenang memberikan penjelasan penting terkait pakaiannya.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang